4

1.5K 150 3
                                    

Sejeong's side

"Semua mahasiswa baru lari ke lapangan upacara!"

Seketika seluruh mahasiswa yang mengenakan seragam putih sepertiku langsung berlarian menuju lapangan upacara, iya ini adalah hari terakhir masa orientasi yang diadakan oleh kampusku untuk menyambut seluruh mahasiswa baru. Hari penyiksaan kami akan berakhir hari ini, ah rasanya tidak berlebihan jika aku menyebutnya penyiksaan. Kami benar-benar seperti sedang melakukan romusha selama tiga hari ini, bayangkan saja selain tugasnya yang banyak, pagi hingga siang harinya kami masih harus melakukan hal yang berat, contohnya saja pada pagi hari kami diharuskan makan dengan tidak boleh menggunakan tangan sendiri. Akhirnya pagi hari yang syahdu itu berubah menjadi lebih romantis dengan pemandangan acara suap-suapan masal.

Siang harinya? Ada kalanya kami disuruh berlarian memutari fakultas untuk mencari hal-hal tidak penting, contohnya saja, waktu itu aku disuruh oleh salah satu kakak tingkat menyebalkan itu untuk mencari semut hamil. Orang gila manalagi yang mau mencari semut hamil disiang bolong seperti itu?
Ya memang sebagian besar kegiatan selama tiga hari itu bermanfaat, misalnya saat pengenalan fakultas dan organisasi didalamnya. Menurut mereka masa orientasi yang keras memang diperlukan untuk kami yang nantinya akan lebih banyak bekerja di lapangan. Tentu saja mental dan fisik kami harus kuat. Oh aku sepertinya belum mengenalkan diriku ya?

Aku, Azura Sejeong Narya, gadis berusia 18 tahun yang tersesat masuk di fakultas teknik. Lebih tepatnya jurusan Teknik Fisika. Belum pernah mendengar nama jurusanku? Iya aku juga baru mendengarnya saat pendaftaran SNMPTN waktu itu, dan tidak disangka ternyata aku bisa diterima disini. Semoga itu bukan sebuah kesalahan dalam hidupku.

Sesaat setelah semua mahasiswa sedang berlarian menuju lapangan, aku merasakan ada seseorang yang mendorongku dengan kuat dari arah belakang, dan karena aku ini wanita- lemah-yang-bahkan-tertiup-angin-saja-sudah-oleng, langsung terjatuh.

"Eh sorry, gua gak sengaja. Bisa bangun sendiri kan ya? Duh maaf ya gua duluan".

"Sialan, eh astaghfirullah gaboleh ngumpat. Heh situ tolongin gua dulu. Woi malah kabur!"

Ditengah kesialan yang menimpaku barusan, tiba-tiba saja ada tangan yang terulur didepanku. Aku mendongak melihat milik siapa tangan kekar didepanku. Tampan, satu kata yang langsung terpikirkan olehku.

"Butuh bantuan? Ayo cepet keburu dimarahin kakak-kakaknya", ucapnya sambil tersenyum. Senyum yang lucu karena ia memiliki gigi yang mengingatkanku pada salah satu karakter pada stiker aplikasi kakao talk.
Lalu dengan perasaan yang berbunga, aku menyambut uluran tangannya sambil tersenyum manis. Ya siapa tahu kan setelah selesai acara orientasi ini aku bisa langsung punya pacar.

"Makasih ya-"
"Iya sama-sama, bisa jalan kan? Aku duluan ya", aku tersenyum sambil menganguk, lalu ikut berlari dibelakangnya sambil menggumamkan satu nama sedari tadi. Daniel.

Tapi nyatanya, setelah seminggu aku berkuliah, aku tidak pernah bertemu dengan laki-laki itu lagi. Yah mungkin memang ia ada di jurusan yang berbeda denganku, dan seiring berjalannya waktu karena kesibukan kuliah dan banyaknya orang baru yang kukenal aku perlahan melupakan namanya. Nama lelaki dengan senyum hangat yang membuatku terhipnotis dengan senyumnya.

💮S E R E N E 💮 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang