VI

6.1K 474 9
                                    

Dua hari berlalu tapi kondisi jimin sama tidak ada perubahan sama sekali, dan dua hari ini pula seok jin belum pernah tau akan kondisi jimin sekarang. Namjon? Oke saat ini namjon lah yang selalu di sisi jimin, jujur kali ini ia kecewa, marah dan merasa bersalah karna meniggalkan jimin sendiri. Apalagi setelah mendengar cerita dari seorang maid yang bekerja di rumahnya kemaran namjon malah menjadi-jadi, namjon tidak marah pada jimin tapi namjon marah pada dirinya sendiri dan seok jin karna tidak bisa membuat jimin bahagia.

"Jimin ah cepatlah bagun saeng, apakan mimpimu begitu Indah eoh, sampai-sampai sudah dua hari kau tertidur, apa kau tidak merindukan hyung? Sebentar lagi hyung akan berulang tahun kau tidak mau merayakan ulang tahun hyung eoh, hyung sangat merindukanmu nam dongsaeng"








Brak!!!!

Pintu kamar rawat jimin terbuka lebar dan terdengar kasar padahal tapi sang penghuni tidak memberikan reaksi apapun selain suara alat pendeteksi jantung (gw gk tau namanya ^^).

"Jimin!! Ada apa denganmu saeng? Mian hiks mian dongsaeng ah" sesal seok jin.

"Untuk apa hyung kemari"ucap namjoon dingin.

"Namjoon ah maafkan hyung hiks... Hyung tidak tau hiks... Kalau... Kalau jimin kritis hiks... "

"Cih... Jelas saja kau tidak tau hyung yang ada pada dirimu hanya kerja dan soojung! "Ucap namjoon tajam sungguh saat ini suasa hatinya memburuk semenjak datangnya seok jin.

"A-apa maksudmu joon ah, h-hyung tidak tau"

"Memangnya kau tau apa hyung, yg kau tau hanya kerja dan kerja"

"Apa maksudmu namjoon! Hyung bekerja juga untuk jimin untuk perusahaan, kau jangan egois kau juga meninggalkan jimin" emosi seok jin terpancing atas kata-kata namjoon yg seolah menyudutkannya.

"Aiiss... Sudah lah hyung kau membuatku tambah pusing"










Skip!!!
°
°
°
°
°
Sudah tiga hari jimin terbaring lemah di ranjang pesakitan, dan selama itu kondisi nya mulai stabil mungkin karna kedatangan seok jin dan perhatian namjoon yg seolah takut akan kehilangan jimin jika ia lalay sedikit.

"Euugg... H-hyung..." lenguh jimin lemah.

"Jimin ah kau sudah sadar saeng, katakan pada hyung apa yg kau rasakan? "Cecah namjoon karna memang saat ini hanya namjoon yang sedang di ruang rawat jimin.

"H-hyung uhuk uhuk eeuugg... Uhuk hahh..."

"J-jimin ah gwenchana? Kkau kenapa katakan pada hyung jangan membuat hyung takut"

Karna panik nanjoon pun tidak bisa berpikir jernih seharusnya dia langsung memencet tombol merah yang ada di sebelah ranjang jimin.

Tubuh jimin pun sudah bergerak tidak beraturan atau lebih tepatnya kejang-kejang.

"Chim...kau kenapa jangan membuat hyung takut sadarlah chim hyung mohon!"

Di lain tempat terdapat dua namja tampan tapi ada ketegangan di antara mereka.

"K-kau kau pasti bercanda kan hoseok ah, t-tidak mungkin jimin terkena gagal jantung, selama ini bukankah hanya paru-parunya saja yg bermasalah?" ujar seok jin berbata.

"Tapi memang itu yg terjadi pada jimin hyung, paru-parunya sudah terinfeksi dan mengakibatkan jantung nya bermasalah, karna sel darah yang di produksi jimin terhambat oleh cairan yang terdapat di paru-paru jimin hyung, dan satu lagi hyung yang aku takutkan yaitu kerusakan pada organ tubuh jimin yang lainnya" jelas hoseok.

"T-tidak mungkin hoseok ah...tidak adik ku tidak mungkin mengidap penyakit itu semua!! "Teriak frustasi seok jin.




"Kim jimin kau harus bertahan, adik seorang kim namjoon harus kuat" lirih namjoon

Saat ini namjoon sedang menunggu jimin di periksa oleh dokter lain karna hoseok yang sedang tidak ada di ruangannya, dan untung saja tadi ada seorang ganhosa yang memang akan mengecek kondisi jimin.

--------------------

Eitttssss.....!!!

Hehehehe. Mian up nya telah lama bgt mian mian mian... 😅😅😅😅

Jujur aslinya ini chapter pengen di spesiallin buat namjoon karna hari ini ultah nya, tapi gagal karna ada kendala buat ngetiknya 😥😥

Mian kalo ceritanya masih pendek, jujur aku gk bisa bikin cerita panjang hehehe 😂😂😂

Tapi buat readers-nim jangan lupa vote&comment/saran biar aku bisa up fast hehehebe.... 😂😂😂

Bye... Bye... 👋👋👋

By:lina poypoy

Baby chim-chim (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang