Saat yang dinantikan oleh Reve saat pulang sekolah. Ia siap berkelahi dengan geng motor yang baru tadi malam membuat motor ninja birunya lecet tanpa mengucapkan maaf.
Dengan gaya seperti biasanya. Reve memainkan kunci motornya menuju parkiran. Namun langkahnya selalu terhenti karna siswi - siswi yang menurutnya menggangu itu.
Sampai diparkiran. Betapa tajamnya matanya menerjam perempuan yang duduk di jok belakang motor kesayangannya itu. Dengan emosi, Reve menghampirinya dan menarik paksa untuk turun hingga terjatuh
"Aw" Pekik perempuan itu kesakitan sambil memegang tangannya yang berdarah karna tejatuh
"Jangan naik motor gue! atau lo mati ditangan gue! walau lo cewek sekalipun!" Ancam Reve kepada perempuan itu yang membuat banyak siswi merasa kasihan karna respon Reve yang sangat tidak gentle dan merendahkan perempuan.
"Lo kenapa kasar banget sih!" Gerutu Violina Arnesya - Sosok perempuan yang selalu mendekati Reve walau selalu ditolak saat itu juga -
"Bd amat!" Jawab Reve acuh kemudian membawa motornya pergi dari sana.
Namun saat ia hendak melewat gerbang sekolah. Ia melihat Aquiliana sedang menunggu seseorang disana. Reve memutar otak agar membuat Aquiliana disana terkejut. Senyum tercetak jelas dibibirnya walau tipis tidak terlihat
Reve mengklakson berkali - kali ketika dekat dengan Aquiliana kemudian melajukan motornya agar membuat bising. Lalu berhenti setelah motornya agar jauh dari posisi Aquiliana
Reaksi Aquiliana dengan bodohnya ia malah berdiri kemudian memeluk tiang yang ada disampingnya itu sambil memejamkan matanya
"Dadah Air kencing kuda yang polosnya gak ketulungan" Teriak Reve kemudian melambaikan tangannya dan terus menahan tawanya melihat ekspresi cewek tersebut saat dikagetin oleh Reve
"KAMPRET SI REVLON TEMANNYA BUNGLON!" Teriak Aquiliana dalam hati namun ia hanya terlihat diam meredakan rasa kagetnya yang membuat beberapa siswa didekatnya ketawa cekikikan
Tak mau peduli dengan manusia yang masih menertawakan dirinya. Aquiliana kembali duduk dan menunggu papanya yang tak kunjung datang itu.
2 jam sudah berlalu
Bahkan kondisi sekolah sudah sangat sepi sekarang. Waktu yang menunjukkan pukul 17.30 yang membuat Aquiliana takut karna sudah mulai petang. Sekarang ia membenci full day school yang membuatnya pulang lama dan semakin lama seperti ini.
Memutuskan untuk memesan taksi melalui ponselnya. Aquiliana yang tidak sadar dengan battery yang sudah menunjukkan angka 2% membuat dirinya gregetan sendiri dengan ponsel buah tergigitnya itu. Ingin ia menggigit ponselnya sekarang
"Ayo cepett!!! om, terima lah terima" Aquiliana yang terus menunggu tanda mobil yang berputar dilayar ponselnya itu.
1%
Belum kunjung ia dapat. Bahkan dengan data yang terus menyala ponselnya akan mati dalam beberapa detik jikalau tidak kunjung mendapat driver yang menerima pesanannya, itupun ia tidak yakin jika ia tetap akan diangkut disini tanpa ia meyakinkan pesanannya itu melalui panggilan telepon.
"Yah yah yah" Keluh Aquiliana ketika ponselnya menjadi layar hitam.
"Hp butut! cepat banget habis batrenya" Gerutunya didepan ponselnya yang tepat didepan wajahnya itu
Akhirnya Aquiliana memilih jalan mencari taksi atau ojek atau apapun yang ada disekitarnya. Walau jalanan sekolahnya menurut seram baginya jika sudah petang seperti ini. Tapi Aquiliana mengurungkan rasa takutnya dengan berjalan menunduk. Hingga tanpa ia sadari, pertengkaran besar sedang terjadi disana. Deruan motor yang kencang membuatnya sadar bahwa ia berada ditengah jalan antara 2 geng motor disitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left slowly
Teen FictionJatuh cinta? Sulit dipercaya bagi seorang gadis yang sudah berusia 16 tahun. Tapi, ia tidak pernah menyadari bahwa ia jatuh cinta? Berada diantara dua situasi yaitu logika yang selalu menolak, namun hati yang selalu menerima? Aquiliana Grezvania E...