"Heh lo!" Teriak seorang cowok dengan wajah cool dan tampan namun terlihat sombong dan nothing dimata Aquiliana
"Aku?" Tanya Aquiliana polos sambil menunjuk dirinya
"Iya lo. Siapa lagi yang ada disitu!" Ucapnya geram
"Aku punya nama! panggil yang bener!" Bentak Aquiliana yang membuat seorang Revelandio terkejut dengan respon perempuan didepannya itu
"Iya lo punya nama tapi susah. Aduh yang disebut sama Bu Salmon apasih. Oh Aqua!" Gumam Reve bahagia karna akhirnya ia mengingat apa yang diucapkan oleh gurunya tadi
"Weh Aqua! Air kencing kuda! dipanggil Bu Salmon di ruang guru se.ka.rang!" Teriak Reve
"Nama aku Aquiliana bukan Aqua! Bu Salma juga bukan ikan salmon!" Teriak Aquliana kemudian mendorong badan Reve lalu ia pergi ke ruang guru tanpa mengucapkan terima kasih atau apapun itu kepada most wanted disekolahnya itu.
"Wah gila tuh cewek. Untung cantik" Reve menggelengkan kepalanya sambil memperhatikan punggung Aquiliana yang sudah jauh
Reve mengikuti Aquiliana ke ruang guru. Namun saat langkahnya baru saja dimulai. Pekikan para perempuan membuatnya menutup telinga. Hal ini terjadi karna teriakan Reve sebelumnya. Tanpa ia sadari beberapa perempuan mengumpat dan memperhatikannya diam-diam
"Kak! aku beli jus buat kakak. Terima ya"
"Ga" Tolak Reve dingin
"Reve bagi id line dong"
"Reve ngedate yuk?"
"Reve clubbing yuk nanti malam?"
Berbagai godaan dan gombalan membuat Reve ingin membungkamkan mulut mereka satu persatu menggunakan staples
"Anjing!" Umpat Reve kemudian berlari menyusul Aquiliana menuju ruang guru.
Tepat pada saat Reve sampai diruang guru. Ia menemui Bu Salma dan Aquiliana yang sudah duduk manis dihadapan guru.
"Rev. Kenapa ngos-ngosan?" Tanya Bu Salma saat melihat Reve menutup pintu ruang guru
"Olahraga dulu bu"
"KAMU BERKELAHI LAGI?" Teriak Bu Salma yang membuat Aquiliana menutup telinganya dan Reve yang membelakkan matanya
"Astaghfirullah ibu! Saya olahraga lari - lari dikejar setan bukan kelai bu. Kelai itu nanti sore pulang sekolah. Eh?" Ucapnya terdasar bahwa ia membongkar kegiatannya sehabis sekolah nanti
"Kamu! Sini duduk! Pulang sekolah. Kamu harus mempersiapkan diri kamu sama Aquiliana untuk ikut Olimpiade Fisika antar sekolah. Tidak ada penolakkan! Kalian berdua akan menjadi perwakilan sekolah" Ucap Bu Salma tegas
"Tapi bu-" Ucap keduanya bersamaan
Reve mengalah "Lo duluan"
"Gini bu. Saya sih tidak keberatan buat ikut olimpiade. Tapi saya keberatan jika pasangannya itu dia bu" Curah Aquiliana dengan polosnya tanpa sadar tangannya menunjuk tepat didepan wajah Reve yang sedang memperhatikan Aquiliana dari samping
"Tangan lo Aqua!" Peringat Reve sambil meniup telunjuk Aquiliana dan langsung membuat Aquiliana sadar dan menurunkan tangannya
"Bu, saya ini kan suka bikin ulah. Kenapa saya yang diwakilkan sih? masih banyak yang lain selain saya!"
"Itu kamu sadar. Karna ulah kamu tidak ada yang positif. Ibu melakukan ini supaya kamu banyak manfaat bukan jadi pembaut masalah!"
"Pembalut bu" Koreksi Reve yang membuat Aquiliana tertawa
"Pembuat!!!" Koreksi Aquiliana setelah meredakan tawanya
"Eh iya itulah. Nilai fisika kamu juga sempurna Reve. Ibu minta kali ini kalian tidak perlu banyak bertanya. Cukup kerjasama kalian. Toh ini tahun terakhir kalian disekolah kan? banggakan sekolah, gapai prestasi. Hanya itu yang ibu minta dari kalian sebelum lulus" Ucap Bu Salma yang membuat mereka berdua terpaksa menerima untuk ikut kompetisi itu
Kata orang ini cowok pendiem, dingin - dingin sekutub selatan. Tapi kok enggak ya? Batin Aquiliana tak percaya dengan sikap Reve yang sebenarnya
Gimana menurut kalian prolognya?
My new story is begin.Pengen banget bikin yang ya cowoknya cool trus bad boy gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left slowly
Teen FictionJatuh cinta? Sulit dipercaya bagi seorang gadis yang sudah berusia 16 tahun. Tapi, ia tidak pernah menyadari bahwa ia jatuh cinta? Berada diantara dua situasi yaitu logika yang selalu menolak, namun hati yang selalu menerima? Aquiliana Grezvania E...