Saturday Night (a)

14 1 0
                                    

"Sesakit apapun gua gak boleh kalah sama keadaan "

'Shivani Evana Rardian'

"Shiv nanti sore bunda mau ke Luarkota buat ngresmiin cabang hotel bunda yang baru " Suara Vina mengisi keheningan yang terjadi di meja makan .

"Ayah juga sekalian sambil nganter bunda mu .Ayah mau meeting sama client " Sambung Ayah Shivani

"Yah shivani sendirian deh Dirumah " Shivani mengerucutkan bibirnya manyun sambil menyendok makanan nya.

"Kan ada Bi Diah yang nemenin kamu.Bunda udah telfon anak temen kerja bunda buat jagain kamu juga " Vina Menatap putri semata wayangnya lekat

"Tante Chika ? , Tante Lisy ? Tante Ine ? atau tante Qila ? Temen kerja bunda kan banyak " Shivani tak mau kalah.

"Anak bunda crewet banget sih dasar Princess bawel " Vina sedikit gemas melihat tingkah anaknya yang sifatnya kadang masih manja tetapi malah memiliki kesan imut.

" Ya siapa lagi kalok bukan Farel anak tante Chika, gimana sih kamu " Vina menghampiri putrinya lalu mengacak rambutnya pelan.Shivani hanya menggerutu sebal lalu merapikan rambutnya kembali.

"Oh  Farel .bilang dong bun daritadi .kalok gini kan shivani juga seneng "Shivani begitu antusias mendengar nama Farel dan begitu senang bahwa Farel akan menginap dirumahnya setidaknya Shivani tidak mengganggu Bi Diah untuk bersih bersih rumah karena Shivani yang banyak tanyaa akibat kesepian.

"Yaudah ayah sama bunda berangkat kayaknya bakal pulang besok subuh.jadi kamu dirumah hati hati .jangan lupa obatnya diminum" Cecar Vina dan diberi anggukan oleh Shivani .Shivani menyalimi tangan kedua orang tuanya tersebut sedang kan orang tua nya berlalu keluar

Shivani memang rutin mengkonsumsi obat kata Vina obat itu hanya untuk penambah Stamina tetapi jika Shivani lupa meminumnya alhasil Darah akan keluar mengalir dari hidung mancungnya.

Shivani sudah menyelesaikan makan malamnya ia beranjak dari tempat duduk menuju kamarnya .

Baru satu langkah terdengar ketukan pintu berulang ulang .

"Tok tok tok ,Tok tok tok , Tok tok "

"Ck! Iya bentar "
Shivani berdecak kemudian berlalu membukakan pintu.Shivani membuka pintu dan mendapati Farel didepan pintu . "Farel .lama ya gua bukainnya ? " dengan polosnya ia bertanya seperti itu.

"Lama banget dodol " Farel mengacak rambut shivani pelan.Ia berlalu meninggalkan shivani yang masih membenarkan tatanan rambutnya diambang pintu.

"Ye salah sendiri gamau langsung masuk aja.Toh biasanya juga gapernah ngetuk pintu lo " Shivani duduk di Sova ruang tengah disamping Farel."Udah lama kali gua gak main kerumah lo .udah dua tahun canggung lah pasti "Elak Farel sambil menyengir kuda.

"Eh ini malam minggu kan ya ? " Shivani bertanya hal bodoh kepada Farel."Terus ? " jawab farel singkat yang masih sibuk berkutik dengan bukunya.Shivani kesal dengan Farel yang tak kunjung peka dengan hal yang diinginkannya. Dia Memukul bahu Farel.

"Ih... Gak peka banget sih " Shivani mencubit lengan Farel."Adaww.sakit bege " Farel mengelus ngelus Lengannya yang berwarna merah akibat cubitan shivani. "Lagian lo nya nyebelin.tau ah " Shivani beranjak dari Sova sambil menghentak hentak kan Kakinya Kesal.Farel hanya terkekeh pelan

Sebenarnya Farel tau maksut Shivani .Shivani Ingin mengajak Farel jalan jalan atau hanya sekedar keluar tetapi Farel tau kondisi shivani yang sering down Jika kebanyakan terkena angin malam yang dingin.Farel sebenarnya juga tidak tega.

***

Kini sivani berada didalam kamarnya.ia merebahkan tubuhnya diatas Kasur Empuk .ia meraba nakas mencari benda pipih berwarna silver miliknya . Ia mengecek beberapa sosial media yang ia punya.Sepi bahkan sangat sepi

"Pasti yang lain pada malam mingguan " Monolog Shivani dengan nada sedih.seakan hanya dirinya yang sedang berdiam diri dirumah.

Tiba tiba ponselnya berdenting dan menandakan ada notifikasi dari WA nya

Deral Farellio O  : Shiv

Hati shivani berdetak begitu kencang saat melihat siapa orang yang memberi pesan tersebut.

Shivani Vana : ya ?

Deral Farellio O : Lo lagi dimana?

Shivani Vana : Di rumah kak

Deral Farellio O : Temenin gua jalan sekarang.Gua jemput jam 7 malem .gak nerima penolakan.

Shivani berteriak histeris ia melonjak lonjak diatas tempat tidur sudah seperti orang gila . Kemudian ia kembali mengetikan balasannya

Shivani Vana : Ok kak 😁

Shivani turun dari tangga .Ia ingin beritahu sekalligus meminta izin Farel .Karena Farel lah yang ditugasi Vina yaitu Bunda Shivani Untuk menjaga anak semata wayangnya.

"Farel " shivani menyengar nyengir dihadapan Farel dan membuat sang lawan bicara bingung.

"Apa " Tanya Farel mengintimidasi

"Anu..hmm.Itu..Anu.. " Shivani terbata bata dan gugup setengah mati."Gu gua boleh ya jalan bentar keluar" Akhirnya shivani mengutarakan maksut dan tujuannya

"Nggak boleh " Jawab Farel tegas .Wajah Shivani yang berbunga kini menjadi masam."Bentaran doang kali Rel " Shivani berusaha membujuk Farel.Farel sendiri tidak tega melihat nya.

"Sama siapa " Tanya Farel dingin.
"Sama Deral.Pacar gue " Shivani senyum dan menyengir sedikit.Entah mengapa hati Farel iku t bahagia melihat shivani bahagia.

"Yaudah.tapi ingat jangan pulang malem malem.Nanti bunda lo marah kalok lo ketahuan keluar malem " Farel memperingati shivani dengan tatapan tajam.Shivani mengangguk lalu berlari antusias menuju kamarnya.

Jadi Deral ini yang udah nyuri hati Shivani .Semoga dia gak pernah ngecewain Dia kayak apa yang gue lakuin dulu  batin Farel .Farel menatap kepergian shivani lekat lalu kembali sibuk berkutit dengan hp nya


***

Helo Readers iam back again 😁
Kayaknya author bakal ngetik lagi setelah UTS selesai.doain m author agar nilainya bagus dan jadi semangat buat nulis sampai ending babay ✋

If You Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang