Mulai

385 30 2
                                    

Flashback

"Kim, kenapa kamu sangat menyukai kakakku?"
aku terkejut
"Kenapa kamu gak sadar kalau aku jauh menyukaimu daripada kakakku" akupun terkejut lagi.
"Kau tidak tahu, selama ini......" diam
"selama ini?" tanyaku
"selama ini......"

the end flashback



"HEI!! MAU SAMPE KAPAN MELAMUN??!" teriak seorang pemilik toko buku di Seoul.
"maap maap"
"maaf maaf! kau itu digaji untuk bekerja bukan melamun!" tambahnya
"iya" jawabku gak semangat.
"oh yaa, kebetulan ada buku baru yang datang, kamu rapikan yaa, skalian taruh pada tempatnya!"
"baik"

aku bekerja sebagai pegawai buku di toko buku kecil. Tak lama setelah kejadian yang sangat besar sampai aku masuk koran, berita, dan lain-lain, aku pun sempet untuk diam di apartemen Kuki beberapa saat, dan tak lama ini langganan toko buku Kuki sedang kekurangan pekerja sehingga aku diminta Kuki untuk kerja disana sembari aku mengumpulkan uang agar aku tidak merepotkan cowok satu itu.

Selama aku bekerja disana, semuanya ketus padaku, tapi aku cuek aja, ngapain harus dipikirin, mereka mikirin aku juga gak.

toko buku langganannya Kuki memang menjual banyak buku lama, sehingga buku tahun 19an pun ada. karena gak diplastikin aku pun sering mengutik ngutiknya.

suatu hari saat sedang bersih bersih buku-buku lama, tiba tiba ada buku novel cukup besar jatuh sampe pemiliknya marah dari lantai atas. saat aku ambil novel itu, ternyata novel tersebut tentang kehidupan nyata. Karena covernya bagus akupun berhenti bersih bersih dan membaca novel itu.

di novel itu ada terselip cerita yang persis dengan kehidupanku, dan diakhirnya sang tokoh utama kehilangan semuanya. aku berharap semoga itu tidak terjadi padaku, namun bagaimana kalau itu terjadi? seketika aku menutupnya dan kembali kerja.

sambil memasukkan buku yang baru datang akupun mengingat perkataan Kuki beberapa hari sebelumnya.

"Kenapa kamu gak sadar kalau aku jauh menyukaimu daripada kakakku"

hmm masa iya dia benar menyukai ku? dan iyaa semenjak aku tau Jung punya pacar rasanya sakit dan ingin banget ku bunuh pacarnya itu. Ah! daripada buat masalah mending tenang tenang aja dan biarkan saja dah meski hati ku gak nerima semua itu.

tapi dibalik semua itu masih ada maksud yaitu "selama ini"

apa sih yang terjadi dengan "selama ini?"

aku harus tanya Kuki segera.





"KUKISSS!!!! KUKISSS!!!!" teriakku setelah ku tau Kuki pulang ke apartemennya.
"Berisik ah! baru pulang udah tereak tereak kayak dikejer hantu aja! kenapa sih!?"
"hehe sorri sorri, tapi ada yang ingin ku katakan!!"
"yaudah mau bilang apa?"
"waktu beberapa hari yang lalu ada omongan mu yang kepotong! kalo gak salah mulai dari selama ini"
"selama ini?"
"hooh, emang lanjutannya apa?"

hening

"Kukis? apa?"
"Ah lupa! aku mau mandi! kalo ada telpon ato sms ato apa di hp ku jangan di bales!"

dan dia pun meninggalkanku

"huh, masa gitu aja lupa sih!" gerutuku
"OH IYAA MASAKANNYAA!!!" dan yaa bisa jadi masalah besar jika aku terlalu ceroboh.

saat di meja makan, kami berbincang-bincang seperti biasa dan tak lama aku mengalihkan pembicaraanku soal yang tadi.

"kau gak pernah di sms kek? telpon, Whatsapp, LINE, ato komunikasi apa gitu ma kakakmu?"
"gak, kenapa?"
aku pun ceberut sambil melihatnya makan.
dia yang asik makan itu pun tak lama sadar.

"sudah ikhlaskan saja" katanya sambil mencubit pipiku.
"ish apaan sih! cubit cubit lagi! tanganmu tu kotor tau kena makanan! bisa jerawat tau!"
"iiihh, kok cenci cekayi ciih" jawab Kuki manja.
"Iyuh! lanjut aja muh sana makannya!" aku meninggalkannya.
"eeeehh, aku ditinggal gituu?" katanya dan aku pun diam gak peduli.


Tak lama kemudian, di ruang tv, aku pun duduk sendiri sambil memeluk bantal dan Kuki pun datang menemaniku dan menyenderkan kepalanya di pundaku.

"jangan ngambek dong"

Hyaaaa!! imutnyaa!!! wajah baby facenya itu pun membuatku gemas dan aku mencubitnya dan saking kerasnya sampe aku terjatuh tidur gitu dan dia ada diatasku, sempat merona tapi kitapun ketawa dan duduk lagi seakan akan masalah tadi sudah selesai (walau sebenarnya itu gak cocok di bilang masalah sih wkwk).

*kring*kring*

"woi hapemu bunyi tu Kis"
"iyaa aku angkat"

lama akhirnya dia nelpon di kamarnya, keluar-keluar dia sudah rapi menggunakan baju pergi.

"mau kemana? dari siapa? kok mendadak?"
"oh ada klien yang ingin bertemu denganku, aku gak akan lama kok, jadi kau diam saja dirumah, juga sudah malam, aku gak akan lama" jawabnya dan dia mengambil kunci mobil dan menutup pintu.

okay aku percaya padanya sehingga kalo aku tunggu paling cuman 30 menit paling lama.

1 setengah jam nunggu Kuki belom pulang, jam sudah pukul 11 dan hp pun gak diangkat angkat. aku sudah mengantuk tapi aku takut dia terjadi sesuatu, akhirnya ku putuskan tidur hingga setengah jam kemudian dia baru dateng.

aku memarahinya sampe suaraku habis karena apa yang dia omong tak sesuai kenyataan. Dia terus minta maaf, tapi aku sengaja tidak memaafkan ya biar tau rasa.

Tak lama setelah masalah selesai sekitaran 45 menit (lama juga yaa 😂) kami langsung ke kamar masing masing, namun sebelum aku ke kamar aku mengecash hp ku bersebelahan dengan hp nya Kuki, saat aku buka dari luarnya aku terkejut melihat  sms dari Jung yang berkata -terima kasih udah nemenin-

Ternyata dari tadi sampai aku berdebat itu semuanya hanya omong kosong belaka. Dia di belakang ku sedang ketemuan dengan Jung! bukan dengan kliennya!

sepertinya mulai lagi dia sebelas dua belas dengan kakanya itu. Ah! mumpung anaknya sudah tidur aku pun berkesempatan memainkan hpnya, syukur kode paswordnya masih sama kayak yang dulu. Aku pun langsung membalas jawabannya lewat hp Kuki seolah olah aku adalah Kuki, dan aku pun mikir gimana caranya agar aku bisa ketemuan dengan kakaknya tanpa ketahuan Kuki.

setelah ku pikir aku punya ide cemerlang dan ku beri tahu kakaknya tersebut. ada jam set 2 pagi aku dan dia selesai juga urusannya. Aku pun menghapus chatnya sesudah ku foto dan aku pun langsung ke kamar dan tidur.







"MAMPUS KAU JUNG!"
"SAATNYA KAU AKAN KU UYAK HABIS!!"














to be continue...

"The Liar"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang