REVELANDIO // VIII

244 25 4
                                    

Setelah mengantar Liana pulang, Reve masih terus membayangkan wajah gadis itu. Walau dia sadar, ada yang salah dari dirinya.

Menghilangkan rasa bingungnya itu, Reve mengarahkan motornya ke sebuah tempat yang cukup sepi. Menemui beberapa temannya yang sibuk dengan PES di Playstation yang tersedia. Namun saat mereka melihat Reve, playstation tadi langsung dimatikan oleh salah satu anggota.

Karna ketua mereka datang adalah hal yang jarang selama ini. Jika bisa dihitung, mereka setiap hari berkumpul. Sedangkan Reve hanya 1x dalam seminggu.

"Kenapa pak bos?" Tanya salah satu anggota yang bernama Putra.

"Lo semua tau cewek yang kemarin kan? yang di ganggu sama Deva? Jagain dia dimanapun. Jangan sampai Deva mengikuti Liana" Perintah Reve yang membuat mereka bingung

Salah satu dari mereka bertanya, "Bukankah dulu juga pernah ada kejadian seperti ini? Bos, apa sebenarnya tujuan Deva?"

Reve menghela nafas panjang, "Dia mau menghancurkan semua kebahagian gue dengan cara merebut cewek yang dekat sama gue"

Baru kali ini Reve menjelaskan semuanya. "Pantas saja bos selalu menghindari perempuan"

"Lalu bos gak ada hubungan apapun dari mereka satupun?"

Reve hanya tersenyum tipis "Bukan wawancara! Gue pergi"

Reve melangkahkan kakinya pergi meninggalkan mereka yang masih bingung kenapa Reve bersikap seperti ini.

❤️❤️❤️

Mengecek ponsel miliknya, dan membuka salah satu obrolan yang sudah lama tidak pernah dibaca oleh orang yang dituju.

Mengetikan beberapa kalimat yang tidak panjang namun membuat Reve muak. Hanya terlihat centang satu dari semua pesan yang ia kirim.

How are you dear? disana enak ya. Goodluck :)

Melemparkan ponselnya ke sembarang arah dan membaringkan tubuhnya di kasurnya.

Ponselnya berbunyi. Dengan segera Reve mengambilnya. Namun ternyata itu adalah pesan dari sahabatnya 'Rizky'

Melihat sekilas namun tak berniat membalasnya. Reve melempar kembali ponselnya menjauh dari tubuhnya.

Tiba - tiba saja, pintu kamar Reve diketuk oleh seseorang

Tok tok, tok tok tok, tok
"Do you wanna build a snowman?"

Sambil tertawa kecil, gadis itu kembali melanjutkan nyanyiannya

"Come on let's go and play"

Reve sudah hafal siapa dibalik pintu kamarnya itu dan menganggu dirinya, namun Reve suka.

Reve membuka pintu kamarnya dan terlihat sosok anak kecil yang masih berusia 6 tahun dengan mata indah tersenyum dihadapannya

Reve membuka pintu kamarnya dan terlihat sosok anak kecil yang masih berusia 6 tahun dengan mata indah tersenyum dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Left slowlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang