...

6.2K 482 6
                                    


Setelah insiden tersedak itu jimin jadi lebih pendiam dan akan bicara seperlunya saja, memang tidak wajar untuk anak lima tahun mengerti hal seperti itu tapi memang jiminnya saja yang cerdas untuk memahaminya.

Minggu pagi yang cerah seperti biasa namjoon dan seok jin menyempatkan waktu untuk adik bungsu mereka agar jimin tidak merasa kesepian, apalagi tentang sikap jimin yang sangat berbeda akhir-akhir ini.

Dan seperti biasa sang magnae belum juga menampakkan Batang hidungnya karna masih bergelung dengan selimut pororonya.
.
.
.
"Chim ayo sayang bangun...Kita sarapan dulu" ujar seok jin halus dengan mengelus kepala sang magnae.

"Euugg... Hyung bental lagi chim matsih mengantuk"

"Tidak... Chim-chim semalam tidak ikut makan malam, jadi sekarang chim harus bangun sarapan, atau hyung akan membuang semua mainan chim" ancam seok jin

"Andwe!!! Ne...ne...chim bangun tapi jangan buang mainan chim" ntah sadar atau tidak jimin mengeluarkan agyeo nya.

"Cha... Sekarang chim cuci muka dulu"

"Hhhmmm... "

*****
****
***
**
*

Saat ini semua kim bersaudara sudah berkumpul di meja makan. Tapi ada yang berbeda sejak seminggu ini sang magnae mereka masih saja diam, tidak ada celotehan cadel, tidak ada senyum konyol dari sang magnae.

"Joonie hyung chim tsudah selesai"

"Tapi chim...makananmu belum habis"

"Tapi chim-chim tsudah kenyang, chim mau ke kamal lagi tsaja"

"Chim... Kau semalam tidak ikut makan malam dan sekarang kau hanya makan sedikit, hyung tidak mau kau sakit, lagi pula kondisi masih lamah"

"Gwenchana hyung chim tsudah sehat, hanya matsih tsedikit lemats tsaja"

"Baiklah sekarang kau minum obatmu dulu baru kau ke kamar"

"Mau hyung bantu chim?" karna merasa di abaikan seok jin berinisiatif untuk membantu jimin.

"Anio...chim bitsa tsendili hyung lanjut tsaja makannya"

Terlihat ada lima jenis obat yang terdiri dari beberapa warna, sungguh hati seok jin dan namjoon sangat tidak tega melihat dongsaeng mereka harus meminum obat yang tidak terlihat sedikit itu.

"Cha...tsudah hyung,,, chim masuk ke makal dulu"

"Yasudah istirahat ne...kondisi belum stabil benar"

Sebernarnya jimin tidak bermaksud untuk mendiamkan seok jin tapi, semenjak seok jin mengaku sudah berpacaran dengan soojung, jimin tidak menyukainya.

Dilain tempat yaitu di meja makan, terlihat seok jin yang sedang menatap kosong piring di hadapannya, sungguh seok jin merasa sedih dengan sikap jimin sekarang, jujur seok jin sebenarnya tau apa di balik diamnya jimin, yaitu tentang soojung yang sekarang resmi menjadi pacarnya, tapi kenapa jimin tidak menyukai soojung? Hanya itu yang terlintas di pikiranya.

..................
...............
............
.........
......
...

Terlihat gundukan di dalam kamar bernuansa biru laut dan ada beberapa gambar pororo itu, tapi ada yang aneh gundukan itu terlihat bergetar dan terdengar seperti isak tangis.

"Hyung mianhae... hiks.....mian kalna... hiks... tsudah membuat hyung tsedih... Hiks... tapi chim tidak tsuka hyung belpacalan dengan soojung noona....hiks...hiks..."

.......................................
.......................................

"Yak... Kau soojung ah, kau benar-benar keterlaluan, kau berpacaran dengan seok jin hanya untuk mengambil saham miliknya...wah daebak......" somi sahabat dari soojung, sejujurnya ia tidak kaget lagi dengan sikap soojung yang seperti ini, tapi yang membuatnya kaget adalah seok jin teman masa SMA nya sendiri.

"Wae... Bukankah kau sudah terbiasa dengan sikapku yang seperti ini"

"Bukan itu, masalahnya adalah seok jin adalah Cinta pertamamu dulu bukan, kenapa kau bisa berfikiran untuk menjebaknya"

"Huh...itu masa lalu somi-ah, memang benar dulu aku sangat mencintai nya tapi itu dulu sebelum dia menolak cintaku di depan umum dan aku menjadi bahan tertawaan seisi sekolah"

"Ckck... Terserah kau saja soojungie tapi kalau kau kenapa napa aku tidak mau terkena imbasnya, kau tau sendiri bukan seok jin kalau sudah murka bagaimana, dia tidak segan-segan untuk menghancurkanmu"

"Aku tidak perduli asalkan dendamku terbalaskan"

................................................................................................................................................

"Apa aku harus merahasiakan hubungan ku dengan soojung agar jiminie kembali seperti semula, tapi bagaimana jika jimin tau....apalagi dengan kondisi jimin sekarang aku harus bagaimana ya tuhan"

Flashback

"Yoboseyo hoseok ah, ada apa kenapa kau menelfon ku"

"Begini hyung ini tentang jimin"

"Wae...ada apa dengan jimin hoseok ah, apa kondisi memburuk atau --"

"Hyung apa kau tau akhir-akhir ini jimin sering kambuh bukan"

"Ne...bahkan dalam satu Bulan ini jimin sudah dua kali masuk rumah sakit"

"Begini hyung setelah aku periksa berulang kali ternyata paru-paru jimin sudah sangat buruk hyung, dan yang aku takutkan ketika penyakitnya kambuh dan telat di tangani nyawa jimin tidak dapat tertolong, dan satu lagi hyung jangan membuat emosi jimin tidak seimbang dan kelelahan karna itu bisa memicu penyakit jimin kambuh.........hyung kau mendengarkanku hyung......"panggil hoseok karna tidak ada jawaban.

Penjelasan hoseok tadi sukses membuat seok jin sedih seakan masalah datang bertubi-tubi mendatanginya, apalagi jimin, jimin masih kecil kenapa harus jimin yang mengidap penyakit itu"

"Ahh... Ne... Aku mendengarnya hoseok ah.... Baiklah aku akan menjaga jimin dengan baik"

"Ah... Satu lagi hyung jujur aku tidak enak mengatakannya tapi ini yang terbaik untuk jimin, kalau bisa jimin home schooling hyung"

"Ah... Baiklah apa masih ada lagi hoseok ah, kalau tidak ada hyung tutup"

"Ah baiklah, maaf mengganggumu hyung"

"Tidak baiklah hyung tutup"

Tut.....

Flashback end
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Anyeong!!!!!! 👋👋🙌

Mian lina baru update hehehe soalnya lina masih sibuk sama sekolah maaf ya... 😂😂😂

Oh iya satu lagi soal kecadelan jimin aku ganti 's' jadi 'ts' trus 'r' jadi 'l'.......

Oke.... Kalau gitu lina mau pamit dulu jangan lupa vote sama comment nya ya... Dan satu lagi maaf bikinnya sedikit soalnya gk tau mau bkin gmna lagi.... Hehehe.... Byebye... 👋👋👋

By; lina poypoy

Baby chim-chim (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang