"Cintaku tak memiliki batas waktu, jika masih ada batas waktu, mungkin itu kartu kreditku"
-joiya-Line
Chanyeol.P : dimana kau sekarang?? Aku dikantormu.
6.sungjae:
Bertemu client, ada apa?Chanyeol.P : ayo makan siang
6.sungjae :
Baiklah, sekalian saja di cafe-kuChanyeol.P : baiklah ku tunggu
6.sungjae :
OK---------------------
"Senin yang membosankan" ucapku sambil menyelesaikan laporan keuangan yang harus ku persembahkan kepada kanjeng ratu nyonya Je In."Heii" teriak seseorang yang duduknya tepat disebelah meja sungjae oppa.
"iiiih, sungjae oppa eodieyooo" tanyaku sambil menolek kebelakang tepat didepan rekan kerjaku yang suka sekali mengagetkanku.
"Kangen ya ??? Cukucuk kucuk kucuk" ucapnya lagi menggodaku kemudian pergi meninggalkan data baru yang sepertinya harus ku input.
Oh iya, harus kalian tau, meski hati sungjae oppa belum menyukaiku, tapi tenaaang, semua orang yang kerja disini sudah membantuku melabeli bahwa Sungjae dari keluarga Yook itu milik joiya, hhahah.
Jadi kalau yang lain juga mau, kalian harus antri dulu, aku saja yang 10 tahun menyukainya tidak pernah memenangkan hatinya. Jadi tidak boleh ada yang merebutnya sebelum dia jadi punyaku. Kalo mau harus antri dibelakangku, dan tunggulah hingga aku bosan. Tapi sayangnyaaaa....
"Aku tidak pernah bosan" ucapku sedikit keras sambil tertawa sedikit memandangi foto sungjse oppa.
"Yaaa joiyaaa !!! Ku dengar kakakmu akan menikah?" Tanya wendy, yang juga sibuk mengedit naskah cerita dari para penulis.
"Yess, dia kan sudah tua" ucapku lagi sambil menutup mulutku , karena hampir saja aku mengungkapkan siapa kakakku yang sebenarnya.
"Kalo kakakmu tua, laki-laki yang kau sukai setengah mati itu juga tua dong, kan katamu mereka seumuran" ejek Wendy padaku, dengan tawa khas wendy terbahak-bahak.
"Yang penting kan aku cinta" ucapku seperti biasa, melebih lebihkan, dan menggerakan jari membentuk love.
Namanya juga jatuh cinta kan?? Bukan jatuh dari sepeda??
----------
Deadline penerbitan, adalah hari dimana tidak ada jeda, istirahat dan menit selo. Yes, begitulah, apalagi Bu Je In, beliau yang tidak bisa diam dan sukanya hanya teriak, memanggil dan menyuruh seperti sekarang, dan yassh, aku korban selanjutnya, untuk diberi teriakannya.
"Kamu tau kan, buku ini akan dipublish 3 jam lagi" ucap Bu Je In dengan melemparkan hasil editing yang masih kurang sempurna dimatanya. Ahhh.... ngomel lagi, ngomel lagi.
Okeyy...aku dimarahi lagi, dan itu sudah biasa. Padahal aku bukan editor. Hihihi... tapi no problem eh, seperti biasa, dibalik pintu pasti ada cinta pertamaku itu, mungkin saja kan dia mengkhawatirkanku??? Hahaha, marahi saja aku Bu je In, kalo perlu volume suara ditingkatkan, toh habis ini aku dapet asupan dari kesayangan. Siapa lagi, kalau bukan cinta pertamaku.
YOU ARE READING
ABU-ABU [Completed]
FanfictionJoy - Aku adalah putih . Kamu adalah hitam . Tapi dari awal aku menyukai abu-abu, kamu tau kenapa? karena itu campuran antara hitam dan putih. Dan itu artinya Abu-Abu adalah kita. Sayangnya, itu hanya Teoriku. Sungjae - Kata orang aku terlalu hitam...