8. Child

1.4K 197 5
                                    

Karena gw ngebet pengen ngeliat minhyunbin ngurus anak, jadi gw adain tuh anak secara instan:)

Sorry for typo

Seperti minggu-minggu lalu, minhyun dan hyunbin seperti biasa lari pagi di taman dekat apartemen yang mereka tempati.

Kalau hyunbin emang udah kebiasaan lari pagi tiap minggu sejak kecil, kalau minhyun udah mulai kebiasa semenjak tinggal bareng hyunbin. Soalnya doi gak mau hyunbin ngelirik-lirik yang lain:)

Sekarang mereka lagi istirahat bentar setelah lari dari apartemen ke taman itu. Minhyun duduk dibawah pohon yang adem banget.

"Yang, aku mau beli minum dulu, ya?" Hyunbin mengusak rambut minhyun kemudian berlari kecil menuju minimarket terdekat.

Minhyun lagi enak-enaknya merem sambil nikmatin angin sepoi-sepoi, ditambah lagi pohonnya adem banget. Bisa-bisa dia ketiduran disini.

Yang bener aja, dia beneran ngantuk. Semalem dia gak bisa tidur-- eits, jangan salah sangka dulu. Minhyun semalem abis begadang nontonin ulang serial twilight yang gak bosen-bosen dia tontonin.

Gak tanggung-tanggung, dia nonton dari seri pertama sampai yang kelima. Walau bosen, tapi hyunbin tetep nemenin minhyun yang dengan santainya nyenderin badannya di hyunbin.

Jadi posisinya, hyunbin setengah meluk minhyun gitu. Singkatnya, minhyun itu senderan di badannya hyunbin.

Sambil sesekali mengecup kepala minhyun, hyunbin ikutan nonton sampe ketiduran.

Minhyun senyum-senyum sendiri pas inget ekspresi hyunbin pas bangun bukannya ada dikamar malah di lantai ruang tamu. Minhyun mah enak, tidur sendirian di kamar, lega.

Sejenak, dia lupa sama jonghyun. Pria itu sudah tidak kelihatan lagi dan menurut minhyun itu patut dicurigai. Jangan-jangan, dia mau diam-diam membunuh hyunbin? Atau ia akan diculik?

Minhyun merinding sendiri jadinya.

"Huwaaaaa, mama~ mama mama. Huwaaaaa." Minhyun mendengar suara seorang anak kecil menangis didekatnya.

Ia dia tahu soalnya dari tempatnya duduk, suaranya itu kedengeran jelas banget.

Minhyun berdiri dan memandang sekelilingnya.

Ketemu!

Ada seorang anak kecil memakai baju jumper warna kuning dengan kaos putih biasa. Ia terlihat menangis sambil memegang sebuah koper yang sangat besar.

Well, gak besar kayak koper minhyun kalo mau liburan sih, cuman karena yang pegang itu anak kecil, jadi keliatan besar banget.

"Dek, kenapa nangis, hm?" Minhyun berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan anak kecil itu. Suaranya lembut menenangkan seperti biasanya.

"Hiks.. seonho mau mama. Seonho gak mau ditinggal mama." Isakan anak kecil itu membuat minhyun tidak tega untuk meninggalkannya disana.

"Baiklah, ayo kita cari ibumu, seonho:)" anak kecil bernama seonho itu menggeleng.

"Mama hiks gak mau seonho lagi." Seonho memberi minhyun sebuah surat yang langsung dibuka oleh minhyun.

Kepada siapapun yang bersedia menerima seonho dengan lapang dada.

Nama: Yoo Seonho
Umur: 4 tahun 4 bulan
Tanggal lahir: 28 Januari

Alasan saya meninggalkan seonho karena anak itu sangat berharga bagi saya dan tidak ingin seonho terluka. Suatu saat, saya akan kembali dan menceritakan semua kepada siapapun yang menerima seonhoku.

Tangan minhyun mengepal.

Teganya seorang ibu meninggalkan anaknya sendirian seperti ini.

Bener-bener sakit jiwa.

Baiklah, minhyun akan membawa anak ini pulang dan bersumpah akan menjaga bocah bernama seonho ini dengan baik.

"Seonho?" Panggil minhyun lembut.

"Eung~" tangisan anak itu sudah berhenti. Cuman dia masih sibuk aja gara-gara ingusnya meler mulu, gara-gara kebanyakan nangis.

"Seonho, sekarang tinggal sama samchon, ya?"

Seonho cemberut. "Tapi seonho mau eomma."

"Hm, kalau samchon jadi eomma kamu, bagaimana?" Mata seonho berbinar-binar ketika mendengar ucapan minhyun.

"Nde, seonho mau."

Berapa polosnya kamu dek.

"Lho, kok minhyun gak ada?" Hyunbin kembali setelah membeli beberapa bungkus ciki untuknya dan minhyun dan dua botol minuman segar.

Tak lama, mata elangnya menangkap pemandangan yang membuat hatinya hangat.

Minhyun sedang duduk di bangku taman sambil memangku seorang anak kecil. Hyunbin dapat melihat senyuman pria manis itu tatkala sedang bercanda dengan anak kecil itu.

"Minhyunie?" Yang dipanggil mendongak dan mendapati hyunbin sedang menatapnya dengan bingung.

"Dia--"

"Hng? Dia siapa mommy?" Tanya seonho dengan suara imut dan menggemaskan, membuat hyunbin tersenyum.

"Mommy?" Tanya hyunbin tanpa suara lada minhyun.

"Nanti kuceritakan. Sekarang lebih baik kita pulang. Hyunbin-a, bawakan koper itu, ne?"

"Jadi, singkatnya, seonho dibuang oleh ibunya?" Tanya hyunbin pelan agar seonho tidak terbangun.

Mereka lagi didalam kamar. Sesampainya dirumah, minhyun memandikan seonho dan memakaikan pakaian yang ada didalam koper miliknya.

Anak berumur tiga tahun itu langsung tertidur lelap dipangkuan hyunbin yang lagi asyik baca buku.

Akhirnya, hyunbin rela jadi kasur seonho untuk sementara. Sesekali, pria dengan tinggi 187cm itu mengusap punggung seonho agar tidurnya semakin nyenyak.

"Iya, bin. Aku kasian sama seonho. Baru segede ini, dia udah ditinggal sama ibunya." Minhyun memandang wajah teduh dan polos seonho yang lagi tidur sambil menyenderkan kepalanya di dada hyunbin.

"Apa kita urus seonho bareng-bareng sampai dia ketemu lagi sama mamanya?"

"Beneran nih?" Tanya minhyun antusias. "Kamu gak keberatan?"

Hyunbin menggeleng sambil menepuk punggung seonho yang terusik tidurnya akibat pekikan minhyun.

"Aku gak keberatan kalau anak yang akan kita asuh seimut ini, sayang." Hyunbin tersenyum tulus.

Minhyun membalas senyumannya dan menyenderkan kepalanya di bahu hyunbin.

"Thank you for everything, bin."

"Anytime my everything."

Gw sedih, ini ff udh lumayan yang baca tpi kebanyakan siders ya:(

Tertanda,

Istri Kim Jaehwan

Saranghae! (Wanna One X PD101)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang