“Maaf, kalau saya lancang menemui kamu lagi. Dia ... sakit?” tanya Arzan seraya jempolnya menunjuk ke arah Nadya.
Alysa mengangguk, “I-iya. Ada apa, ya?”
“Boleh saya bantu? Oh, maaf, saya Arzan. Kebetulan saya juga Dokter praktik di rumah sakit umum di Semarang. Saya bantu bawa ke rumah sakit dekat sini, insyaAllah nanti saya yang meriksa keadaannya. Mari,” ucap Arzan dengan nada sopan. Ia pun langsung memasuki mobil jazz silvernya sendiri.
Sedangkan Alysa memapah Nadya kembali hingga memasuki mobilnya. Perlahan Alysa mulai menyetir dan mengikuti mobil Arzan yang sedang melaju di depannya.
Hingga tiba mereka di sebuah rumah sakit. Arzan bersama salah seorang dokter lainnya telah mulai menangani keadaan Nadya di ruangan IGD. Sedangkan Alysa menunggu di luar ruangan dan berharap cemas memikirkan keadaan adiknya. Alysa menyinggahkan dirinya duduk di kursi depan ruangan IGD bersama beberapa orang lainnya yang sedang duduk di sana.
Ya Allah, tolong sembuhkanlah Adik hamba, Alysa membatin.
Setelah sejam kemudian, Arzan dan beberapa dokter lainnya yang menangani keadaan pasien telah keluar dari ruangan IGD. Lekas Alysa melangkah mendekati Arzan yang baru saja menutup pintu ruangan.
“Maaf, bagaimana dengan keadaan Adik saya? Dia nggak apa-apa, kan?” tanya Alysa. Dahinya mengernyit, berharap jika pemuda yang telah menangani keadaan adiknya itu akan memberikan jawaban yang menghilangkan kecemasan Alysa saat ini.“Oh, Adik kamu nggak apa-apa. Dia hanya kebanyakan minum alkohol. Tubuhnya belum terbiasa mendapatkan minuman alkohol, hingga membuat Adikmu muntah. Saya sudah memberinya obat peringan rasa mualnya itu. InsyaAllah, Adikmu lekas sembuh. Oh ya, nanti saya beri resep obatnya. Saya mau ke ruangan dokter, kamu boleh temui Adikmu di dalam ruangan. Permisi, Assalamualaikum,” ucap Arzan seraya menarik langkahnya pergi dari Alysa.
“Waalaikumsalam. Alhamdulillah ya Allah ... terima kasih, ya Allah ...” sahut Alysa yang hatinya mulai tenang mendengar kalimat yang Arzan ucapkan padanya. Lalu Alysa beralih memasuki ruangan tempat Nadya dirawat. Alysa ingin lekas menengok keadaan adiknya di sana.
Alysa menghentikan langkahnya saat ia berada di tepi ranjang Nadya. Dilihatnya Nadya yang telah tersadar. Tampaknya Nadya sedang menegok sekeliling ruangan. Dan lalu pandangannya terhenti tepat pada Alysa.
“K-kak Alysa? Aku ada dimana, Kak?” Nadya memegang erat jemari Alysa. Seolah-olah ia merasa ketakutan berada di ruangan yang sedang ia singgahi.
“Aku takut, Kak." Nadya meringis.
“Nadya, kamu sekarang lagi ada di rumah sakit. Kakak sengaja bawa kamu ke sini. Kakak cemas sama keadaanmu, Dek. Kata temanmu, kamu sedang mabuk. Dan saat Kakak mau bawa kamu pulang ke rumah, kamu malah muntah-muntah. Ya ... Kakak langsung bawa kamu ke sini. Kamu jangan takut, ya? Ada Kakak di sini, Kakak yang akan jaga kamu.”
Nadya tetap memegang erat tangan Alysa. Ia merasa ketakutan setelah Alysa menyebut nama tempat yang membuat Nadya ingat sesuatu. Kembali pikirannya teringat pada sosok almarhumah ibunya. Nadya sangat ingat bagaimana dirinya menjaga keadaan ibu yang sedang di rawat di rumah sakit sebelum ibunya meninggal. Nadya menggelengkan kepalanya dan tangisnya pun kembali terjatuh. Ia enggan mengingat hal-hal yang membuatnya merasakan ketakutan kembali.
“Kak, Nadya mohon, Nadya mau pulang ke rumah. Nadya nggak mau di sini. Ayo, Kak ... ayo bawa Nadya pulang. Di sini ada Ibu, Kak. Nadya sayang Ibu, Ibu nggak boleh dirawat di rumah sakit lagi. Rumah sakit ini yang buat Ibu mati, Kak.”
Kali ini ucapan Nadya mulai membuat hati Alysa merasa iba. Adiknya kembali teringat dengan sosok ibu. Rupanya Nadya masih tak bisa melupakan semua yang terjadi kemarin. Melihat psikis Nadya, Alysa pun menjatuhkan tangisnya kembali. Bagaimanapun Alysa tak mau jika adiknya itu kembali marah dan semakin menyalahkan dirinya seperti kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Cinta Dalam Doa [END/Tersedia Lengkap Di DREAME & INNOVEL]
Spirituale[[Pindah ke Dreame/Innovel]] [[Part Sudah Tidak Lengkap]] #Rank 3 in SPIRITUAL (17052018) #Rank 10 in SPIRITUAL (26072018) [WARNING!! Dilarang mengcopy paste isi cerita per-bab hingga keseluruhan. Cerita "Kata Cinta Dalam Doa" hanya dipublish di aku...