Hari ini kamu absen.
Sakit katanya.
Besoknya kamu absen lagi.
Sibuk katanya.
Besoknya kamu hadir, tapi kamu tidak begitu menghiraukan aku.
Lagi tidak niat katanya.
Besoknya kamu lagi-lagi absen.
Tidak ada waktu katanya.
Besoknya kamu hanya hadir sebentar, lalu ijin lagi.
Ada yang lebih penting katanya.
Besoknya kamu absen, kali ini aku tanyakan tanpa basa basi lagi.
Maaf, katanya.
Tapi aku tahu kamu tidak bersungguh-sungguh dengan perkataanmu.Maka, hari ini di buku hatiku, tidak tertulis nama kamu untuk diabsen lagi setiap hari.
Aku sudah muak mengabsen hantu seperti kamu yang sebentar singgah lalu pergi seenak hati.
Maaf, aku bukan penunggu setiamu lagi kataku,
dan tidak seperti kamu,
aku bersungguh-sungguh mengatakan semuanya.—elenes
2:52pm
September 10th 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster
PoetryWhite and black are the two colors that manage to describe perfectly how I see this world. Sometimes I see the world as a bright, beautiful place, but sometimes I see the world as a dark, scary place. These self-written poems, motivational words and...