"Mimpi itu seperti nyata aku dapat merasakan sentuhan yang kau berikan"
-----
Di sebuah negara bagian yang terletak di pesisir barat Amerika Serikat tepatnya di kota terbesarnya yaitu California. Jam dinding di negara asing ini sudah menunjukkan pukul 21.00 tepat.
Elen baru saja menyelesaikan film Drama korea yang ditonton dilaptopnya. Elen berjalan menuju kasur dan mulai memejamkan matanya tak sampai beberapa menit Elen sudah masuk ke alam mimpinya.
"Hei Elen apa yang kamu lakukan?" tanya cowok itu sambil memukul pundak Elen dengan pelan.
Elen pun menoleh kebelakang. "G-g-g- geral?" jawab Elen terbata-bata.
"Iya Elen ini aku Geraldy Navan, kamu lagi ngapain di si.." belum sempat Geral menyelesaikan kalimatnya Elen langsung memeluknya dengan sangat erat.
"Elen aku gak bisa napas kalau kamu meluk aku sekencang ini."
Sambil melepaskan pelukannya. "Aku merindukanmu Geral sangat rindu." tak terasa air mata Elen jatuh membasahi wajah cantiknya.
"Elen kamu kenapa nangis?" ucapnya sambil mengusap air mata Elen dikedua pipinya.
"A a aku rindu kamu Geral, sudah lama kita tidak berjumpa." balas Elen terseduh-seduh.
"Aku juga merindukanmu Elen, tapi aku mohon jangan menangisi ku terus, aku disini sungguh sakit aku merasakan apa yang kamu rasakan Elen. Hiduplah dengan bahagia dan lupakan aku, aku sungguh sangat menyayangimu." Geral memeluk Elen lagi kemudian pelukan itu terlepas perlahan-lahan dan...
"Geral, Geral, Geralllllllll." teriaknya kencang.
Cklekkkk..
"Ada apa sayang? Mama disini kamu kenapa?" tanya wanita paruh baya berkepala empat menghampiri Elen.
"Elen..Elen tadi ketemu dengan Geral ma." jawabnya terseduh-seduh.
"Kamu hanya mimpi sayang, sekarang kamu lanjut tidurnya lagi besok kita harus tiba di Bandara saat subuh karna kita check in jam 3 pagi. Mama gak mau nanti tiba di Indonesia kamu mengingat kejadian itu lagi sayang, mama mohon lupakan Geral ini sudah dua tahun berlalu setelah Geral meninggalkan kita semua, good night my princess." ucapnya lalu pergi meninggalkan kamar Elen.
***
Elen dan Keluarganya pun telah tiba di Indonesia sekitar jam 10 malam hari. Sekarang mereka sedang didalam mobil yang dikemudi oleh papa nya menuju Rumah baru yang dibeli beberapa bulan yang lalu, sebelum sampai dirumah Elen dan keluarganya singgah di Cafe yang tampak dari arah jalan raya Jakarta.
"Ayo keluar kita makan malam dulu." ajak pria paruh baya itu papa nya Elen sambil membuka pintu mobil bersamaan dengan mama nya.
"Iya mah pah duluan deh ntar Elen nyusul ada yang Elen mau cari dimobil." balas Elen tersenyum.
"Ohyaudah mama sama papa duluan yaa kamu jangan lama-lama." Elen pun hanya menganggukan kepalanya.
Emeral Cafe
Didepan pintu masuk inilah sekarang Elen berdiri sambil memandangi tulisan nama Cafe yang terletak diatas pintu kaca tersebut.
Saat Elen hendak membuka pintu bersamaan dengan seorang pria keluar dari dalam Cafe tersebut dengan tergesah-gesah alhasil Elen jatuh dibuatnya dengan pantat yang menghantam lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Respice Ad Me, Ray? (On Hold)
Teen Fiction[On Going] #882 dalam teenfiction 3/10/2017 ----- "Apakah kau tidak bisa melihat betapa besar perasaanku kepadamu? Aku berharap suatu saat nanti kau bisa menganggap keberadaanku."- Elennavia Qisty "Jangan mempunyai perasaan lebih kepadaku jika pada...