2.Perpisahan

6.2K 629 47
                                    

   Matahari pagi telah menampakkan sinarnya membuat seorang pria terbangun dari tidurnya karena posisinya tidur tepat dimana sinar Matahari menerpa wajahnya.

   Pria tertua itu mengeliat dalam tidurnya namun terhalang oleh sosok lain yang menghimpit tubuhnya.

   Taehyung lalu mengingat kejadian semalam, dimana mereka semua ketakutan dan memutuskan untuk tidur bersama di ruang tengah dengan beralaskan karpet yang tebal.

   Salahkan Taehyung, yang semalaman berjerit histeris karena telah melihat sosok tak kasat mata yang mengganggu tidur nya, membuat seluruh anggota keluarga Park ketakutan.

   Leeteuk si tertua dari keluarga Park itu yang lebih dulu bangun, ia meringis melihat adik-adiknya yang tidur tumpang tindih dan saling berpelukan.

   Melirik Jam yang sudah menunjukan pukul Tujuh Leeteuk segera membangunkan satu persatu adik-adiknya.

   Keluhan serta umpatan terucap dari masing-masing mulut adiknya itu, mereka masih sangat mengantuk untuk sekedar membuka mata, semalam setelah kejadian itu mereka tak langsung tidur, butuh beberapa waktu mereka untuk terjaga hinga terlelap tidur dengan sendirinya.

   Namun melihat si tertua menampakan wajah tegasnya membuat nyali mereka semua menciut, rasa kantuk yang hinggap di buangnya jauh-jauh.

   "Hari ini berjalan seperti biasa, tidak boleh ada yang membolos aku tidak menerima alasan."

   Leeteuk berucap saat salah satu adiknya merengek ingin libur dari kegiatan kampus karena ingin menghabiskan waktu dengan Kibum yang hanya beberapa hari berada di Seoul.

   "Kak maafkan Taehyung, karenanya kalian semua jadi ketakutan seperti semalam."

   Kibum merasa tidak enak dan berucap kepada masing masing kakak sepupu nya. Ternyata anak itu juga ikut bangun dan sedari tadi memperhatikan Leeteuk dan adik-adiknya yang lain.

   "Eh Kibum, kau sudah bangun maafkan karena suara Hyung membangunkan mu, ah soal Taehyung tidak usah kau pikirkan namanya saja anak-anak."

   Kibum tersenyum terpaksa, sebelum melanjutkan perbincangannya dengan Leeteuk sembari melirik adiknya yang masih terlelap memeluknya, membuat Kibum sulit untuk duduk.

   "Ini bukan hal baru Kak, Taehyung memang seperti itu."

   Leeteuk mengerutkan keningnya, otaknya belum mengerti dengan apa yang di bicarakan oleh Kibum.
  
   "Apa maksudmu Bum?"

   "Sejak kecil Taehyung selalu seperti itu Kak, ia seolah bisa melihat makhluk yang tidak bisa kita lihat."

   "Kau percaya itu Bum?" Tanya Leeteuk, namun Kibum hanya menundukan kepalanya lalu perlahan menggeleng.

   "Aku tidak pernah bisa mempercayai hal seperti itu."

   "Kenapa?"

   "Itu tidak mungkin Kak, maksudku mereka semua memang ada tapi aku rasa dunia kita bertolak belakang dengan mereka, jadi menurutku mustahil kita hidup berdampingan dengan mereka."

   Leeteuk mendekat, ia duduk di sebelah Kibum dan Taehyung yang masih tidur lalu mengelus surai coklat Taehyung.

   "Itu sebabnya kau membatasi pergaulannya?"

   "Hmm, aku melarangnya mengenal dunia luar bukan tanpa sebab Kak, aku hanya tidak mau kalau sampai orang menganggap adikku itu tidak waras karena selalu berbicara sendiri dan melakukan hal yang tidak normal."

   "Namun itu tidak benarkan, Taehyung memiliki kelebihan yang tidak kita punya, jangan menjadikannya semakin jauh dengan dunia kita karena kita lengah Bum."

잃어버린  ilh-eobeolin  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang