EIGHT TEEN

3.8K 414 66
                                    


Sorry for typo's

Happy reading..

❇❇❇

"Takdir tak pernah salah dalam perjalanannya, hanya saja manusia selalu menyalahkan setiap cara berjalannya"

❇❇❇

◀⚫▶

Tidak ada manusia yang suci dan sempurna didunia ini, semua pernah mengalami yang namanya berbuat kesalahan. Entah itu kesalahan disengaja ataupun tidak, tetap saja kesalahan sebuah hal yang salah.

Sifat Tuhan yang maha pemaaf sesungguhnya mengajari hambanya untuk dapat berlaku demikian, tapi hati keras milik manusia sering kali bertambah keras untuk sekedar tidak membuat sebuah kekacauan. Setiap kesalahan yang terjadi selalu berlanjut dengan kesalahan kesalahan selanjutnya, hingga akan berakhir pada kesalahan yang berujung penyesalan.

Ketauhuilah, tidaklah ada fungsinya manusia melakukan hal hal bodoh dengan alasan membalas dendam untuk sebuah kesalahan. Bercerminlah jika pembalasan dendam yang kalian lakukan itu tak jauh lebih benar, bahkan itu jauh lebih salah.

Ingatan yoona berlari pada delapan belas tahun lalu, dimana ia masih berusia delapan tahun.

Rumah megah milik keluarga Im ramai diiringi tawa sang tuan putri yang sedang bersenda gurau bersama sang ayah. Banyak hal konyol yang keduanya lakukan, sehingga bahkan memancing tawa para maid yang sedang menyaksikan kekonyolan ayah dan anak itu.

"Appa!! Berhentilah mengejarku.." dengan tawa lepas tuan putri itu berlari, nafasnya terengah lelah tapi wajahnya cerah ceria "Aku akan menggigit telinga appa jika tidak berhenti!!" setelahnya tawa anak dan ayah itu menggelegar pecah bersamaan dengan tertangkapnya sang tuan putri kedalam dekapan sang ayah.

"Sekarang kau tertangkap Tuan putri, apa kau sungguh akan menggigit appa, heuh?" sang ayah mengusapkan hidungnya kepermukaan perut putrinya sehingga menciptakan kegelian dan tawa pada putrinya.

"Eomma!! tolong aku, apa tidak berhenti menjahiliku!!" teriakan itu keluar bersamaan dengan munculnya sang ibu dari pintu masuk rumah.

Sang ibu tersenyum melihat kebersamaan itu, seraya menunduk melebarkan tangannya menerima pelukan dari putri tercintanya "Ohh.. Sayangku" kecupan kecupan sayang mendarat pada pipi gembul milik putrinya.

"Eomma dari mana?"

"Eomma punya kejutan untukmu sayang, sebentar lagi akan datang"

"Benarkah?" wajah polosnya berbinar bahagia.

"Tentu saja"

Im jae joong mendekati istri dan putrinya yang terlihat membicarakan sesuatu "Ada apa ini, apa appa tidak diperlu tahu?"

Yoona kecil cekikikan melihat ekspresi kesal sang ayah yang dibuat buat, Ji won hanya bisa ikut tersenyum menatap kearah suaminya.

Ji won melangkah mendekati sang suami, tanganya terulur merapihkan kerah kemeja abu abu sang suami. Senyum terpatri indah diwajah cantik khas wanita korea selatan miliknya "Aku membawa mereka kemari"

MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang