16.Pertarungan terakhir

2.7K 349 26
                                    

"Kau harus menerima resikonya anak manis, kembali pulang atau bertukar posisi dengan anak tampan itu!"

   Jin menyeringai dengan gigi runcing yang terlihat begitu nyata di hadapan Jimin.

   Membuat anak seumuran Taehyung itu bergetar ketakutan, namun sejak awal tekat Jimin untuk menolong Taehyung begitu kuat, ia tetap akan pasang badan apapun yang akan terjadi nanti.

"Jim, jangan terpengaruh kata-katanya, kau hanya perlu fokus untuk menghancurkan jam pasir itu."

   Jimin mengangguk samar, matanya sesekali mencuri pandang pada jam pasir yang semakin lama semakin sedikit pasir yang tersisa, itu artinya waktu mereka tidaklah banyak hanya sekitar satu jam dalam  perkiraannya, Jimin memutar otaknya lebih keras kali ini, dalam pikirannya selalu ada keyakinan kalau ia harus selamat, Taehyung juga.

   Seokjin merasa di remehkan kali ini, karena Jimin tak juga menyambut perkataannya, anak di hadapannya itu hanya berdiri mematung sembari mengangguk-anggukan kepalanya seperti orang bodoh.

"Rupanya kau mau main-main dengan ku, bagaimana kalau aku menggunakan Taehyung sebagai taruhannya, agar lebih menarik."

   "Apa maksudmu?"

   Anak berusia empat belas tahun itu baru bersuara itupun karena terkejut saat nama Taehyung kembali menjadi topik utamanya, sepertinya makhluk seram di hadapannya tidak main-main dengan segala ucapannya.

"Hahahaha... Jika kau berhasil mengalahkan pengawal ku maka kau bisa membawanya pulang, tapi kalau kau kalah anak itu akan mati dan kau, akan terkurung selamanya disini menjadi budak ku."

    SeokJin tertawa sangat kencang hingga ulat juga belatung yang ada di setiap lubang pada wajahnya itu mengeliat keluar seakan mengejek pada Jimin yang kembali ketakutan.

   Jimin mengeratkan pegangannya pada lentera merah yang ia pegang, tidak ada pilihan lain lagi.

   Meskipun nyalinya sudah jatuh ke dasar jurang namun tetap saja ia tidak bisa menyerah. Jimin memejamkan matanya, doa apapun yang ia hafal terus ia bacakan dalam hati, namun semua itu tidak lama saat mendengar suara menggelegar matanya terbuka dengan paksa.

   Jimin semakin menggigil ketakutan melihat sosok lain yang ada di hadapannya, Jimin yakin sosok itu yang akan menjadi lawannya. Postur tubuh yang jauh berbeda dengan Jimin membuatnya sedikit pesimis.

"Jim, kau harus yakin.. kekuatanmu lebih nyata di bandingkan mereka."

"Kakak tapi aku takut. Harus bagaimana aku melawannya kalau berkelahi saja aku tidak bisa." 

👣

   Yunho berpikir keras memikirkan bagaimana cara agar mereka bisa menang sedangkan Jimin tidak bisa berkelahi.

   "Kakak aku tak mau kalau nantinya adikku ikut menjadi korban."

   Yunho semakin bingung, Jungkook di sebelahnya sudah sangat cemas, kalau saja bisa mungkin saja hantu satu itu sudah melesat untuk menolong adiknya, namun semua itu tidak bisa di lakukannya, hanya makhluk yang punya tingkatan tinggi saja yang bisa menuju kesana kecuali ada makhluk tinggkat tinggi yang mau membawanya kesana.

   "Apa yang harus aku lakukan."

   Yunho seakan frustasi  waktunya tidak banyak, namun ide belum juga muncul.

"Aku akan membantu."

"Kak Yoongi!"

잃어버린  ilh-eobeolin  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang