3

22.9K 1.2K 29
                                    

Lauren POV

Semua keluarga ini hangat, aku rindu ibuku. "Hy felidya, namaku laurensia jevier." Ucapnya memperkenalkan diri. Aku melihat alex tersenyum memandangiku. Aku pun membalas senyumanya. 

"sudah, sekarang kita makan dulu, kamu belum makan kan lauren? Ayo makan dulu" ucap daddy, aku pun memgangguk. Kami pun makan malam bersama diiringi candaan.Oh god, aku benarbenar merindukan ibuku. 

Ibu..

Alex POV
    Aku melihatnya membalas senyumanku 

'aku ingin menandainya malam ini jaga!' ucap gery memindilnkku

 'aku membutuhkan waktu ger' cecarku ke gery

 'kau terlalu penakut. Aku tidak mau menunggu lebih lama lagi untuk menandainya' gery pun memutuskan mindlinknya sepihak.

    Setelah makan malam  aku dan lauren kembali ke kamar "hm.. alex, aku mau pulang" ucap lauren ragu 

"tidak boleh, rumah mu disini." Bantah ku. Aku tak akan membebaskan mate ku begitu saja, aku tak ingin dia pergi jauh dari ku. Aku telah menunggunya sangat lama.

 "Tapi lex.." cairan bening pun keluar dari mata lauren "maaf kan aku lau, aku tak bermaksud membentak mu" aku pun membawanya ke pelukanku  

"ya  aku tau, hiks hiks" oh tidak apa yang harus ku perbuat? Dia menangis lagi  "kenapa kau menangis?" Tanya ku padanya

   "Alex, apakah aku boleh tinggal di sini sampai ayaku pulang? Aku tak mau tinggal bersama ibu tiriku lagi, aku terlalu tersiksa tinggal bersamaya" lirihnya padaku. 

Aku membawa duduk di ujung kasur "kau boleh tinggal di sini selamanya sayang" jawab ku. siapa ibu tiri mateku. Apakah dia sering di siksa olehnya?, apakah mate ku sakit karna dia tak memberi mate ku makan di rumahnya?

   "Lex, aku mau mandi."  Aku pun melepaskan pelukanku dan mengahpus air mata yang ada di matanya 

"ya silahkan" jawabku 

"tapi aku tak memiliki pakaian" lirihnya lagi. Aku lupa, ia tak membawa apa-apa ke rumahku, hanya tas kampusnya dan pakaian yang ia kenakan saja.

 "Ok sayang, aku akan meminjamkan baju Felidya kepadamu. Kau mandilah dulu" ia pun mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi.

   Aku keluar kamar dan menuju kamar Felidya"dek, apakah kau ada di dalam?" Aku mengetuk pintu kamarnya, namun tak ada jawaban dari dalam. Aku pun masuk kedalam kamarnya yang ternyata tak di kunci.

 Saat aku masuk kekamarnya, ternyata ia baru keluar dari kamar mandi . "

Dapat keajaiban apa kau ini? Kau masuk kamarku?"  Ya, aku tau kenapa dia bilang begitu. Selama ini aku tak pernah masuk ke dalam kamarnya, biasanya aku hanya sampai depan kamarnya saja.

 "Oh ayolah, aku hanya ingin meminjam pakaianmu untuk lauren" kataku.

 "Owh, aku pikir kau baru menyadari kalau kau memiliki adik" jawabnya ketus

 "aku telah memiliki adik sejak lama Fel, aku mau meminjam bajumu dulu." Felidya berjalan menuju lemari pakaianya.

 "Ini pakaian ku, kau harus membayarku besok!" Cecarnya 

"terimakasih adiku sayang. Besok kau akan ku bawa ke mall untuk berbelanja bersama lauren" felidya pun tersenyum dan mengangguk.

##

Lauren POV
Aku selesai mandi, namun alex belum juga kembali. Tak lama pintu kamar pun terbuka 

"apakah itu kau alex?" Ucap ku dari balik pintu "ya, ini aku. Ini pakain mu" aku membuka sedikit pintu kamar mandi . Aku mendapati alex berdiri di samping pintu kamar mandi. Ia menyerahkan pakaian kepadaku,aku langsung memakainya.

   Setelah memakai pakaian tersebut, aku keluar dari kamar mandi. Aku mendapati alex yang tertidur di ujung tempat tidur "apakah aku harus tidur bersamanya?" Lirih ku "ya, kau tidur bersamaku" jawab alex dengan mata yang tertutup.

 Antara senag dan tidak senang. Aku senang bisa keluar dari pembudakan ibu tiriku, dan aku tidak senang harus seranjang dengan orang yang baru aku kenal.

   Aku berjalan mendekati kasur king size nya. Tiba-tiba alex menarik dan memeluku. "Kau ini sebernarnya siapa?" Tanyaku, ntah kenapa aku menanya kan itu

 "kau itu adalah mate ku,"

Author Pov

"Mate? Apakah kau werewolf?" Tanya lauren, alex yang mendengar pertanyaan dari lauren pun langsung tercengang. 

"Kau tau dari mana? Aku belum menyelesaikan penjelasan ku" 

 "aku tau dengan kata mate mu, aku pernah membaca buku di perpustakaan, buku itu sangat kusam, katanya 'setiap werewolf yang ada di dunia ini, memiliki satu mate. Jika wolf me rejeck matenya maka werewolf tersebut.." 

My Alpha White WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang