Lembar 10

2.4K 356 104
                                    

Enjoy cuyung 😘😘

.
.
.
.

Tangan Jungkook menggapai nakas di samping ranjangnya buat ngambil HP dia yang seharian tadi dia matiin. Dia lagi males di ganggu siapa-siapa. Lagi badmood ceritanya si Jungkook. Tapi tetep aja, dia mengharap ada pesan atau panggilan dari Taehyung sebenarnya.

"Mau ngasih kejelasan apa? Lihat aja nih, kirim pesan aja enggak. Telepon aku aja enggak," Dia ngedumel setelah nyalain HP, nggak ada satu notif pun yang mengatasnamakan Taehyung.

Jungkook akhirnya ngebanting badannya ke kasur karena perasaan nggak enak di hatinya. Perasaan sebel yang mendominasi sih. Apalagi kalau di tambah  inget kejadian kemarin malam. Makin dia gregetan sama Taehyung.




Flashback

Setelah Taehyung pulang, malamnya Mama Jeon langsung ke kamar Jungkook. Beliau mau coba bujuk anaknya itu biar mau ngomong sama Taehyung.

"Dek," Panggil beliau dari depan pintu kamar.

Jungkook yang lagi asik baca komik langsung mendongak dan meletakkan komiknya. "Ada apa, Ma?" Tanyanya.

Mama Jeon masuk, terus beliau nutup pintu. "Mama mau bicara sama kamu,"

"Tentang?"

"Taehyung,"

Refleks  Jungkook mendengus. "Ngadu apa dia ke mama? Aku tuh nggak mau mama sampai tahu masalah ini, tadi dia malah udah ngadu. Tsk! Childish banget!"

"Hush! Adek, nggak boleh ngomong gitu," Mama Jeon ngelus kepala anaknya lembut. "Taehyung nggak cerita apa-apa. Mama denger sendiri kalian berantem di ruang tamu,"

Kejadian di ruang tamu, Jungkook ngelirik ke sampingㅡmenghindari tatapan mamanya. Kalau di pikir-pikir, waktu di ruang tamu dia emang nggak kontrol emosi sih. Nggak menutup kemungkinan kalau mamanya emang mendengar sendiri semua pertengkaran dia sama Taehyung.

"Ya udah, terus mama mau ngomong apa?" Sungut Jungkook sambil meluk gulingnya.

"Mama cuma mau adek ngasih kesempatan Taehyung buat jelasin semuanya. Kamu mau masalah selesai 'kan? Kalau kamu nggak kasih kesempatan Taehyung, gimana dia bisa jelasin semuanya? Adek harus bisa ngendaliin emosi dongㅡ"

"ㅡ Ya tapi 'kanㅡ"

"ㅡ Mama belum selesai, Jeon Jungkook," Sela sang mama. Jungkook diam, dia milih buat dengerin dulu sampai mamanya selesai. Oke, dia bakal tahan emosinya sebentar. "Kamu sama Taehyung sudah masuk hitungan tahun loh pacarannya. Nggak menutup kemungkinan bisa ke jenjang lebih serius 'kan? Katanya kamu mau berubah biar Taehyung nggak bosen sama kamu,"

"Udah berubah juga," Dumel Jungkook pelan sambil manyun.

"Berubah bukan cuma dari segi penampilan, sayang. Tapi sifat kamu juga," Jungkook natap mamanya, mau protes, tapi keburu di potong sama ucapan sang mama. "Kamu emang ngerasa udah berubah, tapi sebenarnya belum. Bukan kamu yang ngerasain, Kook. Tapi orang sekitar kamu, contohnya Mama. Mama ngerasain sifat kamu belum benar-benar berubah,"

Perlahan Mama Jeon merapat ke Jungkook, beliau meluk anaknya itu lembut. "Mama tahu semua perubahan itu perlu proses, nak. Tapi masalah yang lagi kami hadepin ini nggak akan selesai kalau kamu menghindar. Taehyung terus ngejar kamu, itu sudah bisa jadi bukti kalau semuanya ini cuma salah paham, sayang. Kasih dia kesempatan,"

Tangan kurus Jungkook balas meluk mamanya sambil mukanya dia benamin ke pundak sang mama, dia nangis. "Aku udah kasih kesempatan, Ma. Tapi dia nggak mau jelasin secara clear. Masih ada yang dia tutupin,"

Love, Life and Friendship [BTS!GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang