Separuh hati

1.9K 164 9
                                    

#Separuh_hati

.

        Mataku menyipit. Dikejauhan sana melihat Alisha sedang tertawa.

Bukan padaku.

Ada seseorang di depannya. Seseorang yang aku kenal. Yang beberapa waktu lalu dengan tidak tahu malu menggoda Alisha di depanku.

"Hati-hati, gua bisa bikin dia jatuh cinta." Bisiknya.

"Sialan," dengusku kesal. Lalu dia tertawa dan bilang itu cuma bercanda. Saat itu, aku menahan diri karena dia teman kami.

Dengan hati yang panas aku berjalan mendekat ke arah mereka berdua. Seperti tak terusik. Mereka tetap saling bicara.

"Iya, Kak." Alisha tersenyum padanya.

Kak katanya? Bahkan memanggil si idiot itu kakak?

Akhirnya dia pergi setelah mengucapkan sedikit basa-basi. Sementara aku, sudah terlalu kesal melihat wajah ceria Alisha.

"Ayo pulang," Alisha menggandeng tanganku, dengan senyum masih tersisa di bibirnya.

Aku melepaskan tangannya. Dia sedikit kaget. Menatapku dengan wajah bertanya. Tapi kemudian segera menyadari apa yang tengah terjadi.

"Maaf," dia menunduk.

Aku tak menjawab.

"Kak ..." mata bulatnya menatapku.

"Kak siapa?" Aku menyeringai.

Matanya semakin membesar. "Oh, cemburu?" Ketusnya, "aku memang nggak sengaja melakukan ini. Aku nggak pernah berniat bales kamu. Tapi seenggaknya sekarang kamu tau gimana perasaanku waktu ngeliat kamu deket ama cewek-cewek itu!"

Kami bertatapan tajam. Lalu, berjalan ke arah yang berbeda!

***

But its not so bad
You're only best I ever had
I don't want you back
You're just the best I ever had

     Entah sudah kali keberapa lagu best I ever had yang dinyanyikan oleh group band bernama Vertical Horizon itu diputar berulang di telinga Patrick.

Dia menyandarkan punggungnya di kepala ranjang, memejamkan mata dan kedua tangan terlipat di belakang telinga yang tersumpal oleh headset. Meresapi setiap kalimat sambil membayangkan wajah si mantan yang kini entah sedang apa. Mungkin sedang merindukannya, atau mungkin sedang tertawa-tawa dengan geng-nya sekedar menutupi luka.

Gadis keras kepala itu, bahkan sakit pun tak mau bilang cuma karena takut harga dirinya direndahkan!

Kini yang muncul di pelupuk mata Patrick malah bayangan wajah sang mantan yang sedang berbahagia tanpanya.

"Shit lah!" Dengus Patrick sambil mencopot earphone dengan kesal.

Selepas kau pergi
Tinggallah di sini ku sendiri
Kumerasakan sesuatu
Yang t'lah hilang di dalam hidupku.
Dalam lubuk hatiku
Kutahu sebenarnya kau pun tak inginkan lepas dariku
Tahukah kau hatiku terluka
Bantu aku membencimu
Ku terlalu mencintaimu
Dirimu begitu ... berarti untukku.

Patrick meringis mendengar bait demi bait lagu yang diputar Kanica, adik perempuannya, di kamar sebelah. Serasa dia sedang disindir oleh anak manja itu.

Patrick melangkah keluar kamar. Membuka pintu kamar Kanica dan menerobos masuk. Lalu mematikan lagu yang sedang diputar di komputer Kanica.

"Abaang! Apa-apaan sih?!" Terdengar lengking nyaring si bawel memprotes Patrick.

"Lagu alay disetel! Bikin sakit kuping!" Patrick menyahut.

"Yaa suka-suka aku lah! Rese'!!"

Kletok! Patrick menjitak kepala adiknya, kemudian melesat keluar kamar diiringi suara Kanica memanggil mama. Mulai mengadu.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang