"lo gak usah ikut campur"
'Deral Farellio Oktavian '
B
el sudah berbunyi 20 menit yang lalu . Gea sudah pulang 10 menit lalu . Chita dan Eliv pergi ke toko buku untuk membeli novel terbaru . Kini Shivani berada di kelas sambil menunggu jemputan pak Doni , Supir keluarga shivani
.Pak Doni sudah biasa menjemput nya telat karena harus mengantar Bunda ke Restoran milik nya .Shivani menopang kepalanya dengan kedua tangannya malas . Sudah hampir 15 menit lalu ia berada dikelas sendirian
Tit...Tit...
Ponsel shivani tiba-tiba bergetar menandakan ada pesan yang masuk . Ia segera mengambilnya.Dilayarnya tertera sebuah pesan dari nomor tidak dikenal .From : 085********
Lapangan basket sekarangShivani menyerngitkan dahinya hingga timbul kerutan kerutan . Dia bingung nomer siapa ini. Tanpa pikir panjang karena semakin sore suasana kelas Juga menakutkan . Jadi Shivani memilih berjalan menuju lapangan basket .
Shivani berjalan gontai tak bersemangat . Tiba tiba sebuah pikiran terlintas dikepalanya .shivani berhenti
"Kan sekarang hari selasa . brati ekstra basket main dong. "
"jadi kak Deral kan kapten basket soo ? Ahhh Dia yang sms gue "
Perasaan Penasaran menjadi psrasaan senang . Shivani berjalan menuju gerombolan anak ekstra basket .
Ia menghampiri Deral , Geral,Revan ,Tito dan anak basket yang lain nya ketengah lapangan .Mereka menatap shivani bingung
.Deral maju kedepan satu langkah kearah shivani .Deg
"ngapain lo panggil shivani kesini Der " Suara Geral memecah keheningan sesaat
"lo liat aja sendiri " Jawab Deral singkat dan menampakan senyum sinis yang sangat samar hingga hampir tidak terlihat.
"lanjut latihan , ngapain bengong disini" Teriak Deral
Deral menatap Shivani dan menunjuknya dengan dagunya
"Dan lo berdiri samping Ring "
Shivani hanya diam"Denger gak!! " Teriak Deral dengan melotot
Shivani akhirnya tersadar dari lamunannya dan reflek berlari menuju ring basket , tanpa menjawab
Semua anak ekstra basket kembali melakukan latihan dasar mulai dari dribling,Passing,P-fot yang dipimpin Deral Shivani sudah seperti patung disamping ring yang hanya berdiri saja .
"Sekarang Kita latihan Shooting three poin "Deral mulai menshooting bola sambil menjelaskan tahap tahapnya kepada adik kelas maupun anggota ekstra basket yang lain .
Deral mulai menshooting bola dan yap ! Bola masuk dengan mulus menuju ring . Shivani yang berdiri disamping ring merasa takut terkena bola ia sedikit melangkah menjauh
"Sapa yang nyuruh lo pergi .tetap disitu " Deral menatap shivani sinis
"Ta .. Tapi " Shivani merasa takut
Dan kakinya bergetar."tugas lo ambil bola yang meleset dari ring " Deral menunjuk shivani
Shivani hanya bisa mengguk pasrah . Ia berjalan kembali ke samping ring dengan terpaksa
Kirain mau ngenalin gua ke temen-temen lo kalok gue pacar lo .eh tau nya suruh ngambil bola . Batin shivani
"gila lo bro " Revan menepuk bahu Deral .Deral hanya tersenyum samar .
"Sekarang mulai ! " Perintah Deral yang langsung di patuhi oleh Seluruh anggota ekstra basket
Shivani berjaga-jaga .lemparan yang pertama meleset ring hampir mengenai kepala shivani tetapi bola nya terpantul karena terkena pohon . Bola pun menggelinding lapangan voli .Shivani berlari mengambil Bola tersebut dan meletakan nya di samping Deral
Sudah lebih dari 10 bal yang diambil Shivani bolak balik ke tengah lapangan Voli ,Koridor kelas XI dan tempat yang berjarak jauh . shivani mulai lelah dan ngos ngosan. ia menghapus Keringat didahinya .
PYARR!!!
Belum lama kemudian ada bola yang melambung tinggi ke arah lep IPA dan mengenai kaca .
Shivani berlari kecil karena tenaganya sudah banyak terkuras . Tanpa rasa kasihan Deral juga menyuruh Shivani memunguti pecahan kaca .
Shivani mengambil bola dan berlari lagi ke lapangan basket dan melempar bola kearah Deral .kemudian berlari lagi menuju lep untuk membersihkan pecahan kaca tersebut .
"Awwh " tanpa sengaja .mungkin karena Ia sudah Lelah dan tidak fokus . Pecahan kaca mengenai jari telunjuknya . Mungkin Goresannya cukup dalam hingga menimbulkan Rasa amat Sakit.
"awh..perihhh " Shivani memegangi telunjuknya sambil mengipasi nya . Tanpa sadar butiran air bening mengalir lembut dipipi shivani ,lama kelamaan alirannya semakin deras.. Hingga membuat shivani Terisak .
"Cepetan bersihinnya , Masih banyak bola yang harus lo ambil ambil "
Teriakan Deral kembali menggema di telinga shivani . tanpa memperdulikan rasa sakit di jarinya ia membersihkan kembali pecahan kaca tersebut dengan tangan yang bergetar lalu membuangnya .Ia kembali berlari sambil mengusap air mata dipipinya kasar.
"Kak capek... " Shivani memelas kearah Deral
"Gitu doang capek ,Jadi cewek kok lemes " Sindir Deral ketus
"Ral , kasihan Pacar lo " geral menatap shivani kasihan .
"lo gak usah ikut campur" Deral menunjuk Geral dengan tatapan sinis .
"Yaudah lo pulang , kalok capek "
Deral berkata datarShivani melihat jam tangan pink yang melingkar di pergelangan tangan nya . jam menunjukan pukul 5 sore .pasti pak Doni sudah kembali kerumah dan mengira shivani sudah pulang bersama temannya .shivani kebingungan
"tapi kan ini udah sore , Supir aku pasti juga udah pulang karna kelamaan nunggu , kendaraan umum pasti jarang lewat daerah sini , Hp gue lowbet " shivani mengkode Deral agar ia mau ngantarkan shivani
"Bodo amat , gue gak peduli mau lo jalan kaki kek , naik taxi kek "
Deral berlalu melewati shivani yang hanya diam pasra dan sedih ..Teman -teman deral pun hanya menggeleng gelengkan kepalanya dan kembali latihan karena tak mau ikut campur dan berurusan dengan Deral***
Shivani berjalan gontai keluar sekolah . langit mulai gelap kini ia harus berjalan kaki sekitar 9 KM untuk pulang kerumah. Jalanan mulai sepi dan jarang kendaraan lewat ,shivani ketakutan.
"Kak Deral tega ya sama gue , Dia nyuruh gue ngambil bola kayak pembantu , bersihin pecahan kaca" Shivani mendengus
"Sekarang nyuruh gue balik kerumah sandiri .Gatau apa kalok malem gini jalanan sepi sama gelap . Sebenarnya gua dianggap pacar atau enggak sih ! " shivani mulai kesal Air bening kembali membasahi pipi shivani dan lama kelamaan semakin deras dan Shivani kembali terisak .
Rasa nyeri akibat tergores pecahan kaca pun muncul kembali terasa .
"Awhh ... Ayah ... Bunda... Shivani takut " Isakan tangis shivani semakin keras karena kaki nya yang pegal. Jalanan yang sepi mencekam , sakit di jari telunjuknya dan masih 7 Kilometer lagi shivani harus berjalan . Sungguh malang keadaan shivani kali ini
***
Jangan lupa vote dan komennya
Maaf typo bertebaran 😁Koriana Yeti indarti

KAMU SEDANG MEMBACA
If You Be Mine
Подростковая литература"Mungkin gue terlambat menyadari bahwa gue lah yang gak pantes buat lo . Gue terlalu egois " Deral Farellio Oktavian "Gue bahagia lihat lo bahagia walau, bahagia lo gak sama gue . Karna arti cinta yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu mengorba...