15.Misi penyelamatan

3K 369 28
                                    

   Langit masih sangat cerah, daun kuning mulai berjatuhan tepat di bawah sepatu yang Jimin pakai, ada perasaan ragu yang membuat si pemilik sepatu tidak bergerak sedikit pun.

   Angin sesekali berhembus meniup surai kecoklatan nya. Dengan sedikit keberanian Jimin mulai melangkahkan kaki menuju satu ruangan.

   "Jimin~ah ingin menjenguk Taehyung ?"

   Jimin yang baru tiba di depan pintu ruang ICU tersenyum mendengar pertanyaan dari kakak kelasnya yang menunggu di depan ruangan.

   "Bolehkah, Kyuhyun Sunbae."

   "Kenapa canggung seperti ini, kau itu kan temannya Taehyung jadi cukup panggil aku Kakak saja."

   Kyuhyun menarik pergelangan tangan Jimin hingga membuka pintu ruangan dengan pelan.

   "Di dalam ada kakak kandungnya Taehyung yang dari Amerika, mungkin ia akan terganggu dengan kedatangan mu  tapi tidak usah di tanggapi dia itu sebenarnya orang baik hanya situasinya saja yang tidak mendukung."

   Jimin hanya mengangguk dan menuju ke bagian perawat untuk memakai baju steril sebelum benar-benar masuk ke tempat Taehyung berada.

   Di hadapannya ada Kibum yang memperlihatkan punggung yang begitu kurus di samping ranjang, sejak kedatangannya semalam pemuda itu enggan beranjak dan mengabaikan siapapun yang mengajaknya untuk sekedar mengisi perut atau istirahat setelah menempuh perjalanan jauh.

   Kibum adalah satu dari seribu orang yang memiliki sifat yang begitu keras, jadi sampai kapanpun ia akan terus pada pendiriannya.

   Kibum bahkan tidak lagi memberi kepercayaan kepada keluarga Park untuk menjaga adiknya lagi jadi ia putuskan untuk tetap berada di samping Taehyung sampai adik nya itu kembali sadar.

   "Selamat Pagi Kak, perkenalkan nama saya jimin, saya teman sekelasnya Taehyung."

   Ada jeda beberapa menit yang harus Jimin tunggu hingga ucapan yang Jimin lontarkan mendapat respon.

   Punggung yang semula hanya diam saja itu mulai bergerak dan berbalik menghadap Jimin. Kantung mata yang menghitam serta hidung yang memerah menjadi pemandangan pertama yang Jimin lihat dari Kibum.

   Kakak dari temannya itu terlihat berantakan belum lagi mata yang bengkak juga merah, Jimin bisa menebak pasti sosok di hadapannya itu sudah banyak menghabiskan waktu untuk menangis sejak tau kondisi Taehyung yang seperti ini.

   "Terimakasih sudah mau datang berkunjung menemui adikku."

    Suara serak Kibum di sambut dengan lengkungan tipis di bibir tebal Jimin.

   Kibum berdiri untuk sekedar memberikan ruang untuk Jimin, meskipun tidak rela tapi Kibum harus menghargai orang yang mau memperhatikan adiknya.

   Kibum mulai menjauh berniat mengisi perut selama Jimin ada menjaga adiknya. Namun tangan Jimin mencekal nya, Kibum berhenti keningnya membentuk kerutan.

   "Kakak, bila aku ingin membantu mengembalikan arwah Taehyung, apa kau akan percaya dan mengizinkannya?"

   Jimin menarik napas panjang sebelum mengucapkan kata yang begitu berat ia ucapkan pada sosok yang baru saja dia kenal.

   "Aku sama seperti Taehyung."

   Kibum menghempaskan tangan Jimin, niatnya ingin mengisi perut hilang sudah.

   Kibum muak dengan segala hal yang berhubungan dengan gaib, apa lagi dengan Jimin yang berniat untuk menolong adiknya dan berbicara seperti itu.

잃어버린  ilh-eobeolin  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang