12

1.7K 210 13
                                    

"Mbaaaak, yaa ampun mbak aku kangen banget." Kristal berteriak antusias, senang akhirnya Nara kembali kebutik.

Beberapa hari Nara memang cuti, itu pun atas perintah Chanyeol karena melihat kandungan Nara yang sudah semakin membesar.

"Maaf banget ya, Tal. Mbak baru bisa balik kerja lagi." ucapnya setelah melepas pelukan.

"Mbak sehat?"

"Sehat kok. Kamu gimana?" Kristal menarik kursi lebih dekat ke arah Nara. "Baekhyun mana?" Nara bertanya sambil mengedarkan pandangan sejak tadi, karena tidak juga melihat Baekhyun dimana-mana.

"Aku baik mbak, alhamdulillah. Sakit dia. Sudah seminggu, tipus." jelas kristal. Mengambil gambar desain dan menunjukkannya kepada Nara. "Cantik gak mbak?."

"Cantik." imbuhnya, jujur tidak bohong. Nara bahkan berbinar. "Untuk siapa kamu buat baju bayi, Tal?."

"Anak mbak Nara."

Oo

Nara bergumam, tidak lama dia malah terkejut sendiri. "Anak aku?," kristal mengangguk.

"Nanti kalau sudah jadi langsung aku berikan ke mbak Nara."

"Memangnya kamu yakin anak aku perempuan."

Kristal mengulurkan tangan mengelus perut bulat Nara. "Sepertinya iya."

"Kenapa begitu?"

"Keliatan dari perut mbak Nara, bentuk bulatnya tuh beda. Eum, banyak yang mengatakan kalau perut bulat itu akan lahir anak perempuan, tapi kalau bulat lonjong laki - laki. Wallahualam ya mbak." ujarnya, Nara mengangguk - angguk saja.

"Apapun jenis kelaminnya nanti semoga dia sehat tanpa satu kurang apapun."

Kristal mengamini, "Jadi mau merasakan juga."

"Mau? Ayok kita nikah." tiba - tiba Kai datang dengan sekantong plastik gorengan, dibelakangnya ada Chanyeol mengikuti.

"Mimpi aja sana." cecar kristal kembali fokus pada layar laptop, Kai mendengus sebal lalu mendekat untuk menggodanya.

Chanyeol hanya geleng - geleng kepala melihat tingkah sepupu tengilnya itu.

"Kok kamu kesini Kak?." tanya Nara, masalahnya ini masih jam sepuluh pagi, belum jam makan siang dan seharusnya pria itu tidak disini.

"Nggak boleh?."

"Bukan begitu, ini kan masih jam kantor." lagipula memangnya Chanyeol ini nggak ada kerjaan apa, kerjaannya mondar - mandir terus.

"Aku kangen." seketika suara ledekan bergumam dari meja seberang. Kai dan kristal tersangkanya, siapa lagi. Mungkin jika ada Baekhyun akan lebih heboh lagi.

Pipi Nara bersemu, tapi menepis itu dan sesegera memasang wajah sok kesal. "Nanti juga ketemu dirumah, sana kerja."

"Kok diusir."

"Habis kamu kerjanya kaya main - main, kasian karyawan kamu."

"Tapi sama kamu aku gak pernah main - main kok. Serius malah." bodo ah, mau gombal di depan manusia laknat macam Kai. Udah mesem - mesem tuh anak dari tadi nguping.

"Ciaaaaaah. Yang udah berani ngegombalin cewek. Gue kira selama ini lo belok." Kai tertawa keras, seneng banget ada dengan baru. Biasaan.

"Kampret." Chanyeol melempar pulpen ke kepala Kai, tapi langsung dihindari pria itu.

Gerakan nya yang menghindari lemparan pulpen Chanyeol malah membuat tubuhnya oleng dan menubruk badan Kristal, dapatlah bogem mentah setelahnya dari kristal.  "Mampus."

Butterfly-Lay ExoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang