Unknown Species

259 16 9
                                    

Apa yang ku alami ? Aku baru saja berpindah dalam sekejap . Setidaknya jarak kota dan sungai Randwood 15 kilometer . Dan sekarang kota hancur ?

Gadis itu...
Hilang...

Aku mulai melangkah menyusuri setiap keping pencakar langit . Beberapa basah oleh darah . Aneh , padahal langit cerah .
Aku terus di tuntun kakiku . Hingga sampai di ujung kota yang dihadang oleh jurang raksasa . Mungkin lebarnya lebih dari 50 kilometer . Dalamnya entahlah , disana sangat gelap .
Berbalik dari sana ? Bagus sekali dengan itu aku tidak perlu melihat sesuatu yang bodoh .

"TOLONG !!! "

Suara itu seperti dengung lalat yang akan hinggap di makanan mu . Tapi entahlah walau tidak tahu apa dan siapa aku . Aku merasakan dorongan kuat untuk ke arah tempat itu .

ZAP !!!

Sekali lagi aku berpindah tempat . Keatas reruntuhan besar Mall .

"TOLONG !!! "

Suara itu tepat di bawah ku . Tanpa basa basi , seperti yang di ajarkan Kusch aku mulai mengangkat puing puing . Sebuah tangan terulur dari puing terakhir .

"Tolong aku... aku mohon "

Dengan cepat aku membuang semua puing puing besar itu . Dan yang aku lihat . Seorang anak perempuan dengan luka menganga di kaki kanannya . Ia terus menatap ku dengan wajah memelas . Aku segera menggendongnya ke punggungku . Ia tidak berhenti menangis dan terus menyebut "Ayah... Ibu..."
Bahasa yang tak di mengerti oleh pikiranku yang masih belum berjalan . Yang jelas sebuah dorongan dari dalam diriku ingin menyelamatkan hidup anak ini .

.
.
.
.

"Hu...hu...hu..."
Dia terus menangis . Sementara aku masih bingung tentang bagaimana caranya menangis . Melihatnya menangis aku merasa iri . Karena ia memiliki sesuatu yang ku cari .

"Apakah masih sakit ?" Aku duduk di depannya .

"Tidak... tapi ayah... ibu... "

"Sudah , aku nanti akan mencari mereka ."

"Kakak namanya siapa ?"

Uh... gawat aku tidak memiliki nama . Aku terdiam beberapa saat . Sementara gadis ini terus menatapku .

"Kak ?"

Nama... nama... terlintas sebuah pemikiran . Kusch dulu sering memanggilku Frost . Karena ekspresi wajahku yang dingin .

"Frost... hanya frost ."

"Aku Rin... aku baru kelas 5 SD ." Ia masih terisak isak .

Kruuk...

Sial aku lapar .

"Apa kau juga lapar ?"

"Uhm... " ia mengangguk ringan .

"Tunggulah disini . Aku akan mencari makanan ."

"Kakak jangan tinggalkan aku . Aku takut mereka datang ."

"Siapa ?"

"Pria raksasa dengan kepala tengkorak . "

Aku sedikit tertegun . Tapi , ah sudahlah itu mungkin imajinasinya akibat trauma pada otak . Setelah hancurnya kota .

Aku menggendongnya . Mengajaknya keluar mencari makanan .
Melangkah beberapa inchi dari bekas toko raungan keras terdengar .

"Itu mereka... "
Ia mendepis pada bahuku .

Aku menangkap getaran di tanah . Dan pusatnya 300 meter dari timur . Yang membuatku harus bergegas meninggalkan tempat itu .

.
.
.
.
Makhluk itu lebih mirip sejenis reptil dengan kepala tengkorak . Aku merasa pernah melihatnya saat di dalam tabung aneh itu . Dia tepat dalam tabung di sampingku . Dengan warna merah darah . Tapi saat itu ukurannya tidak sebesar itu . Ia tampak melemparkan puing puing besar .

Rin terus mendepis ia mengalami phobia . Mungkin makhluk itu yang menghancurkan kota .
Aku terus menjaga pergerakanku karena aku merasakan makhluk itu mempunyai indra yang tajam . Ia terus mencari sesuatu .

BLAM !!!

Sesuatu melesat ke wajahnya . Membuatnya meraung keras dan berlari pergi . Apapun itu setidaknya aku bisa bernafas lega . Sementara Rin masih mendepis erat .

"Apa yang kau lakukan disini ? "

Seseorang menodongku dengan senapannya . Ia seorang gadis . Gadis yang sama . Kami bertemu...

"Kau ?"

--------------------------------------------------

Oi oi... kembali lagi...
Gimana ceritanya ?
Maaf kalo jelek soalnya macih amatir he...he...

Kali ini author cuman mau cerita dikit soal karakter Frost . Padahal awalnya pangen buat dia orangnya dingin + cuek gitu . Eh... ternyata malah dapet Ci Frost punya sisi kemanusiaan . Walo dia bukan manusia . Maap ya kalo umpama ceritanya kok kesannya flat . Maklum anak STM lagi persiapan buat cari kerja .

Mohon dukungannya ya...

Brave BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang