5. JAV?

1.5K 181 3
                                    

"Yang, ini minum--lho? Yang?" Samuel baru saja kembali dari dapur setelah mengambil segelas air es atas permintaan daehwi.

Namun, daehwi tidak ada di ruang tamu. Samuel kebingungan. Kemana daehwi? Masa iya, dia jalan ke kamar sendirian?

Samuel menaruh gelas berisi air dingin itu diatas meja kaca dan pergi ke kamar daehwi.

Yang bener aja, daehwi ada disana. Lagi tiduran di kasur sambil memunggungi pintu.

"Yang? Kok kamu malah tidur?" Samuel sengaja membaringkan tubuhnya di sebelah daehwi, melingkarkan tangannya di pinggang ramping daehwi.

Daehwi ingin sekali meninju wajah tampan samuel, tapi ia harus melancarkan aksinya untuk berpura-pura tidur.

"Yang? Aku tahu kamu belum tidur. Kenapa?" Samuel mengusap-ngusap perut rata daehwi.

Daehwi yang emang dasarnya sensitif banget sama sentuhan samuel, menahan mati-matian desahannya.

"Nghhh, muelhh." Akhirnya daehwi mengeluarkan desahan yang malah membuat samuel ingin melahap daehwi sekarang juga.

Tapi, ia bukan daniel yang nafsuan. Denger suara desahan seungwoo, pasti langsung diterkam. Beda kalo sama samuel, dia lebih suka memulainya secara perlahan.

Iya, secara despacito.

"Yang, kamu kenapa gak mau ngomong sama aku?" Tanya samuel sambil terus mengusap perut daehwi.

"Kamuhh..ngechathh sama cewekhh manahh? Ah~" samuel menghisap pelan leher daehwi yang terekspos karena piyama kebesaran yang ia pakai.

"Nge chat sama cewek? Lah? Yakali aku nge chat sama cewek lain." Samuel menghentikan kegiatannya.

"Kenapa kamu tiba-tiba nanyain itu?" Daehwi membuang mukanya.

"Siapa yang kamu ajak pergi ke mal? Setiap aku ngajak kamu ke mal, kamu nolak." Samuel terdiam sebentar, kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Ihhh, kok malah ketawa sih?" Omel daehwi sambil menjewer telinga samuel.

"Aww, iya, iya. Itu tuh kak chungha, sayang. Masa iya kamu cemburu sama calon kakak ipar kamu sendiri sih?" Daehwi membulatkan matanya.

"Kak chungha? Loh, bukannya dia di amrik?" Samuel tertawa sambil mengacak rambut daehwi dengan gemas.

Daehwi memang setahun lebih tua darinya, tapi tingkahnya masih seperti anak kecil. Kadang-kadang sampai samuel lupa kalau dia itu yang lebih muda.

"Dia udah pulang sayang. Mau nikah. Besok, aku mau ngajak dia makan siang bareng. Mau ikut?" Daehwil menganggukan kepalanya antusias.

"Ihhh, lucu banget sihh." Samuel mencubit hidung daehwi.

Si empu nya kesakitan.

"Ihhh, muel sakit!!"

"Mau nonton apa?" Woojin kembali dari dapur sambil ngebawa nampan. Ada empat gelas diatasnya.

Hari ini, sehabis kuliah, hyungseob, haknyeon, sama euiwoong main ke rumah woojin. Tadinya haknyeon gak setuju, soalnya rumah woojin bahaya.

Woojin itu kolektor JAV. Ntar bisa-bisa euiwoong tercemar.

"Aku mau nonton little pony!" Ujar euiwoong antusias sambil mengacungkan jarinya keatas. Haknyeon gemas, pengen nyium euiwoong terus dibawa ke kamar.

Tapi, sayang, itu hanya mimpi belaka.

"Lah, gue mana ada little pony." Ekspresi muka euiwoong berubah jadi muram.

"Kita nonton JAV aja, gimana?" Dengan refleks, haknyeon memukul kepala woojin dengan hape nya.

"Aww, sakit bego." Woojin mengusap-ngusap kepalanya sambil duduk disebelah hyungseob.

"Yang~ kepala aku dipukul." Adu woojin. Hyungseob mah bodo amat, dia setuju kalau woojin emang harus di pukul.

"Lah, salah kamu. Ada euiwoong disini. Jangan menghancurkan masa depan dia." Woojin memberengut lucu.

"JAV itu apa?" Tanya euiwoong.

KrikKrik

"Hah? JAV? Oh... itu... Itu film kekerasan euwioong. Jangan di tonton. Itu sadis banget." Jelas haknyeon sambil mengusap kepala euiwoong.

"Kekerasan?"

"Iya, kekerasan. Orang-orang disiksa." Euiwoong bergidik ngeri ketika mendengar hyungseob bersuara.

"Ihh, euiwoong gak mau nonton JAV. Pasti serem." Euiwoong menyembunyikan wajahnya di ceruk leher haknyeon.

Diam-diam, haknyeon menghela napas lega.

Hyunbin menghela napasnya ketika melihat minhyun termenung untuk kesekian kalinya.

Ia mengusap wajahnya kasar dan menghampiri minhyun yang lagi duduk di atas kasur sambil menyenderkan punggungnya pada headboard kasur.

"Yang." Panggil hyunbin.

Minhyun gak ngejawab. Jangankan ngejawab, berkedip aja engga.

"Sayang." Panggil hyunbin lagi.

Lagi-lagi, minhyun gak ngejawab.

Hyunbin menghela napasnya.

"Hwang minhyun!" Panggil hyunbin dengan suara yang ditinggikan.

Dia emang dasarnya punya suara yang nge bass, dan kalau dia teriak itu serem banget. Makanya, dia kalo lagi ngomong ke minhyun itu lembut banget.

Tapi, kali ini, hyunbin teriak cuman buat manggil minhyun.

"Hah? Kenapa?" Tanya minhyun kaget.

"Ck, kamu itu kenapa sih? Daritadi aku panggil gak dijawab." Tanya hyunbin serius.

"Gak kenapa-kenap--"

"Engga, pasti kamu punya masalah dan kamu gak berani cerita ke aku karena takut aku marah?" Minhyun menunduk, kemudian mengangguk.

Hyunbin duduk disamping minhyun sambil mengusap punggungnya.

"Aku gak bakal marah, sayang. Kalau kamu punya masalah cerita aja. Aku janji gak akan marah."


Finally, selesai juga. Pendek sih, tapi gak sempet publish gegara sibuk sekolah. Ketemu musuh bebuyutan dari tk, matematika.

Maap klo receh sekali😀

Istri Jaehwan

Saranghae! (Wanna One X PD101)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang