07

55 9 26
                                    

Take Me There
(7)

"Kata itu, kau ucapkan hanya boleh kepadaku saja." Ucapnya lagi sambil memamerkan senyumnya.


🌼🌼🌼

"Tapi bukankah kau sendiri yang berkata bahwa--"

"YAA- kim jiu eun." ia berdiri didepanku, memandang wajahku lekat lekat. Sesaat kemudian, ia menghela nafas.

"Sudahku katakan padamu, aku tidak bisa lagi. Kau tau? Masalalu dan sekarang sudah berubah."

Berubah

Berubah

Berubah

Kata itu tercekat. Bibirku kini bergetar, kedua tanganku kink mengepal di sisi sisi tubuh. aku menundukkan wajah, tak berani menatap kedua bola matanya- aku tak ingin melihat sorotan kejujuran disana.

"Kau akan baik baik saja." Ia tersenyum lepas sembari menepuk pundakku.

"Selamat tinggal." ucapnya sambil berlalu meninggalkan ku.

wat?

Apa katanya?

"Apa yang ia maksud dengan baik baik saja?" Tangan ku kini mengepal semakin kuat.

"Kau bahkan tak mengerti!"
kakiku masih bertumpu pada tanah, tak bergerak sesentipun, meski bayangan namja tadi sudah hilang sejak tadi.

Aku terdiam.

Sampai akhirnya kudengar samar samar namaku di sebut.

"Jiu, jiu" kini kurasa seseorang menggungcang bahuku, semakin lama semakin kuat. suara itu semakin keras menerobos telingaku, seakan memaksaku untuk membuka kelopak mataku.

"Chanyeol?"

Oh sial. Lagi lagi aku bermimpi.
Mimpi yang sama menggangguku setiap malam.

Selalu

Sampai kapan?

Ada keheningan yang panjang setelah itu. Aku juga merasa sedikit canggung akibat kata kata yang diucapkan namja yang berada didepaku ini kemarin.

aah namja ini memang benar benar.

Aku menatapnya dari ujung rambut hingga ujung kaki, sedangkan ia hanya menyeringai

"Jangan menatapku seperti itu, aku tau aku tampan. Tapi cepatlah bersiap siap ku beri waktu 10 menit."

"YAA- sebenarnya ada apa ini?" Aku merubah posisiku menjadi duduk lalu melipat tangan.

"Seenaknya saja kau membangunkan ku di minggu yang cerah ini dan menyuruhku bersiap dalam waktu sepuluh menit? Apa kau gila?"

"Baiklah, 15 menit tidak ada tawar menawar." Ucapnya ikut ikutan melipat tangan.

"Lagi pula kau ingin pangeran berkuda putih kau ini menunggu lama?"

"Cih pangeran apanya, bentuk model pantat panci gini." Ejeknya sambil mencibir.

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan bergegaslah, waktumu tinggal 13 menit."

"Tidak bisa begitu, kau harus mempunyai alasan yang jelas karna berani beraninya mengurangi durasi tidurku." Ujarku berkeras.

"Oh, oh biarku tebak, kau ingin mengajakku berbelanja?" Ia menyeringai

"Tidak tidak." Chanyeol mendesah. Lebih baik ia waspada sebelum dompetnya benar benar kempes dalam waktu hitungan menit.

Take Me ThereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang