Puisi 10 : Merah dan Biru

120 6 0
                                    

Karya : Anggis R

Di malam yang panjang
Bertabur kristal dan cahaya lampu minim
Seseorang berbalut kemeja biru rapih
Dan sentuhan kain licin hitam
Rambut hitamnya rapih tertata
Wajah tegas dengan mata teduh
Membuat waktu serasa terhenti
Andai waktu bisa diulang
Diputar kembali dan dibiarkan membeku
Di malam yang gemerlap dengan cahaya redup
Lelaki semampai itu terabadikan
Dalam kedipan mata seseorang
Dari jauh dari dalam bayangan
Dan dari dalam keheningan
Ketika yin yang dengan hitam putih
Maka malam itu dengan merah biru
Biru untuk si pemberani
Dan merah untuk si anggun
Di malam yang panjang
Dibawah hiasan bintang yang tergantung
Ada harapan yang tak terucap
Ada pengandaian yang tak sampai
Ada kekaguman yang tak diketahui
Malam yang terjadi hanya sekali
Didalam alunan musik yang memekak
Berharap waktu bisa membeku
Berharap benang merah itu melilit
Berharap benang merah itu tak menggantung
Seakan dekat tetapi hanya dalam maya
Jarak diantara kursi perak
Bahkan diantara lautan manusia
Senyum tawa seakan hambar
Tapi malam itu bagaikan lukisan
Telah terbingkai seiring waktu berlalu
Dan juga lelaki itu
Yang berbalut kemeja biru
Kini menjadi kenangan apik
Dalam fikiranku

Jangan DibacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang