2

24.6K 1.4K 51
                                    

Autor POV

"Lauren.. lauren bisa kah kau mendengarku?" Ucap alya sahabat lauren, alya memukul pipi lauren dengan lembut. Namun lauren belum juga sadar, kemudian alex datang dan menggendong lauren ala bridal style dan membawanya menuju keluar kelas.

Alex membawa lauren ke mobilnya Alya mengikuti alex menuju menuju mobilnya. "Kemana kau akan membawa sahabatku?" Tanya alya kepada alex "jangan kau macam macam ke sahabat ku" cecar alya lagi.

"aku tak akan meng apa-apakannya, kau diam saja" jawab ketus alex. Alex melajukan mobilnya dengan kecepatan maximal.

Alex POV

'Bawa dia ke mission kita lex' ucap gery lewat mindlink

'aku jaga tau ,bodoh . kau diam saja aku sedang menyetir' aku pun memutukan mindilnk ku sepihak.

Aku mengendong gadis itu yang tak salah sahabatnya memanggilnya dengan nama lauren, nama yang simple tapi indah. Saat aku menaiki tangga menuju kamarku, ibuku menghentikan langkahku,

"siapa dia lex"

"dia mate ku mom." Jawabku singkat. aku tau pastikan ibu lagi senang saat ini

"oh benarkah? Dan kenapa ia pingsan? Atau kau yang membuatnya pingsan?"

"Tak mungkin mom, aku tak mungkin membuatnya pingsan. Tadi dia pingsan di kampus, nanti saja mom menanyakannya, aku akan membawa kekamarku untuk menidurkannya" mommy langsung diam dan menganggukkan kepalanya.

Sesampai aku di kamar, aku membaringkannya, aku mengusap dahinya, sangat panas. Aku pun meminta para omega mengambilkan air kompresan. Aku melihat wajah cantiknya yang pucat. Dan bibir tipisnya berwarna merah mudah

'alex, tandai dia langsung' ucap gery

'apa kau gila? Nanti dia akan membenci kita bodoh' aku langsung memutuskn mindilink sepihak. Owh tidak, aku ingin melumat bibirnya.

Tak lama omega pun datang membawa alat kompres, aku mengompresi dahinya. Tak tau kenapa, lelah dan kantuk menghampiriku, aku pun tertidur di sampingnya.

Lauren POV.

Aku membuka mataku, dan menyamakan cahaya masuk kedalam rentinaku. Suasana yang pertama ku lihat adalah kamar yang bernuansa berwarna abu-abu dan putih, dan kemudian kasur empuk.

Hei, ini bukan kamarku atau pun kamar sahabatku. Ini kamar siapa? Aku mendengar dengkuran kecil dari sebelah kiriku. Laki-laki itu? Dia kan orang yang memandangiku terus di kampus. Dan kenapa dia tidur di sampingku? Apakah dia melakukan sesuatu padaku?

"KYAA!!" Teriaku dan langsung mendorong tubuhnya.

"Owhc, sakit" ucap pria itu yang aku tak tau siapa namanya tersebut.

"Kau sudah sadar?" Ucapnya.

"apa yang kau lakukan padaku?" Tanya ku refleks.

"Hahahaa.. kau lucu kalau sedang ketakutan" ujarnya, aku memasang wajah bingung.

"Ayo, keluar,kau belum makan" ucapnya lagi. Aku melihat jam yang melingkari tangan kiriku. 07.45

"wait, udah berapa jam aku tertidur?" Tanya ku padanya

"hm.. mungkin sekitar 7 jam 45 menit. Kau itu tidur atau mati?" Cecarnya

"dan kenapa di kepalaku ada handuk basah?" Tanyaku tanpa menjawab pertanyaannya.

"Kau sakit sayang, aku melihatmu pingsan di kampus. Jadi aku membawamu ke rumahku."

"Sayang? Sejak kapan aku mengenal mu? . Dan kenapa kau memanggilku dengan sebutan 'sayang' ?"

"Karena kau miliku."

Alex POV

"Karna kau miliku" jawab ku singkar dan padat. Ia langsung memasang wajah heran. Kenapa aku menahannya dengan semua pertanyaan nya itu.

"Ayo, kau belum makan. Mari kita kebawah untuk makan malam" ucapku untuk menghangatkan suasana. Lauren turun dari kasur, namun saat ia berjalan, ia langsung terjatuh lagi

"kau tak apa?" Tanya ku dia menganggukkan kepala. Tak mau pikir lama, aku langsung menggendongnya gaya bridal style.

Sesampainya di meja makan, semua orang memandangiku aku menduduki lauren di samping ku.
~~~~~~~~~

Aothor POV

Alex datang bersama lauren "Kau masih sakit sayang?" tanya riska, momy alex

"sedikit tante" jawab lauren sopan.

"mulai sekarang kamu nggak usah manggil tante. panggil aja mommy atau mom juga boleh. Sekarang mommy adalah mom kamu" ucap riska, lauren pun mengembangkan senyumnyam

"dan ini, kamu panggil aja daddy atau dad. Dia sekarang juga dad kamu." lanjut riska

"Hy, aku felidya. Aku adiknya kak alex. Kak alex belum memperkenalkanmu kamu ke kami, siapa namamu?" Potong felidya

Lagi males revisi... demi kenyamanan pembaca. Aku ikhlas

My Alpha White WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang