TWENTY FOUR

3.9K 373 84
                                    


Sorry for typo's

Happy reading

❇❇❇

"Meski bukan yang sempurna, setidaknya kau akan tetap menjadi satu satunya dan selamanya"

❇❇❇


  Sempat aku menganggapmu sebuah kesalahan yang tak termaafkan, sempat aku membencimu bagai pendosa tak tahu malu. Bahkan sempat aku mengutukmu ketika aku berada pada puncak amarahku.

Namun itu semua hanya dahulu, kenangan yang sudah kuanggap semu. Meski pada nyatanya tak mungkin dapat kulupa dengan sekejap mata, tetap sebisa mungkin aku berusaha menata sembari menatap masa depan yang ada.

Setelah ribuan luka, kini kau mengubahnya menjadi ribuan suka cita. Kau membuat angin berhembus lembut menerpa, tak lagi sebuah badai pencipta bencana.

Jutaan rasa syukurku kurasa tak akan mampu mengimbangi betapa Tuhan terlampau mulia dengan mengirimu dalam kehidupan fanaku.

Hingga tak banyak lagi untaian doa yang bisa kupanjatkan kini, selain doa meminta agar kau selamanya menjadi tameng kehidupanku bersama para malaikat kecilku.

- Im Yoona

-

Bak air yang tenang menggenang, tanpa goncangan yang menciptakan percikan. Semacam itulah berjalannya kehidupan sepasang manusia yang pernah saling membenci untuk saat ini.

Oh Sehun dan Im Yoona, sepasang manusia yang sedang berada pada puncak kebahagiaan hidupnya.

Satu dekade sudah kebersamaan mereka terikat dalam jalinan suci pernikahan. Cinta yang ada sudah semakin meraja setiap saatnya, seolah tak pernah berusaha musnah meski hanya secercah.

Usia yang sudah begitu banyak bertambah, menggiring mereka pada pemikiran seiring searah. Kedewasaan membawa mereka pada keputusan yang tak pernah saling meresah.

Oh Ivander Hilario

Putra pertama bahkan putra tercinta bagi Yoona meski bukan darah dagingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putra pertama bahkan putra tercinta bagi Yoona meski bukan darah dagingnya. Usianya sudah akan menginjak sembilan tahun dalam empat bulan kedepan, tak banyak perubahan pada paras rupawannya sedari bayi. Mata hitam pekatnya begitu memancarkan ketajaman manik mendiang sang Ayah.

Oh Ercilia Laica

Oh Ercilia Laica

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang