Graveyard Secret

164 15 3
                                    

Seminggu ini . Aku mulai mendengar dengingan aneh di kepalaku . Ini terasa mengoyak otakku . Lima detik . Dan itu akam berhenti . Sedari tadi aku terus mencoba mengingat sesuatu di Lab itu . Tapi otakku menolak .

Aku menyusuri kota kembali . Mungkin sesuatu bisa membuatku ingat . Rena menemaniku . Ia selalu ikut kemana pun aku pergi . Termasuk ia juga yang mengkhawatikan ku jika tegangan dan dengingan itu membuatku tersungkur .

"Katamu kemarin para orang berjas putih itu Silver Crack ? "

Kami berhenti sejenak di depan patung "Town Lady" . Sambil membenahi perlengkapan kami .

"Ya Silver Crack . Organisasi kriminal yang di menyebabkan semua ini terjadi . Mereka mengembangkan berbagai senjata dan melakukan eksperimen pada manusia . "

"Manusia ? "

"Ya , orang tuaku adalah bagian riset . Mereka di paksa agar mengembangkan objek Alpha - 701 . "

"Itu artinya... "

"Tidak mereka meninggal saat meneliti objek itu . Jadi ini tidak ada kaitannya denganmu ." Air mata Rena jatuh . Ia berusaha menyekanya .

"Aku... , maaf... "

"Tidak apa . Lagi pula ini tidak seharusnya aku ceritakan padamu . "

Kami melanjutkan penelusuran .

"Rena , "

"Ya ? "

"Apa hanya Alpha , objek yang mereka kembangkan ? Dan apa Alpha itu ? "

Ia berhenti .

"Aku tidak tahu . Yang aku tahu satu lagi objek besar yang mereka kembangkan adalah SIGMA - 770 . Aku pun juga tidak memiliki data yang cukup . Yang pernah aku dengar ia berwujud manusia . Tapi itu konyol . Objek itu sudah lama hilang . "

Aku tertegun .

"Tapi bukankah di lab mereka melakukan sesuatu padaku ? Dan bagaimana kau selama ini ada di sana ? "

"Itu aku juga tidak tahu . Yang aku tahu mereka hanya masukkanmu ke tabung itu . "

Aku lalu membuka area perut . Dan memperlihatkan luka operasi .

Rena terkejut melihat luka itu . Ya memang luka tidak biasa luka ini memiliki bekas lebar berpola aneh berwarna biru .

"Frost , apa yang... "

"Inilah yang mereka lakukan . Apa kau tidak tahu ? " kataku sambil menutupnya lagi .

Ia menggeleng . "Setahuku saat kau di tabung hanya ada luka kecil di perutmu ."

Kami terdiam . Karena aku sendiri juga baru menyadari bekas biru itu ada di sana . Aku baru melihatnya kemarin saat aku mandi .

Hingga raungan mengerikan itu datang dan menyadarkan kami . Kami harus bergegas . Mencari tempat bersembunyi .

.
.
.
.

Beberapa orang mungkin terlalu sibuk . Atau terlalu takut ? Jika mereka harus keluar dan menapaki setiap sudut kota . Untuk mencari sesuap roti atau lainnya . Kenyataannya mereka terlalu pengecut untuk menapakkan kaki .

Setiap tempat sudah aku datangi tapi tidak ada satupun petunjuk tentang apa dan siapa aku ini . Hingga tidak terasa sudah tiga hari kami menjelajahi tempat ini . Ini masih dini . Sekitar pukul 00.40 . Kami berada di pemakaman . Percayalah tidak akan ada yang mau berjalan diantara ratusan mayat . Ya , itu hanya phobia akibat pikiran berlebihan mereka .

"Jadi , bagaimana sekarang ? " Rena menengguk kantung air terakhir .

Aku hanya diam mengamati sekitar .

"Mungkin kita harus kembali . "

Aku lebih memilih mengiyakannya . Lagi pula tidak ada satupun petunjuk . Saat kami berbalik arah ,

BRAK !!!

Makam yang aku pijak runtuh . Aku terjatuh . Anehnya lubang ini mungkin sedalam 8 meter . Dan sekarang aku ada di tepi tangga . Suara Rena masih terdengar sedikit .

"Frost !!! Kau masih disana ? "

"Ya !!! "

Aku penasaran . Sebenarnya apa yang ada di dasar tangga ini . Mungkin aku akan menemukan sesuatu . Tanpa mempedulikan suara Rena , aku menuruni tangga tanpa sedikit pun penerangan . Tiga menit ada sekitar puluhan anak tangga mungkin lebih . Dan sekarang aku ada di dasar . Kadar oksigen di sini juga sangat rendah . Dengan kelembaban tinggi sesuatu melintasi kakiku . Tanpa aku mempedulikannya , aku terus berjalan . Lima meter , yang ku temukan hanya tembok batu bata yang masih terbalut tanah . Perlahan sesuatu membuat tempat ini sedikit terjamah mata . Dan relief relief aneh itu mula muncul . Dan sesuatu yang tidak asing ada di belakangku . Tabung merah . Dan disampingnya tabung biru dengan seseorang yang mirip aku di dalamnya...

------------------------------------------------------
.
.
.
Gimana kali ini ? Hadeh menurut pribadi author sih agak sulit bangkit dari kesan flatnya . Soalnya masih banyak mikir tugas . Pinginnya sih mau nyelesaiin project ini . Tapi ya... gimana lagi . Kalo udah ketemu guru killer rasanya lebih serem dari ketemu setan 😆😆

Oh iya yang mau kritik atau nyaranin jangan lupa ya... soalnya cerita ini nggak akan berjalan tanpa bantuan kalian , readers

Enjoy reading... 😊😊

Brave BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang