Tidak pernah dalam hidupnya Arka menyesali apa yang telah dirasakannya dalam satu detik. Namun saat ini dia baru saja mengalami pengalaman itu.
Tadi saat dia melihat sosok yang tertimpa sinar matahari yang menangis karna sebuah buku, dia begitu terpesona akan kecantikannya. Namun saat sosok cantik itu tersadar dan berdiri di hadapannya dengan wajah yang ceria membuatnya menyesali apa yang ia pikir tentang gadis ini.
Dari senyumnya saja, Arka dapat menebak kalau gadis ini adalah tipe orang yang cerewet dan juga sok tau, dan Arka tidak suka itu.
“Tunggu, apaan maen mulai-mulai aja? Emang lo siapa?” tanya Arka.
“Kan udah gue bilang, gue Shaila dan gue yang akan bertanggung jawab sama tugas lo selama dua bulan di sini.”
“Emang lo tau siapa yang bakal dihukum di sini? Kali aja lo salah orang.”
Shaila menggeleng. “Nggak, Pak Rasyudin emang gak ngomong apa-apa soal siapa yang bakal dihukum di sini, tapi gue tau kalo itu lo.”
Arka mendengus. “Sok tau lo, udah kayak dukun aja.”
“Firasat gue 90% itu selalu bener. Dan lo juga bukan tipe orang yang mau injakkin kaki ke perpustakaan, bahkan saat lo dikejar sama musuh-musuh lo sekalipun, jadi gue yakin banget kalo itu lo, kak.”
Arka terdiam, untung orang yang saat ini ada di hadapannya saat ini adalah seorang perempuan, kalau laki-laki sudah pasti tak akan dibiarkan begitu saja oleh Arka.
“Beres kan?” tanya Shaila, gadis itu lalu menarik tangan Arka menuju area depan perpustakaan dekat pintu.
Arka melepaskan tangannya. “Gak usah pegang-pegang.”
Shaila tak menanggapinya, ia mengambil tumpukkan meja yang berada di area meja yang merupakan tempat data base siswa yang meminjam atau mengembalikan buku. Shaila memberikan tumpukkan buku itu pada Arka.
“Jadi tugas lo selama dua bulan ini tuh taro buku yang baru dibalikin sama siswa ke tempatnya. Gimana cara naronya?”
Shaila mengambil sebuah buku yang paling atas dan membaliknya ke samping. “Lo liat kertas ini kan? Ini tuh kodenya. Jadi kalo di sini tertulis C02 adalah rak ketiga dari baris kanan yang dimulai huruf A dan di row kedua dari rak itu. Ngerti kan?”
Shaila meletakkan kembali buku itu ke atas tumpukkan buku yang ada di tangan Arka. Gadis itu lantas mengambil tasnya. “Lo beresin yah, gue mau latihan voli tiga puluh menit aja, nanti gue balik udah harus rapi, oke?” Shaila berlari keluar, namun saat di pintu dia berbalik lagi. “Gue lupa bilang. Tugas lo cuma sampe jam setengah enam aja, abis itu lo bisa balik.”
Setelah mengatakan hal itu, Shaila lantas berlari keluar. Arka menatap pintu yang tadi dilewati Shaila dengan bingung. Sepertinya apa yang dipikirkannya tadi benar. Apa yang dipikirkan Pak Rasyudin mengirimnya selama dua bulan kepada orang seperti itu?
Oh benar! Tentu saja ini adalah trik dari lelaki yang seumuran dengan Papanya itu agar Arka luluh. Apa dia lupa saat ini sedang berhadapan dengan siapa? Tentu Arka tak akan memberikan apa yang dia inginkan. Lihat saja.
Arka menatap malas ke arah buku-buku yang saat ini ia pegang, setelah mendengus geli, lelaki itu melepaskan pegangan tangannya pada buku hingga benda mati itu terjatuh di lantai dengan suara kasar namun lembut.
Jangan dipikir Arka akan memberikan apa yang sang guru BK harapkan. Jika lelaki tua itu berpikir seperti itu, maka dia sudah salah besar.
*****
Para anggota klub voli membubarkan diri setelah pelatih sekaligus guru olahraga mereka memberikan briefing singkat tentang hasil latihan mereka tadi. Latihan tadi memang tidaklah se-intense saat tim voli sekolah SMA Bumi Putera akan memasuki semi final, namun latihan yang awalnya diperkirakan hanya menghabiskan waktu tigah puluh menit itu menjadi dua kali lipat lamanya karna ada saja kesalahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Busybody Girl ✓ (COMPLETED)
Fiksi RemajaKehidupan SMA Shaila Anggun Permata menjadi jungkir balik saat dirinya yang merupakan seorang busybody menyelamatkan Arka Putra Atmadjaya yang adalah preman sekolah dari maut dan membuat lelaki yang membenci hutang budi itu terpaksa menurut semua pe...