13. Semakin lemah

3K 346 22
                                    

   Terhitung lima jam sudah Taehyung terkurung di ruangan  gelap dengan bau darah yang terasa kian menyengat indra penciumannya. Tubuh Taehyung masih penuh belenggu, membuatnya semakin lemah setiap jam yang ia lalui nya.

   Taehyung bahkan berpikir kalau ia akan berakhir di tempat ini atau lenyap selamanya. Setiap menit yang di lalui oleh anak itu bagaikan ribuan menit yang ia lalui di bumi. Sangat lama.

   Di hadapan Taehyung terdapat jam pasir yang begitu besar. Pergerakannya begitu lama, Taehyung yakin ada banyak perbedaan waktu antara dunia gaib juga dunia nyata namun ia tidak begitu yakin soal itu.

   Taehyung sungguh ingin keluar dan kembali kepada keluarga nya, namun sangat sulit di rasa, meskipun tidak ada penjagaan yang ketat namun entah kenapa membuka rantai yang mengikat tangannya saja rasanya Taehyung tidak sanggup.

   Dalam keadaan begini Taehyung begitu merindukan sosok Josh. Kakak kembarnya itu entah berada dimana sekarang, kenapa sampai saat ini tidak kunjung datang untuk menolongnya.

   Biasanya Josh selalu menempel pada Taehyung seberapapun marahnya Josh, dia tidak akan bisa kalau tidak ada Taehyung di samping nya.

   Pikiran mulai bermunculan mulai dari mengira kalau Josh tidak berniat menolongnya karena ini adalah salahnya yang selalu membantah perkataan Josh. Namun di satu sisi juga ada rasa kesal yang kini mulai tumbuh di hati anak berumur empat belas tahun ini.

   Taehyung merutuk sifat keras kepalanya yang selalu menentang Josh, namun apa lagi yang harus di sesali kalau sudah seperti ini.

   Hawa dingin mulai menerpa wajah Taehyung,  ia sudah tahu kalau Seokjin yang datang. Di kurung selama lima jam di alam gaib membuatnya hafal dengan tanda kedatangan makhluk menyeramkan itu.

   Sedetik kemudian sosok Seokjin muncul dengan menunjukan wajah yang penuh lubang yang mengeluarkan ulat di beberapa lubangnya.

"Hai, anak manis."

    Taehyung membuang muka, melihat lubang di sekujur tubuh Seokjin lama-kelamaan membuatnya mual juga, belum lagi bau yang semakin menyengat seakan mencekik nya.

"Rupanya kau sudah mulai tidak sopan yah terhadap ku, kau tidak tau kalau aku ini adalah Raja disini?"

   Dengan ragu Taehyung menatap wajah Seokjin, karena anak itu sungguh takut mendengar ucapan dari Seokjin dan hal itu malah membuat si ketua tertawa kencang.

"Bagus, kau memang harus jadi penurut seperti itu."

"Kau tau bocah, waktu mu di duniaku tidak banyak. Kalau saja sampai hari ke tujuh tidak ada satupun yang menyelamatkan mu maka kau akan benar-benar mati."

  Taehyung terhenyak, dengan keberaniannya Taehyung bertanya kepada Seokjin bagaimana nasibnya selanjutnya namun ketua dari para arwah itu hanya tertawa sumbang.

"Kau masih kecil, tapi pikiran mu sungguh kritis. Kau tahu bagaimana nasib mu selanjutnya."

"Kau akan mati dan arwah mu akan menjadi budak ku selamanya bila sampai waktunya nanti tidak ada yang bisa menyelamatkan mu."

   Taehyung  merasa napas nya hilang detik itu juga, menjadi budak dari iblis mana mungkin ia mau.

   Tapi belum sempat ia mengeluarkan protes Seokjin sudah menghilang dengan suara gelak tawanya yang masih dapat di dengar.

   Pertahanan Taehyung roboh saat itu juga ia berteriak kembali memanggil nama Kakak nya, namun hanya kekosongan yang menemaninya.

"Hyungdeul ,aku mohon tolong aku."

잃어버린  ilh-eobeolin  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang