Reve memperhatikan dua perempuan di depannya. Reve hanya duduk di sofa sedangkan Liana dan Scarlet duduk diatas kasur sambil menyalakan tv. Hanya kartun spongebob yang menarik pagi ini.
Reve menghela nafas kasar. Lagi - lagi bayangan seseorang selalu membuatnya rindu. Walau didepannya, ada gadis yang selalu membuatnya luluh bahkan untuk marah sedikitpun sulit.
Apakah ia jatuh cinta lagi?
Liana hanya bisa memperhatikan Reve sekilas, karna ia tahu dari raut wajah Reve ada yang lelaki itu fikirkan.
"Abang, Alet mau jalann yaaa, abang mauu kan?" Scarlet menengok secara tiba-tiba saat iklan
"Jalan lagi? Emang mau kemana sih?" Tanya Reve
"Eummm, Alet mau apa ya? Jalan-jalan aja keliling" Jawabnya sambil berfikir namun Reve menatap Liana
"Kalo mau jalan gak papa. Toh aku bisa sendiri disini. Bakal aman kok Reve" Yakin Liana
Scarlet bingung apa yang sedang dimaksudkan oleh mereka, "Kakak ikut aja yukkk. Ayukkk!!"
Liana menggeleng, "Kakak gak ikut ya. Scarlet sama abang aja jalannya"
Reve menatap Liana tak percaya. Segitu yakinkah dirinya sudah aman? Ditambah tadi pagi ada yang mengirim bunga dan coklat, sedangkan sebelumnya Liana di terror oleh Devarion?
"Lo ikut aja" Namun lagi lagi Liana menggeleng.
"Reve. Aku bisa sendiri, percaya deh"
Akhirnya Reve pasrah dan membawa Scarlet pergi. Entah kemana pun gadis kecil itu mau. Liana tersenyum sambil melambaikan tangan sampai mobil Reve hilang dari pandangannya.
•••
Liana baru saja menutup pintu rumahnya tepat 5 menit setelah Reve dan Scarlet pergi
Ketukan yang tidak berhenti membuat Liana bingung siapa yang datang. Namun ternyata
"Haiii!! Nama saya Upin"
"Assalamualaikum!! Nama saya Udin"Ucap mereka berdua tepat saat Liana membuka pintu rumahnya.
"Yee goblok!" Ucap Matt sambil mendorong Rizky
"Liana! Lo sendirian kan? Gue sama Matt diperintahkan oleh sang raja dan penguasa Kali Ciliwung untuk datang tepat waktu disini" Jelas Rizky tak jelas
"Lo ngomong apasih gila! Maaf Li, dia kumat" Ucap Matt sambil mengelus kepala Rizky
"Gue sama Rizky boleh masuk kan?" Tanya Matt kemudian Liana membuka pintunya lebar dan menggeser tubuhnya
"Seorang perempuan sendirian dirumah, kita tidak boleh masuk. Karna orang yang ketiga itu syaiton" Jelas Rizky sambil menatap Matt
"Kita bertamu baik - baik bodoh. Kalo gue sama Liana berdua berarti lo setan-nya" Matt mengatakan sambil tertawa
Liana terkekeh, "Silahkan masuk"
Rizky tak pernah lupa masuk mengucapkan salam dan Matt hanya menatap seluruh sisi ruangan rumah Liana yang ternyata cukup simpel dan minimalis. Perpaduan warna klasik yang membuat mereka takjub saat masuk padahal dari luar terlihat biasa saja.
Rizky melihat beberapa bingkai foto yang berada di meja. Beberapa foto keluarga Liana dan juga foto Liana saat kecil bermain pasir di pantai dengan baju kaos berwarna putih dan rambut yang di kepang dua.
"Anggap aja rumah sendiri ya" Teriak Liana sambil berjalan ke dapur untuk membuatkan minuman kepada mereka berdua tanpa memperdulikan apa yang dua lelaki itu lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left slowly
Teen FictionJatuh cinta? Sulit dipercaya bagi seorang gadis yang sudah berusia 16 tahun. Tapi, ia tidak pernah menyadari bahwa ia jatuh cinta? Berada diantara dua situasi yaitu logika yang selalu menolak, namun hati yang selalu menerima? Aquiliana Grezvania E...