TWENTY

4.1K 420 63
                                    

Sorry for typo's

Happy reading

❇❇❇

"Meski hati sering tersakiti, tapi sesungguhnya hati tak pernah berniat untuk balik menyakiti"

❇❇❇

◀⚫▶

"Aku harus menemui Yoona dan Sehun"

"Untuk apa? Apa kau berniat untuk kembali membuatnya terluka? Berhentilah mengganggu kehidupan yoona dan sehun chan, biarkan mereka hidup tenang. Apa segala hal yang telah aku ungkapkan beberapa saat lalu belum bisa kau cerna? Mengertilah semua yang sudah terjadi adalah takdir, itu sama sekali bukan salah yoona" sebisa mungkin Tn. Im meredam emosinya agar tidak kembali meledak pada chanyeol.

Ini sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian dimana chanyeol mengatakan alasannya membalas dendam pada yoona. Dan sejak saat itu ia sama sekali belum bertemu yoona, saat ini chanyeol tinggal dirumah ayahnya yang merupakan Tn. Im. Hal ini pun terjadi melalui debat panjang yang melelahkan, usaha Tn. Im yang terus saja memberikan chanyeol pengertian tanpa henti akhirnya membuahkan hasil.

Ternyata hati chanyeol tak sekeras yang difikirkan, hanya butuh sedikit kesabaran untuk meluruhkan keras dihatinya.

"Aku hanya butuh mengatakan sesuatu, tidak akan terjadi hal buruk apapun. Apa appa masih belum mempercayaiku sepenuhnya, aku sudah dapat menerima semuanya dan akupun juga merasa sangat bersalah. Dan kali ini aku akan menyelesaikan semuanya secara menyeluruh, agar yang belum jelas semakin tampak jelas" terlihat kesungguhan dibalik mata chanyeol, ia berkata sesuai dengan yang ada dalam hatinya.

Wajar jika Tn. Im merasa curiga pada chanyeol setelah apa yang terjadi, namun sebisa mungkin Tn. Im menekan rasa curiga itu setelah mendengar penuturan sungguh sungguh chanyeol "Ya, aku percaya padamu. Tapi aku ingatkan kembali padamu, jangan melakukan kesalahan untuk kedua kali. Bahkan setelah semua yang kau lakukan sehun tidak memberimu hukuman, jangan sampai kau membuatnya menjadi mala petaka kedepannya nak" nasehat penuh makna itu Tn. Im berikan dengan tulus.

Sejak awal Tn. Im mengatakan tidak akan membela yang salah antara kedua anaknya, dan disini dengan ia tidak memberi chanyeol hukuman bukan berarti ia membenarkan apa yang chanyeol lakukan. Namun ia hanya tidak ingin membuat chanyeol semakin memupuk rasa benci pada yoona, jika sampai Tn. Im lebih membela yoona.

Ia menganggap tindakannya ini sebagai ganti atas kasih sayang yang selama ini tidak chanyeol dapatkan darinya. Pada akhirnya dengan cara itulah hati chanyeol tersentuh dan luruh, semua dendam yang tertanam belasan tahun seolah menguap tanpa sisa. Dan hal itu patut untuk disyukuri.

Setelah mendapat izin, chanyeol segera menuju kekediaman sehun. Chanyeol pergi dengan sopir keluarga Im, itupun atas permintaan dari Tn. Im.

Sejak mobil chanyeol keluar halaman, chanyeol merasa ada yang tidak beres. Ia merasa seseorang sedang mengikutinya dengan mobil, sesekali chanyeol menengok untuk memastikan. Tetapi saat sudah berada dijalan raya seperti ini akan sulit membedakan mobil mana yang berniat mengikutinya sejak tadi.

Saat jalanan mulai senggang terlihat jelas ada sebuah mobil yang terus mengikutinya. Perasaan chanyeol tiba tiba tidak enak, seperti akan terjadi sesuatu. Mungkinkah orang itu tahu kalau ia akan membongkar kedoknya? Sehingga berniat membuntuti untuk menghalangi niatnya ini. Yang pasti chanyeol yakin penguntit itu ada hubungannya dengan hal yang akan chanyeol ungkap pada sehun dan yoona.

MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang