Sorry for typo'sHappy reading..
❇❇❇
"Manusia munafik akan selalu terpaku pada topeng kepalsuanya"
❇❇❇
◀⚫▶
"Kau sudah akan pergi kekantor?"
"Hmm"
"Kondisimu masih belum sehat seratus persen, bagaimana bisa kau sudah akan bekerja"
"Aku bekerja hanya duduk dengan membaca berkas, lalu dimana letak yang akan mengganggu kesehatanku"
"Fikiranmu yang akan lelah, lalu jika begitu nanti kau akan drop lagi" yoona berdiri dari duduknya dipinggir ranjang untuk memasangkan dasi sehun.
Jika melarang sehun pergi mengapa yoona justru membantunya memasang dasi, sehun hanya tersenyum simpul menyaksikan yoona memasangkan dasinya.
Setelah selesai yoona menatap sehun sejenak, namun dengan tatapan datar. Lalu ia segera melangkah untuk keluar kamar.
"Aku tidak akan lama, hanya sampai jam makan siang aku pulang"
Langkah yoona terhenti namun tidak berbalik kearah sehun, yoona melarang sehun bukan bermaksud apa apa. Ia hanya tidak ingin kesehatan sehun terganggu, namun ia juga tidak ingin berdebat untuk tetap melarang sehun.
"Terserah" hanya satu kata itu yang keluar dari mulut yoona, selanjutnya ia melanjutkan langkah untuk keluar kamar.
Mulut yoona mengunyah sarapanya dengan malas, bahkan ini baru suapan ketiga tetapi ia sudah tidak nafsu. Moodnya menjadi buruk setelah beberapa saat lalu sedikit adu argumen dengan sehun.
Bibi kim mendekatinya dengan sopan "Apa anda ingin sarapan yang lain nyonya?" ya semenjak kembali dari rumah sakit bibi kim memanggil yoona dengan nyonya bukan nona lagi. Sehun yang memintanya demikian, karna sehun merasa sudah seharusnya yoona dipanggil sebagai nyonya Oh, bukan nona Im lagi.
"Tidak" jawab yoona ketus.
Nyali bibi kim menciut takut jika nyonya nya itu akan menyemprotnya. Maka ia memilih berjalan mundur mencari aman.
Bahkan saking sibuk dengan rasa marahnya pada sehun, yoona sampai lupa jika sehun belum sarapan. Padahal biasanya yoona akan ribut sendiri jika menyangkut jadwal makan sehun. Namun kali ini ia antara lupa atau memang tak peduli.
Tanpa yoona sadari sehun sedari tadi menyaksikanya dari lantai dua, bahkan sehun hampir tertawa saat melihat ekspresi ketakutan dari bibi kim setelah mendapat jawaban ketus yoona.
Sehun melangkah menuruni tangga dengan santai, lalu segera menuju meja makan "Makanan dibuat untuk dimakan bukan untuk ditatap"
Yoona tidak terkejut dengan suara sehun, karna ia sudah mengetahui kedatangan sehun saat mendengarnya menuruni tangga. Yoona memilih acuh tak memandang kearah sehun, ia memilih tetap memandangi rotinya yang belum separuh ia makan.
"Apa aku harus meminta bibi kim untuk mengambilkanku sarapan?"
Tetap tidak ada respon, memang sudah kebiasaan yoona akan menjadi diam seribu bahasa saat marah atau kesal. Dan sehun sudah cukup faham dengan itu setelah beberapa bulan hidup bersama yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKE
FanficKesalahan selalau terjadi pada orang orang yang ceroboh, atau justru orang orang yang bodoh? Kesalahan, kesalahan, dan kesalahan. Sebuah kata yang dapat memicu berbagai pembalasan yang berujung pada penyesalan. Tidak ada manusia tanpa pernah melakuk...