Menghembuskan nafas kasar di rooftop dan menatap jalanan sekolahnya. Tentunya tanpa sebatang rokok yang menemani, karna dirinya bukan seorang perokok.
Matt yang berada disana pun kesal dengan sikap Reve yang diam saja sejak tadi. Hanya mengacak rambutnya sebentar lalu berkutat dengan pikirannya lagi.
"Apa lo mau datangin Devarion buat selesaiin ini secara tuntas. Gue kasian sama lo yang selalu dibuntutin sama tuh bocah tengik" Ucap Matt kesal
Namun Reve hanya diam tak menanggapi ucapan Matt. Walau dirinya mendengar apa yang diucapkan oleh Matt.
Hingga tak lama kemudian datang Rizky dengan wajah khawatirnya dan langsung memperhatikan Reve yang tidak terluka sedikitpun.
"Gue udah bilang jangan main kekerasan, yakin gue dia bakal ngadu sama Deva dan lo makin parah" Nasihat Rizky
" Harusnya kita meneladani sikap Rasulullah SAW yang mengedepankan lemah lembut, dengan kesejukan. Jadi pada akhirnya dapat menghindari masalah yang menggunakan kekerasan" Ceramah Rizky dengan lembutnya
"Devarion gak bisa di lembutin" Ucap Reve
"Tapi lo mau makin ada masalah? mau semua kena orang di dekat lo? enggak kan?" Tanya Rizky seraya menyadarkan temannya itu
"Gue cuma takut Liana bakal jadi korban dia buat mancing gue" Ucap Reve resah
"Tunggu dulu. Lo mulai peduli sama itu cewek? bukannya kalian cuma partner lomba?" Tanya Matt tak menyangka dengan ucapan temannya itu
"Gue juga gak ngerti" Ucap Reve
"Trus kenapa gue dengar lo benci banget sama Violina? gue dengar lo kasarin itu cewek?" Tanya Rizky lagi karna tidak ada disana
"Kegatelan anjing. Jijik gue liatnya" Ucap Matt sambil bergidik ngeri
"Ada masalah" Jawab Reve singkat
Tak lama kemudian pintu gedung rooftop terbuka dan ada Aquiliana disana ditemani dengan Frelicia.
Rizky dan Matt menatap mereka datang dan Reve yang tidak melihatnya hanya terus menatap pemandangan yang ia lihat itu.
Matt dan Rizky menghampiri mereka lalu membawa Cia untuk ikut ke kantin bertiga. Begitupula dengan modus milik Rizky yang hanyut hanyut tai ayam alias diam diam menghanyutkan.
Aquiliana menarik nafasnya kemudian menghampiri Reve yang belum sadar akan kehadirannya disitu.
"Reve?" Tegur Aquiliana kemudian Reve menengok kaget ke arah Aquiliana
"Kalo kamu gak mau mendam cerita aja" Saran Aquiliana sambil menepuk pundak Reve
"Ada hubungannya sama Si Laron?" Tanya Aquiliana yang tidak menghafal nama musuh Reve
Reve hanya mengangguk kecil menjawab pertanyaan Aquiliana
"Aku boleh tau masalah kalian apa?" Tanya Liana dengan hati - hati
"Sebelumnya gue tetanggaan sama dia. Tapi karna ada satu masalah yang buat gue dan dia berantem hingga akhirnya dia selalu jatuhin gue seperti ini didepan umum" Jelas Revelandio sambil menundukkan kepalanya
"Mau tau alasan gue kenapa gue nakal tapi disatu sisi gue pintar?" Tawar Reve dan Liana menganggukkan kepalanya
"Karna dulu gue selalu bersaing sama dia, gue selalu bertahan dan ternyata ini juga salah satu hal yang buat dia benci sama gue" Tuturnya lagi
"Reve gak salah. Aku tau rasanya gak enak. Kamu disatu sisi mau kembali sahabatan lagi sama dia. Aku bisa lihat tatapan kamu pas kamu bantu aku waktu itu" Ucap Aquiliana seperti memberikan kehangatan bagi tubuh Reve yang sebelumnya menahan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Left slowly
Teen FictionJatuh cinta? Sulit dipercaya bagi seorang gadis yang sudah berusia 16 tahun. Tapi, ia tidak pernah menyadari bahwa ia jatuh cinta? Berada diantara dua situasi yaitu logika yang selalu menolak, namun hati yang selalu menerima? Aquiliana Grezvania E...