"Cinta itu indah, jika tidak, mungkin kamu kurang piknik 😂"
-joyia-Hai.... aku park sooyoung. Panggil saja aku joyia. Umurku 25 tahun, adik seorang oppa bernama chanyeol, bungsu dari marga park. Ayahku bekerja sebagai direktur perusahaan, ibuku sebagai tim sukses ayahku yang tidak lupa selalu mendukung ayahku dengan tulus. Siapa aku?? Bisa kamu lihat dari banyaknya orang yang bercerita tentangku.
Diumurku yang 25 th ini aku bekerja di sebuah kantor yang juga mempekerjakan cinta pertamaku. Kalian ingin tau siapa, lihatlah meja kerja 3 orang dari dimana aku duduk, pria itu dengan kemeja putih yang lengannya ia gulung hingga siku, yang dengan seriusnya memandangi komputer kerjanya, dia cinta pertamaku, teman dari chanyeol oppa. Sangat teman, emmm maksudku mereka teman dekat.
Aku menyukainya dulu sejak umurku 15th, park soyooung kecil yang suka melihat oppa nya bermain dengan teman-temannya dirumah kami. Kami, aku dan oppa yang selalu ditinggal ayah dan eomma karena dulu kami tidak semampu sekarang. Membuat aku mengenal sosok pria yang menjadi cinta pertamaku ini.
Alasan mudah untuk menyukainya dulu, dibandingkan dari semua teman-teman chanyeol oppa. Cinta pertamaku inilah yang membantuku didapur untuk mempersiapkan ramen pesanan chanyeol oppa. Bayangkan saja diumurku 15th, chanyeol oppa menyuruhku menyiapkan 6 ramen untuknya dan teman-temannya. Tetapi , aku senang, pada akhirnya aku bertemu cinta pertamaku. Pria pertama setelah ayah dan chanyeol oppa yang mengacak-acak rambutku dan menatapku. Mungkin baginya biasa, tapi bagiku emm kalian tau kembang api di tahun baru??? Seperti itulah kerja jantungku saat itu.
"Joyiaaaaaaaaa" teriakan dari ibu Je In, atasanku menghentikan lamunanku dimasa lalu. Aku bergegas lari menghentikan segala perkenalanku tentangnya. Lain kali aku akan cerita lebih banyak tentang dia.
Diruang ibu Je In, seperti biasa, aku hanya menunduk dengan mendengarkan apa yang beliau katakan, sudah biasa. Karena jujur bekerja dikantor seperti ini bukan passion ku, satu-satunya yang membuatku ada disini pria itu, cinta pertamaku yang meja kerjanya bersebelahan dengan orang sebelah meja kerjaku yang sukanya melipatkan lengan kerjanya hingga ke siku.
"Kamu, sudah berapa kali saya bilang bagian pembelanjaan buat neracanya, setiap hari kau selalu melakukan kesalahan, kamu mengerti tidak sih??" Ucap bu Je In sambil mengembalikan hasil pekerjaanku.
Aku berbalik menunduk dan minta maaf, itu adalah hal yang sering aku lakukan selama setahun ini, jadi ya aku sudah kebal, itu seperti kebiasaan (mungkin).
Dan 1 hal lagi yang menjadi alasan aku bekerja disini, lihat saja , cinta pertamaku akan dengan setia selalu menunggu diruang tunggu depan ruangan bu Je In dan berkata..
"Joyia, kan oppa sudah bilang, jika merasa ada yang tidak paham tanya oppa dulu, jangan langsung kamu laporkan, kalau kau dimarahi terus, bagaimana oppa harus berkata pada hyungmu, kamu tau kan hyungmu menitipkan kamu disini padaku?" ucapnya sambil menenangkanku dari amukan Bu Je In, padahal amukan bu Je In tidak terlalu memberi efek padaku, aku justru menyukainya, karena apa??? Karena pada akhirnya cinta pertamaku akan menenangkanku.
---0---
Sudah 1 tahun sepertinya aku bekerja di kantor penerbitan ini. Seperti biasa aku pulang dijemput Kwak ahjussi. Tapi untuk hari ini aku sengaja menyuruh kwak ahjussi tidak menjemputku. Karena apa??? Karena aku akan menebeng cinta pertamaku. Hihihihi....
Hampir 10 menit aku menunggu pria yang sudah mengacak-acak hidupku selama 10th ini. Dan dia muncul dengan sebuah ransel dipunggungnya yang sudah ku tebak akan menghampiriku. Dan yaa.... benar kan??? Cinta pertamaku tidak akan membiarkanku susaaah.
"Joyiaaa, dimana Kwak ahjussi?" Tanyanya, dengan memakai jaket tercintanya itu.
"Tidak bisa menjemputku, menemani eomma belanja" ucapku dengan alasan yang berbeda dari 2 hari yang lalu.
"Sungguh??? Bukan karena kau ingin bersama ku kan??" Tanyanya dengan wajah yang sedikit menyelidik, tapi membuatku senang.
"Tidak, aku baru saja beli pulsa supaya chanyeol oppa mau menjemputku" balasku, yang bahkan tidak sama sekali melakukan hal itu, mm maksudku menelpon chanyeol oppa.
"Pulang saja bersamaku jika begitu" ucapnya lagi membuatku senang, tapi aku diam... takut ketahuan.
Akhirnya aku pulang dengan cinta pertamaku, jangan kalian pikir aku naik mobil, tidaaak, aku hanya naik motor ketika bersamanya dan Kwak ahjusi mengerti bahwa aku akan menempel pada pria ini meski dia menyuruhku hanya naik bus (mungkin) meskipun ku harap jangan pernah.
"berhenti bersikap anak kecil joiya, itu tempat kerja, tidak setiap hari oppa memantaumu" ucapnya, yang merasa terganggu dengan kerjaanku yang tak pernah benar.
"Jika perlu carilah pekerjaan yang sesuai passion mu, jangan mengikutiku" ucapnya lagi, kalimat yang sama dengan sebelum, sebelumnya.
Dan seperti biasa, aku hanya diam mendengarkan omelannya dan memeluknya kencang dari belakang. Manis bukan??? Tapi nanti pada akhirnya didepan rumah hanya akan ada peringatan untuk tidak melakukan hal seperti tadi , maksudku bagian memeluknha dari belakang.
"Kau mendengarkan oppa kan??" Tanyanya lagi, dan aku tetaplah senang.
"Bekerjalah sesuai keinginanmu" ucapnya lagi membuatku selalu ingin mendengar omelannya. Dan yang ku lakukan hanya semakin memeluknya lebih dalam.
"Baiklah" hanya itu yang kuucapkan dengan pelukan erat tentunya, kapan lagi bukan?? Aku bisa memeluknya tanpa alasan.
Sesampainya dirumah, Kwak ahjusi muncul membukakan pintu gerbang.
"Loh noona bilang pulang jam 4, mengapa sekarang sudah pulang?" Ucap Kwak ahjusi tanpa filter, upss, maksudku aku ketahuaan.
"Berhenti bermain-main joyia, umurmu 25 kau sudah besar, berhenti bertindak kekanakan" ucapnya emosi, sedikit, mmm aku bohong, wajahnya sedikit kecewa.
"Oppa ..... seperti yang kau bilang" ucapku tak berani melanjutkan, matanya tampak marah padaku.
"Apa?? Oppa tidak punya cukup waktu untuk meladeni sifat kekanakanmu joiya, kau sudah besar, kau mengerti kan??" Ucapnya lagi dengan kesal dan mulai memakaikan helm fullface nya.
Tapi ku tahan, dan dengan keberanian aku membalas ucapannya.
"Aku sudah besar kan?? Umurku juga sudah 25th kan??? jadi.......
"Kapan oppa membalas perasaanku??"
Dan dia, cinta pertamaku, hanya Diam.
------------------------------------
Syudaaah... ombak diprolog syepiii, tapi its no problem, aku akan menulis lagi... becaus aku suka menulis, seperti yg aku katakan, cerita ini akan ringan.Semoga kalian suka dan mintak nambaaah (emang makanan??)
Baydewey, doakan saya supaya taun ini saya ada kerjaan (yg ada gajinya gitu)
September 2017
YOU ARE READING
ABU-ABU [Completed]
FanfictionJoy - Aku adalah putih . Kamu adalah hitam . Tapi dari awal aku menyukai abu-abu, kamu tau kenapa? karena itu campuran antara hitam dan putih. Dan itu artinya Abu-Abu adalah kita. Sayangnya, itu hanya Teoriku. Sungjae - Kata orang aku terlalu hitam...