"Shivan mimisan "
'Shivani Evana Rardian'
Shivani POV
Tepat pukul Tujuh malam aku baru sampai dirumah . Aku segera Membuka pintu Rumah dan mendapati Ayah , Bunda yang tengah makan malam.
"Shivani kok baru pulang ? "Vina menatap anak semata wayang nya dengan tatapan khawatir.
"oh iya bun , Tadi Shivan mampir ketoko buku sama eliv . Sangking asyiknya milih sampek lupa waktu hehehe " Aku berkata bohong .
"yaudah kamu mandi dulu habis itu makan, nanti bunda anterin makanannya ke kamar kamu "
Suruh Vina"siap boss , makasih bunda " Shivani menghampuri reta dan mencium pipinya. Vina hanya menggeleng geleng
Aku berjalan menaiki tangga menuju kamar ber cat merah muda yaitu kamarku . Aku langsung membaringkan tubuhku di atas kasur . Rasa lelah bercampur sakit kini menggerogoti tubuh mungil ku .
Setelah cukup lama berbaring aku segera mengambil pakain dan mandi dengan air hangat .
Hanya 25 menit waktu yang kubutuhkan untuk membersihkan diri . Aku segera menyisir rambut bergelombang panjang , berwarna coklat kemerahan ku . Kemudian aku berbaring kembali diatas kasur .
"Shivani , makan dulu sayang "
Bunda membawakan sepiring nasi beserta lauk tak lupa dengan susu coklat kesukaan ku ."iya bun "
Aku mengambil makanan ku sedangkan bunda sudah berlalu pergi kemudian melahapnya dengan ganas seperti tidak makan 3 minggu . Tidak butuh waktu yang lama piring sudah kinclong dan gelas berisikan susuu coklat sudah tak berpenghuni lagi ."Kenyangnya" aku berjalan menuju meja belajar kemudian mengambil alat tulis dan buku Sejarah ku . Besok adalah Ulangan IPS sejarah yang paling aku benci karena selain banyak hafalannya guru sejarah juga merupakan guru ter killer.
Aku membolak balikan halaman buku sejarah mencoba memahami isi dan menghafalnya
. 5 menit berlalu dan aku tak kunjung hafal . Akhirnya aku memutuskan untuk merangkumKuambil buku catatan dan mulai menulis ,pokok pokok dari Sejarah Indonesia.
Tiba -tiba aku merasakan cairan basah berwarna merah menetes dari lubang hidungku .aku mengusapnya dan ternyata darah menetes sehingga mengenai buku catatan. Semakin lama tetesan berubah menjadi aliran,
Aku segera mengambil tissu yang berada tak jauh dari meja belajarku.aku membekap hidungku dengan benda tersebut dan berjalan menuju kasur .Aku membaringkan tubuhku dan masih dengan membekap hidung. Mungkin aku hanya kelelahan.rasa pening mulai terasa di kepalaku dan tak lama kemudian aku tertidur.
***
"Shivan bangun nak udah siang , kamu kan ada ulangan " Reta mengguncang tubuh shivani lembut .tak lama kemudian shivani membuka mata dan masih tersisa rasa oening dan kantuk dikepalanya"hoam.... Iya bun "
Shivani segera berdiri dan menuju ke kamar mandi . Tak butuh waktu lama, cukup 30 menit shivani membersihkan diri dan bersiap siap sekolah . Ia melangkahkan kaki nya menuruni anak tangga dengan langkah pelan .Shivani duduk di kursi berhadapan dengan bundanya untuk bersarapan bersama .
Tetapi ia tidak melihat ayahnya sama sekali"Bun , ayah kemana ? " Shivani bertanya sambil mengambil Roti selai kacang nya.
"Baru aja berangkat . Katanya dikantor ada meeting sama clien " Jelas Vina
Shivani hanya ber oh dan memakan kuenya .
"Shivani kok tadi mama lihat dikamar kamu banyak tissue sama darah " tanya Vina cemas
"Shivan mimisan " jawab shivani enteng
"kok bisa , kamu sakit ? " tanya Vina masih dengan keadaan kawatir dengan kondisi anak semata wayangnya
"mungkin shivan cuma kecapekan bun " Shivani tersenyum tulus. Bunda vina hanya mengangguk paham tentang kegiatan anaknya yang padat disekolah.
***
Jangan lupa vote dan komennya 😁 .Maafkan daku yang typonya kececeran:V.
Jangan bosen bosen nunggu kelanjutan ceritanya happy reading and see you next part 😆😂👋💕Koriana Yeti Indarti
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Be Mine
Teen Fiction"Mungkin gue terlambat menyadari bahwa gue lah yang gak pantes buat lo . Gue terlalu egois " Deral Farellio Oktavian "Gue bahagia lihat lo bahagia walau, bahagia lo gak sama gue . Karna arti cinta yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu mengorba...