Demi Dia

1.6K 72 4
                                    

Keesokan Harinya, Boruto telah mempersiapkan Dirinya untuk masuk Kuliah. Memakai pakaian yg baru saja kemarin ia beli membuatnya makin bersemangat. Tak perlu lagi memakai seragam dan mengikuti upacara yg tentunya sangat tidak disukai siswa manapun. Kecuali mereka yg cinta tanah air.

Mengambil tasnya lalu pergi keluar kamar dan mengunci pintu apartemennya. Setelah itu ia menuju kamar Sarada dan mengetuk pintunya. Baru akan diketuk, Sarada sudah menampakann dirinya. "kau bersemangat sekali." Ucap Sarada.

"tentu, Hari pertama kita tidak boleh terlambat. Jangan membuat diri kita mendapat cap jelek dari dosen-dosen yg akan mengajari kita." Ucap Boruto. "ayo cepat, kita pergi. Syukurnya ayahku memberiku mobil sehingga kita tidak perlu kesulitan." Ucap Sarada.

"tunggu, apa kau tahu dimana letak universitas itu?" tanya Boruto. "aku tidak tahu, Tapi Suigetsu sudah menunggu kita dibawah. Ayahku bilang dia yg akan mengawasi kita kan?" ucap Sarada.

"Ya, ayo kita jalan sekarang. Jangan membuatnya menunggu" ucap Boruto.

==-OoO-==

Universitas Mizukage, disanalah mereka berada sekarang. Sebuah Universitas yg maha Luas namun hanya diisi kurang dari 2030 mahasiswa/mahasiswi. Universitas Mizukage adalah universitas terbesar dan paling diakui didunia.

Selain terbesar dan diakui, Biaya perbulannya tidak kalah Dengan SMAK dikonoha. Mayoritas mahasiswa yg kuliah disini adalah orang-orang kaya dan pintar. Beasiswa universitas ini hanya ditunjukan pada Orang-orang yg mampu dalam Hal uang dan Kepintaran.

Tidak ada Orang tidak mampu yg bersekolah disini. Kecuali Boruto, Dia adalah orang tidak mampu yg paling beruntung didunia. Namun, Tak satupun Mahasiswa/mahasiswi yg tahu jika dia miskin kecuali Sarada.

Sarada dan Boruto turun dari mobil yg kini telah berada diparkiran. Terlihat, Suigetsu juga menyusul turun dari mobilnya dan mendekati Boruto dan Sarada. "saya akan pergi menemui Rektor universitas ini" ucap Suigetsu kemudian pergi.

"kami harus lakukan apa?" Tanya Sarada. "ya, kalian bisa jalan-jalan berkeliling. Nanti saya akan menelepon nona jika saya selesai" ucap Suigetsu. "baiklah, ayo Boruto. Kita kelilingi universitas ini." Ucap Sarada.

Tak jauh dari parkiran, Seorang pemuda berambut sasak berwarna putih dengan kulit Putih yg pernah melihat Sarada dan Boruto di restoran Sedang memperhatikan mereka. Kali ini, Ia memperhatikan Sarada dengan Kedua temannya.

"Hey kalian berdua, Lihatlah di parkiran. Itu perempuan yg kuceritakan waktu itu" ucap Pemuda berambut putih itu. "jadi dia orangnya. Tapi sepertinya orang yg satunya lagi adalah pacarnya." Ucap Temannya. "aku tidak peduli. Aku akan mendapatkannya" ucap pemuda rambut putih itu.

"Ternyata dia satu universitas dengan Kita, Dan sepertinya mereka bukan orang asli dari Kota kita" ucap Teman satunya lagi.

==-OoO-==

Saat Boruto dan Sarada sedang berkeliling, Tiba-tiba perut Boruto sakit sehingga mereka harus mampir ke Kamar Mandi. Sarada dengan berat hati terpaksa harus menunggu Boruto diluar. Mereka tidak bisa berpisah karena Boruto dengan Bodohnya meninggalkan Hp yg baru saja Ayahnya belikan kemarin.

Saat Boruto sedang Asik dengan urusannya, Sarada diluar sedang mengeluh. Dia memang pertama kali menunggu Boruto buang air besar. Tapi dia tahu ini akan membutuhkan waktu yg lama. Dan benar saja ini sudah menunggu sekitar 3 menit.

Tiba-tiba, Pemuda itu datang dan menemukan Sarada didepan kamar mandi. Sarada melempar senyumnya kepada ketiga orang itu. Tiba-tiba teman-teman itu mengepung Sarada.

Sarada benar-benar dikepung. Dibelakangnya tembok dan didepan, Kiri, dan kanannya ada orang yg menghadangnya. Sarada jelas bingung dengan tindakan mereka. Apalagi Sarada sama sekali tidak mengetahui apa-apa. Dia hanya melempar senyum dan itu pun terjadi.

Si Miskin BorutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang