(5)

306 49 93
                                    

Cinta itu rumit, aku cinta kamu, kamu cinta dia, meski Tuhan telah menjemputnya, lalu princess bisa apa??? -joiya-

------------

Katanya perpisahan paling menyakitkan dalam sebuah hubungan itu ketika sudah sama sama cinta, tapi masing-masing menghadap kiblat yang beda. Aku rasa itu salah, salah besar.

Menurutku, perpisahan paling menyakitkan dalam sebuah hubungan itu tidak hanya kiblat yang berbeda, tapi dunia masing-masing sudah berbeda.

Dunia dan akhirat???

Terlalu bagus untuk perumpamaan.

Surga dan neraka???

Yess,

Yang pergi akan ditempatkan di surga, dan yang ditinggalkan serasa di neraka.

Seperti sekarang aku sedang sibuk mengerjakan tugas kantor, dan 3 meja disebelahku, seorang pria yang tak pernah berhenti ku cintai sedang sibuk memandangi figura yang berisi prewednya 2 tahun lalu.

Wanita cantik, elegan, ramah, cerdas dan seksi yang 2 tahun lalu pergi meninggalkan sungjae oppa. Wanita yang membuatku menyerah atas perasaanku kepada cinta pertamaku itu dan membuatku meninggalkan korea.

5 hari, sungjae oppa mengulangi kegiatannya yang sama. Instant coffe dia buat menjadi 2 gelas, dan 1 nya diletakkan didekat figura. Kemudian dia kadang tertawa, kadang bersedih dan kadang melamun.

Dan 5 hari ini juga, aku tak banyak menjahilinya, bulan Oktober. Bulan dimana 2 tahun lalu akan diselenggarakan wedding party dengan mempelai pria bernama Sungjae dan mempelai wanita bernama Hyuna. Bulan oktober yang ke 2, dimana sungjae oppa like a crazy man.

"Sungjae oppa"

"Sungjae oppa, lend me money" teriakku memanggil-manggil dan mendekati mejanya. Sudah bosan aku melihat cinta pertamaku terpuruk lagi tiap tahunnya seperti itu.

Aku sengaja menggelitikinya membuat dia sadar bahwa aku sudah berada pada radarnya.

"Joiya, hentikan, geli" ucapnya melepaskan kedua jari telunjukku yang sedang menggelitiki pinggangnya dari belakang.

Senyum yang semakin muncul bersamaan dengan tawa. Sungjae oppa tertawa, dan memegang kedua tanganku dari depan berniat menghentikan gelitikanku.

Aku bilang juga apa?? Sama aku aja, pasti sungjae oppa bisa ketawa.

"Joiya" panggilnya lagi ketika aku berhasil mengambil dompetnya dan aku berlari menuju cafe didepan kantor sambil meledeknya karena aku sudah berhasil dengan mengambil dompetnya.

"Joiya, kembalikan"

"Joiya"

"Ya, joiya"

"Sekali lagi aku memanggilmu ya, jika tidak kau kembalikan, awas saja" ucapnya memanggilku terus menerus dan mengancam hingga aku terus berlari hingga didepan lift yang tak kunjung terbuka.

"Joiya" panggilnya semakin mendekat, sedangkan aku hanya sibuk memencet tombol agar lift cepat cepat menuju ke arah dimana lantaiku berada.

ABU-ABU [Completed]Where stories live. Discover now