Lembar 4

2.6K 351 182
                                    

🐵💓🐵

.
.
.

🐵💓🐵

     Malam nyatanya bisa jadi ajang buat nostalgia beberapa orang, atau ajang merenung bagi mereka yang punya beban pikiran. Malam identik dengan kesunyian, dan itu adalah waktu yang pas buat ngelakuin dua hal di atas.

Sama, kayak yang sekarang di lakuin Namjoon di balkon apartment tempat dia menginap selama di London. Well, dia emang lagi di London sekarang. Udah terhitung 3 bulan dia tinggal di sini. Kuliah dia yang dilakuin lewat online, bikin dia nggak perlu musingin jadwal buat ke kampus dan sebagainya. Dia cuma perlu duduk diam di depan komputer kalo emang lagi ada kuliah. Berterimakasih lah sama otak cerdasnya.

Sekarang ini dia lagi tiba-tiba inget sama seseorang aja. Nggak sengaja pas dia jalan-jalan di Chinatown, dia jadi inget percakapannya sama mantan pacarnya yang jauh di negara bagian asia sana. Mantannya dulu sempat cerita kalo pengen banget ke Chinatown, katanya penasaran aja China rasa London itu gimana. Jadi nostalgia 'kan dianya.

Dan nggak perlu di perjelas lah ya siapa mantannya itu,

"Gimana kabar kamu sekarang?" dia menggumam pelan sambil natap layar hpnya yang mati. Sudah hampir dua tahun kayaknya dia nggak ada kontak lagi sama Seokjinㅡbahkan teman-temannya.

Bukan dia sombong sih, cuma nggak tau kenapa rasanya nggak pengen aja. Tbh, dia agak malu karna merasa kayak pengecut yang lari dari masalaha. Tapi mau gimana lagi? Dia terlalu kecewa buat tetap di Seoul dan tatap muka sama Seokjin.

Pernah sih sekali dua kali Namjoon chat sama Jimin sama Taehyung, kurang lebih beberapa bulan yang lalu. Sekarang beneran lost contact, bahkan dia nggak yakin kalo nomor mereka masih sama.

'Grepp'

"Eh?" Namjoon agak terlonjak pas tiba-tiba ada yang meluk lehernya dari belakang.

"Jangan mikirin dia lagi" kata sosok yang meluk dia.

"Kenapa bangun? Hm?" Namjoon ngulurin tangannya ke belakang, ngelus kepala cewek cantik di belakangnya.

"Kamu mikirin dia 'kan?"

Nggak ngejawab, Namjoon cuma senyum. "Ayo masuk,"

"Just answer me,"

"For what? You knew the answer," sekali lagi, Namjoon ngelus kepala cewek itu. Dia berdiri, bikin pelukan si cewek terlepasㅡpindah ke pinggangnya.

"You trapped on your past. Kamu tuh perlu seseorang buat bikin kamu lepas dari itu,"

"That'a why I'm here," Namjoon ngerangkul dia sambil jalan masuk ke dalam ruang tidur. Nutup tirai pintu balkon, trus langsung nuntun si cewek ke tempat tidur. "Good night, Jen,"

"Ini udah lama banget lho," kata cewek itu lagi.

"Aku pikir kamu udah mau tidurㅡlagi,"

"Kamu nggak capek?"

"Kita udah pernah bahas ini, Jen. Jangan mulai. Oke?" Namjoon natap cewek itu tegas.

"Kenapa kamu nggak coba kencan sama Andrea?" pertanyaan itu bikin Namjoon ngusap mukanya setengah frustasi.

"Dan berakhir kayak hubungan aku sama Leah bulan lalu?" tanya Namjoon. "Kamu mau aku jadi cowok yang punya banyak mantan? Hm?"

"Tsk. Susah ngomong sama kamu. Keras kepala!"

"Kamu juga, Jen,"

"Matiin lampunya!"

Namjoon ketawa kecil liat sosok 'Jen' akhirnya ngalah, dia matiin lampu utama kamar itu dan ngebiarin lampu tidur di sisi tempat tidur nyala. Habis itu Namjoon berebah di sofa panjang disana. Udah larut, dia nyoba buat tidur daripada terus kepikiran Seokjin.

Love, Life and Friendship [BTS!GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang