Seriusaaan aku seneng masih ada yg baca, ngintiip ngintiip juga ada 49 an gitu, mkasih yaa... Padahal udah ak PHP in lamaaaa bangettt
Jadi langsung aja cekidooot
Aku belajar beladiri buat jaga diri, bukan buat jaga hati - joiya -
---------
Pembicaraan yang ambigu malam itu terhenti dengan suara pintu terbuka seorang MUA untuk mengambil barangnya yang tertinggal.
Dan aku memilih untuk menyibukkan diri dengan pesanan pesanan gown yang memang sedang banyak banyak.
Hal terlucu lagi setelah penolakan yang tidak keren itu adalah setiap jam makan siang selalu ada delivery food yang dikirim oleh oppa oppa tampan yang berkata "dari sungjae-ssi noona"
Dan sukses membuatku ingin menenggelamkan diriku dalam kesibukan.
Begitulah yang aku hadapi setelah 2 minggu ini.
Malam hari akan ada pesan singkat berisikan
"how's your day?"
"makan siangnya bagaimana?"
"istirahat yang benar, aku dengar pekerjaanmu banyaaak"Selalu seperti itu dan tidak pernah absen, setiap harinya. Kan kesaal yang dulu minta dijauhin siapa sihh...???
Tidak hanya itu, chanyeol oppaku tercinta juga tiba tiba justru menanyakan tentang aku yg tk membalas pesan singkat sungjae oppa. Ihhh sebenernya dia kakakku bukan sihh,...
Beda lagi beberapa hari akhir akhir ini juga Lee Seo Won oppa juga sepertinya tidak jadi pdkt denganku lagi, katanya dia diusir sama yang punya mobil dan suka nungguin aku pulang didepan butik.
Flashback on
"joiyaa...." panggil seo woon oppa yang sudah duduk manis bertengger di sofa ruanganku.
"makan siangmu??? Padahal aku ingin mengajakmu keluar" ucap seo won oppa lagi.
"iya, dibelikan oleh singjae ippa, seo won oppa mau??" balasku tentu saja, karena maap maap aku tidak suka makan daging sapi dibumbu seperti ini.,jadi aku menawarkan pada seo won oppa.
Yah, lagipula sudha ku katakan kan Dulu, aku yang suka, sungjae oppa sih gasuka aku, jadi sudah barang tentu dia tidak akan tau makanan favoritku.
"bukannya kau tak suka sapi joiya???, yasudah ini buatku, eh saladnya tapi untukmu" ucap seo won oppa lagi, tuh kan 1-0, seo won oppa saja tau.
"ok" balasku sambil mencampur mayones dari salad yang ku makan ini.
Hingga sebuah pertanyaan yang mengusikku muncul.
"masa aku disuruh berhenti mendekatimu joiya, tuh mobil yang dibawah itu" ucap seo won oppa dengan mulutnya yang masih penuh sambil menunjuk sebuah mobil yang sungguh aku tak kenal itu mobil siapa. Karena kalau itu Sungjae oppa, seharusnya dia pakai motor.
"berulangkali lagi, bodyguard kiriman ahjussi ya? Appamu emang the best deh untuk melindungimu.
Dan ya, aku hanya tertawa, pertama appa tidka mungkin sampai sewa bodyguard hanya untukku. Kalau kakakku saja sudah seperti bodyguard bagiku.
Flasback off
----------
Weekend....
Bagi orang - orang yang tiak dikejar deadline sepertiku, tinggal 1 gown yang harus ku selesaikan hari ini karena akan diambil nanti sore.Tiba tiba swtelah 2 minggu hanya mengirimkanku berbagai makanan dan pesan (yang tak pernah ku balas sama sekali), He is come.
He is come dengan celana pendek selutut, kemeja panjang dan kacamata lingkar yang sepertinya tidak minus sama sekali, masuk melenggang ke ruanganku tanpa interupsi.
"how's your day?"
Pertanyaan yang sama yg ia tulis lewat pesan selama 2 minggu ini.
"masih berniat untuk tidak menjawab pertanyaan oppa joiya?" tanyanya
"percakapan kita terakhir kali, saya benar benar serius" ucap sungjae oppa lagi membust konsentrasi ku melakukan finishing terganggu.
"ciuman di lift itu, benar benar mengusik oppa" ucapnya lagi yang kini sudah berdiri tepat di meja kerjaku.
Aku harus bersyukur bukan, masih ada pembatas diantara kami. Karena sesungguhnyaaa jantungku masih berdetak cepat karena laki laki gagal move on itu.
"berhenti, joiya 2 minggu sudha cukup ya kau mendiamkan oppa seperti itu" ucapnya lagi merebut benang ku,yang sudah barang tentu menghentikan aktivitasku.
"lihat oppa, mana gadis kecil yang katanya ingin menyembuhkan lukaku??" tanya sungjae oppa menarik daguku agar aku menatap sungjae oppa.
Ishh..... Ku harus gimana dong
"mana gadis kecil yang berani mencium bibir oppa terlebih dahulu?" ucapnya lagi membuat bola mataku bergerak tak beraturan.
"dimana joiya???" ucap sungjae oppa membuatku menatap matanya intens.
"25 kan?? Ayo kita mulai dari awal, kau bukan adekku mulai sekarang" ucapnya yang langsung menyeret badanku keluar dari meja kerjaku, memeluk pinggang kiriku dengan tangannya yang kiri, tak lupa menekan kepalaku supaya memandangnya ke atas, tanpa aba-aba kemudian oppa menempelkan bibirnya padaku, setelah detik berikutnya lumatan lumatan kecil dan suara decih kecupan kami saling beradu, lepas sebentar, kemudian ciuman itu dimulai kembali dengan lembut dan yang kali ini kami berciuman hingga nafas kami habis dan saling menempelkan dahi setelah sesi ciuman kami.
Sentuhan ibu jari sungjae oppa membenarkna letak 💄 ku yang membuatku tersadar.
"Seenaknya saja cium-cium bibirku, dulu ku cium bilangnya kesalahan, yang barusan ini lalu apa??? Ucapku dalam hati, debar jantungku makin bertalu makin cepat, kalau begini aku hatus bagaimana
"Kan aku hanya disuruh appa belajar beladiri buat jaga diri bukan buat jaga hati"
---------------------
Mungkin cerita ini bakalan jd ceritaku yg lebih dari 12 part, wkwkwk karena ini baru start gituu, eh tapi ini planning 1 begitu, kalo planning 2 mubgkin bentar lagi bakalam selesai sampe di part 12 kan udh tanda tanda.
Betwe thankyou yang sudah baca..... Aku update cepet kannn?????
YOU ARE READING
ABU-ABU [Completed]
FanfictionJoy - Aku adalah putih . Kamu adalah hitam . Tapi dari awal aku menyukai abu-abu, kamu tau kenapa? karena itu campuran antara hitam dan putih. Dan itu artinya Abu-Abu adalah kita. Sayangnya, itu hanya Teoriku. Sungjae - Kata orang aku terlalu hitam...