8

626 117 1
                                    

"When no one you know tells the truth, you learn to see under the surface."

-Cassandra Clare,Lady Midnight-

Author's POV

Sinar matahari sudah mulai membelai halus kulit gadis itu, tetapi sepertinya syaraf sensitif gadis itu tidak dapat merespon apapun. Hingga akhirnya suara ketukan dari pintu terdengar.

"AZURA SEJEONG NARYA BANGUUUN!!!"

Hening

"EH KEBO UDAH JAM 9!"

Dan karena masih tidak ada tanggapan, sang pemilik suara akhirnya masuk ke kamar gadis itu dengan wajah yang tidak bersahabat, tetapi ketika melihat wajah gadis yang sebenarnya adalah adiknya itu terlihat lelah dan tumpukan tugas yang tersebar di atas kasur adiknya seakan menjelaskan kenapa adiknya itu masih tertidur dengan pulas, ia menjadi tidak tega. Akhirnya dengan lembut ia mengusap kepala sang adik.

"Dek, bangun yuk. Udah jam 9. Kamu gak kuliah?"

Minhyun, nama dari pemuda itu, pemuda yang tiga tahun lebih tua dari sang adik mulai mengguncang lembut badan milik Sejeong.

"Kakak udah buat sarapan, kalo dingin ntar gak enak,"

"Icik kakak tuh, baru tidur jam 3 tadi aku, eh tapi sarapannya apa kak?"

Balas adiknya sambil mulai duduk dan mengumpulkan nyawanya. Sejeong mulai membuka mata, dan menatap tidak minat ke arah kakaknya yang sangat tampan itu.

"Masih deadliner kamu? Udah semester 6 gini masih aja suka ngerjain tugas mepet, udah sana mandi, bersihin itu iler. Heran kakak kelakuan kaya gini kamu bisa punya pacar kaya si Ong, mana awet banget lagi."

"Itu karena aku cantik kali kak, makanya si Ong terpesona sama aku."

"Iyain, habis mandi langsung ke bawah ya, kakak mau berangkat kerja. Sarapan udah di meja. Kuliah yang rajin!"

"Iyaaaaa kakakku sayang," suaranya bergema diantara bunyi air, yang membuat sang kakak terkekeh kecil melihat kelakuan sang adik.

💮💮💮💮💮

"Sayang, kenapa baru dateng? Udah aku tungguin daritadi. Mana gak bales line juga tau kamu berangkat sendiri kan tadi kujemput." Sambutan selamat datang diterima Sejeong dari sang pacar, dengan kalimat omelan sebagai pembuka dan cubitan halus dipipinya sebagai penutup.

Mereka, Seongwoo dan Sejeong si pasangan romantis abad ini, gelar yang sudah mereka terima sejak pertama kali mereka menjadi sepasang kekasih, berjalan bersama dengan posisi sang lelaki merangkul pundak gadisnya. Gesture yang seakan menunjukkan pada seluruh orang bahwa gadis ini merupakan miliknya.

Sejeong Narya hanya untuk Seongwoo Bagaskara.

"Kamu kan kemarin habis sibuk ngurusin BEM sampe malem banget, mana tega aku masih nyuruh kamu jemput aku hm?"

"Itu udah kewajiban aku sayang, dan aku minta maaf kemaren gak bisa nemenin kamu pulang sama ngerjain tugas bareng sama kamu"

Permintaan maaf lelaki itu jelas langsung diterima, karena selain ucapan maaf, tangannya yang bebas dari kegiatannya merangkul bahu gadis itu juga menyodorkan coklat kesukaan Sejeong sebagai sogokan. Sambil tertawa lebar, Sejeong mengambil coklat itu dan menggumamkan kata bahwa ia baik-baik saja.

Iya mungkin sekarang baik-baik saja, tapi besok? Siapa yang tahu?

💮💮💮💮💮

Di lain tempat, sepasang kekasih yang dinobatkan sebagai pasangan paling serasi oleh kebanyakan orang yang mengenal mereka sedang berjalan beriringan, orang-orang yang kebetulan berapapasan dengan mereka menatap iri keduanya. Masing-masing memikirkan betapa beruntungnya mereka dapat mendapatkan pasangan sesempurna Daniel dan Chungha. Yang satunya selain tampan, dan pintar ia dikenal sebagai Ketua bagian Hubugan Masyarakat di organisasi tertinggi fakultasnya. Sedangkan wanitanya, selain cantik ia juga berbakat dalam bidang tari dan sering memenangkan berbagai perlombaan tari.

"By, aku ke kantor kemahasiswaan dulu ya, mau ngurus surat buat KKN,"

"Iya, semangat ya"

Dan sang gadis hanya tersenyum kecut, entahlah ia merasa sudah dua tahun berpacaran dan semuanya masih terasa hambar. Tapi buru-buru ia mengubah ekspresi masamnya menjadi senyum manis, biarlah yang penting lelaki ini masih selalu ada disampingnya itu sudah cukup.

"Kita beneran gak sama ya tempat KKN-nya? Aku gak tau bisa kuat atau enggak pisah sama kamu 2 bulan besok."

"Gak usah cemberut kaya gitu, cuman dua bulan ini. Masih ada hp juga, eh tapi daerah tempatku kayanya miskin sinyal deh gabisa buat internetan"

Dasar tidak peka, bukannya menenangkan gadisnya ia malah menambah tingkat kekhawatiran gadis itu. Tetapi bukannya tidak peka, Daniel memang tipe manusia yang realistis, dia bukan orang yang akan mengumbar janji yang ia tahu tidak mungkin ia tepati, tidak akan mengucapkan kata-kata penyemangat padahal ia tahu bahwa kondisi yang ada memang tidak memungkinkan.

Tapi bukan berarti Daniel tidak memiliki hati, dia tetap mengutamakan Chungha diatas kepentingan lainnya. Karena itu, sedatar apapun perlakuan dari Daniel, Chungha tetap menyayanginya karena ia tahu bahwa ia merupakan prioritas utama lelaki itu. Sehingga gadis itu sedikit menebalkan sedikit perasaannya, untuk melindungi diri sendiri dari pemikiran negatif yang datang akibat sikap Daniel padanya.

"Dua bulan itu lama, kalo kamu ketemu cewek yang lebih cantik dari aku gimana?"

"Banyak yang lebih cantik dari kamu, tapi aku tetep sama kamu kan sampai sekarang? Udahlah gausah mikirin yang aneh-aneh"

See?

Terkadang Daniel juga bisa menunjukkan sisi romantisnya dari kalimat yang terlihat cuek itu, dan ini membuat Chungha tidak bisa dengan mudah melepaskan lelaki itu.

Karena lelaki itu sudah menguasai seluruh hatinya.

💮S E R E N E 💮 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang