7

2.2K 270 9
                                    

Mungkin dulu, kegemaran Chanyeol bukanlah mencium aroma kopi di pagi hari saat akan berangkat bekerja.   Pria itu bahkan bisa dibilang jarang sarapan bersama, tetapi tidak untuk kali ini Chanyeol bahkan betah berada di ruang makan, duduk dengan santai sambil melihat gumpalan asap di atas kopi hitam panas buatan Nara.

"Jago banget bikin kopi enak," Chanyeol berseru sambil menyeruput kopi yang masih terlihat berasap.

"Oh, makasih pujiannya.." Kata Nara tersanjung, lantas perempuan itu ikut bergabung di meja makan. Mengambil roti tawar lalu mengolesinya dengan selai coklat dan memberikannya kepada Chanyeol.

"Hari ini aku gak kebutik, mau di bawain makan siang ga?,"

"Boleh tuh, mau nyobain masakan buatan kamu sekalian irit uang jajan."   Katanya sambil terkekeh. Nara berdecak.

"Kamu fikir anak SD irit uang jajan." Nara meminum susunya, selalu gadis itu tidak perlu repot-repot untuk membuat susu sendiri, susu itu bahkan sudah tersedia di atas meja makan. Siapa lagi yang membuatnya kalau bukan pria jangkung di depannya kini, itu salah satu tugas milik Chanyeol yang wajib di lakukan. 

"Gak check up?"

"Lusa,"

"Mau aku antar,?"

"Kalau sibuk ya ga usah, aku bisa sendiri kok,"

"Gak apa-apa, mau tau juga perkembangan bayi kamu."

"Gak sibuk emang?"

"Longgar,"sahut Chanyeol santai, lalu menyesap kopi yang dibuatkan Nara. Sambil sesekali menghirup aroma kopi yang asapnya masih mengepul di udara, seperti iklan kopi yang ada di televisi, menurut perempuan yang tengah memandang Chanyeol dengan tampang geli setengah jijik.

"Lebay banget kamu kak.."

"Loh, lebay apanya? Ini tuh salah satu cara untuk menikmati kenikmatan kopi."

"Itu karna kamu yang membuatnya, Nar.." Sahut sebuah suara yang sangat familiar, sontak membuat Nara maupun Chanyeol kompak menoleh ke Sumber suara, "Astaga.. Ma, sudah pulang?"

"Kok mama mau pulang gak Kasih kabar, kan bisa kita jemput.." kata Nara, lalu beranjak untuk menghampiri ibu Chanyeol dan mencium tangan beliau, diikuti oleh Chanyeol setelahnya.

"Gak perlu, ngerepotin." jawabnya sambil merebahkan diri disofa, wanita yang hampir setengah baya namun masih sangat terlihat awet muda dan Cantik, tampak tidak ada raut lelah padahal wanita itu baru saja pulang dari perjalanan yang lumayan jauh, setelah beberapa hari diluar kota untuk menjenguk adik laki-lakinya atau paman Chanyeol yang sedang sakit.

Ibu Chanyeol lalu memandang Nara,  "Kemari sayang.." panggilnya lalu mengajak Nara untuk duduk bersamanya. "Seminggu gak lihat kamu, Mama kangen loh. Pipi kamu lebih berisi sekarang."

"Gimana gak berisi, sarapan aja habis dua porsi.." seru Chanyeol, lalu Nara balas memicing mata.

"Habis dua porsi kan yang makan bukan cuma aku," Balas Nara setengah jengkel. Chanyeol hanya mengedikkan bahu. Cowok itu kembali merapihkan kemejanya, mengambil jas yang masih tersampir di kursi. 

"Aku antar kak Chanyeol sebentar mah," tutur Nara, ibu Chanyeol mengangguk ringan tak lepas memandang anak lelakinya yang lebih dulu berjalan ke depan teras diikuti oleh wanita yang sedang membawakan tas untuknya. Senyum tak kunjung pudar, saat sebuah harapan melintas di fikirannya, ia sempat berfikir untuk menjadikan Nara sebagai menantunya.

Mungkinkah itu dapat terwujut.

°°°

Baekhyun kembali mengulang panggilannya saat tak ada sahutan apapun dari gadis dengan rambut panjang sebahu didepannya membuat  cowok kemayu itu kesal. Mau tidak mau Baekhyun memanggilnya dengan sedikit bertindak. Ketukan jari lentik Baekhyun di jidat lebar Kristal, membuat gadis itu terkejut sontak menepisnya kuat.

Butterfly-Lay ExoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang