1. Turtleneck

2.2K 232 19
                                    

"Kamu kok lemes gitu sih, beb?" Tanya daniel sambil menggengam tangan seungwoo. Sedangkan tangan yang satunya memegang kemudi.

Daniel sempat melirik wajah seungwoo yang pucat.

"Gara-gara kamu, aku capek banget. Gara-gara kamu suara aku abis. Gara-gara kamu aku harus pake baju turtleneck pas matahari lagi terik-teriknya. Masih tanya kenapa?" Ujar seungwoo ketus.

Daniel diam-diam tersenyum. Seungwoo ngomong pake aku-kamu, berarti ngambeknya masih level low alias pasti luluh kalau daniel kasih seungwoo kecupan manis di kening.

"Jangan marah sayang. Abisnya kamu menggoda banget sih. Hehe." Cengir daniel.

Daniel semakin mengeratkan genggaman tangannya pada seungwoo.

"Maafin aku kalau terlalu kasar sama kamu semalem. Aku udah keburu kalap duluan soalnya. Hehe." Seungwoo mendengus.

"Hehe aja terus. Untung aku masih bisa jalan normal. Gak kayak dulu lagi."

Fyi, dulu waktu daniel dan seungwoo pertama kali melakukan itu, seungwoo sampai berjalan seperti pinguin.

Di kampus, dia sampai jadi bahan ledekan temen-temen deketnya.

"Iya, iya, maafin aku ya, sayang." Ucap daniel lembut, seungwoo tersenyum manis.

"Iya, iya. Aku maafin. Tapi, ntar beliin aku es krim." Daniel hanya mengangguk sambil terus menggengam tangan seungwoo selama perjalanan ke kampus.

Tingtingting!

*anggep aja suara hape bunyi*

Seungwoo mengambil hape daniel yang ada di dashboard dan mengangkatnya. Seungwoo menekan tombol speaker agar daniel juga bisa mendengarnya.

"Halo? Kak daniel. Jemput gue dong."

"Heh, gembrot. Lo kira gue supir elo?!" Jawab daniel berapi-api.

Memang sih, setiap menuju kampus, daniel selalu melewati perumahannya jihoon. Tapi, daniel ingin menikmati quality time nya bersama seungwoo.

"Yaelah, kak ong aja lu anterin terus." Protes jihoon tidak mau kalah.

Yah, dia juga terpaksa minta nebeng sama daniel.

"Ya iyalah, dia pacar gue. Emang lo siapa gue, hah?!"

"Mantan gebetan. Hehe." Jawab jihoon kayak anak tanpa dosa, bikin seungwoo otomatis melotot.

"Heh, ada gue disini. Jangan ngomong yang macem-macem. Gua bacok lo." Ujar seungwoo sensi.

"Ehh, ada kak ong. Hehe. Nebeng dong, ya? Ya?" Seungwoo mendengus.

"Ck, iye iye. Tunggu didepan perumahan aja. Sampe gue udah nyampe dan lo belom ada, gue tinggal."

"Yahh, beb. Jangan--"

"Yay, makasih kak ong. Aku udah didepan nih. Hehe." Jihoon langsung memutuskan sambungannya dan kembali menaruh hape daniel diatas dashboard.

"Udah, biarinin aja. Kasian dia. Lagian, kita kan sekalian lewat." Daniel menghela napasnya kemudian mengangguk pasrah.

Hyunbin memarkirkan mobilnya di halaman parkir kampus. Melihat minhyun yang tertidur, ia tidak mematikan mesin mobilnya biar ac nya nyala.

Kasian minhyun. Semalem dia gak bisa tidur gara-gara hyunbin.

Pas di grepe-grepe di mobil. Mereka melanjutkannya di apartemen mereka berdua.

Iya, selain ongniel, minhyunbin juga udah tinggal bareng. Udah direstuin sama camer masing-masing juga. Jadi, pas lulus, tinggal nikah deh^^

Hyunbin menggengam tangan minhyun dengan kedua tangan besarnya. Minhyun malah semakin pules tidurnya, soalnya anget:)

Minhyun memang tidak ada masalah dengan baju turtleneck soalnya dia suka banget sama baju itu. Makanya, minhyun gak pernah marah kalau paginya, lehernya di penuhin sama hickeys karena kelakuan nakal hyunbin.

Gak lama, mata minhyun mengerjap pelan. Hyunbin tersenyum sambil mengusap pipi minhyun.

"Tidur aja lagi, yang. Kelasnya masih dua jam lagi kok." Minhyun menggeleng pelan sambil tersenyum.

"Engga, aku pengen makan somay. Laper. Hehe." Cengir minhyun yang kadar kemanisannya bikin diabetes.

Hyunbin segera mematikan mesin mobilnya dan mengajak minhyun keluar.

Pas-pasan mereka ketemu sama ongniel plus jihoon yang ngintilin mereka berdua.

"Lah, ngapain nih si bantet ngintilin lu berdua. Gak merasa keganggu gitu?" Bukan, itu bukan hyunbin, tapi minhyun.

"Sialan lo kak." Umpat jihoon. "Tadi gue nebeng."

"Mobil lo kemana emang?" Tanya hyunbin.

"Masuk rumah sakit." Timpal seungwoo.

"Udah yuk, ke kantin. Laper nih." Bukannya hyunbin yang digandeng, malah seungwoo yang digandeng buat jalan bareng ke kantin.

"Ehh, tumben pake turtleneck. Hayoo, abis ngapain?" Goda minhyun sambil menoel- oel pipi tirus seungwoo.

"Ngaca woi, lo juga pake turtleneck." Minhyun nyengir.

Sesampainya di kantin, ada satu meja besar yang diduduki oleh beberapa mahasiswa alias sahabat-sahabat mereka.

Beda-beda umur sih, tapi yah, age is just a number, right?

Gak peduli soal umur, yang penting temenan.

"Yo!" Sapa cowok bergingsul ketika seungwoo dan minyun duduk disebelahnya.

"Hey." Balas mereka berdua konpak.

"Gileee, kenapa pada pake turtleneck semua nih?" Tanya haknyeon sambil merangkuk pacarnya yang sibuk makan nasi uduk.

Daniel tiba-tiba dateng dan duduk diserang seungwoo. Hyunbin juga melakukan hal yang sama.

"Woy bang, abis berapa ronde? Kak ong udah kayak orang mau mati aja. Liat tuh, pucet banget." Kata samuel.

Daniel mendengus. "Diem aja lo, bocah."

"Cieee, menang banyak ya? Sampe kak ong pake turtleneck gitu. Lo kasih dia foreplay gak tuh? Oh iya, gue lupa. Lu kan, daddy-nya. Gak mungkin lu kasih kak ong foreplay." Cerocos samuel.

"Sialan lo." Daniel hampir aja ngelemparin batu ke kepala samuel. Tapi, si bule mah malah ketawa ngakak.

"Btw, kok daehwi pake turtleneck juga?" Tanya hyunbin tiba-tiba.

Wajah daehwi merona.

"Abis enaena dia sama samuel."

"APA?!"

Gue tidur jadi gak tenang gara-gara chapter ini belom selesai ditulis. Pas udah selesai, sekalian aja aku pos.

Gimana? Receh banget kan? Iya gue tahu.
Tapi, sereceh apa pun itu, teteo jangan lupa tinggalin jejak. Kalau engga, gue gak bakalan update lagi.

Saranghae! (Wanna One X PD101)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang