21

438 74 36
                                    

Forgiveness says you are given another chance to make a new beginning.

Desmond Tutu

💮💮💮💮💮

"Seje!"

Kedua mata Sejeong bergerak liar mencari dimana keberadaan suara lelaki yang tadi memanggilnya dengan begitu lantang. Setelah menemukan keberadaan lelaki tersebut, gadis itu berlari dengan penuh semangat menghampiri lelaki itu. Lelaki itu ialah Seongwoo, kekasihnya. Ketika badan mungil milik gadis itu sudah berada dijangkauan tangannya, Seongwoo langsung merengkuh gadisnya dan memeluknya dengan erat. Seerat yang lelaki itu mampu. Ia membawa badan gadisnya itu berputar hingga sang gadis tertawa geli di dalam pelukannya.

Mereka berdua sudah tak mempedulikan lagi adanya orang-orang disekitar mereka. Karena besarnya rasa rindu yang mereka tanggung sudah tidak menyisakan ruang hanya untuk sekedar rasa peduli kepada pandangan orang lain terhadap mereka.

"Kangeeeeen bangeeet sama jenong."

"Samaaaa, mana ayah sama bunda?"

Dan kedua manusia itu tenggelam dalam euforia yang mereka ciptakan sendiri, tanpa memedulikan adanya sepasang mata yang terus mengawasi mereka. Lebih tepatnya mengawasi sang gadis dengan tatapan terluka hingga punggung sang gadis itu menghilang ditengah lautan manusia.

💮💮💮💮💮

"Danik?"

Suara gadis itu, Chungha, mengalihkan perhatian Daniel dari objek yang sedari tadi menjadi fokus utamanya. Daniel berusaha mengontrol raut wajahnya sebelum ia menorehkan wajahnya menghadap sang gadis.

"Kenapa?"

"Mau langsung pulang atau gimana?"

"Pulang aja, gua capek."

Jawaban ketus dari mulut Daniel tak ayal membuat raut wajah Chungha berubah, yang tadinya paras ayu miliknya dihiasi oleh senyuman sekarang senyum itu dihiasi raut wajah kekecewaan. Sekali lagi ia mencoba untuk berpikir positif, bahwa memang lelaki itu sedang dalam kondisi kelelahan. Tidak akan ada yang berubah dari lelaki itu dan dirinya. Karena jika memang perubahan itu benar adanya, ia belum benar-benar siap untuk menata hatinya menerima kemungkinan terburuk yang harus ia hadapi. Terlepas dari segala perlakuan yang ia terima saat masa KKN itu, gadis ini masih mencintai mantan sahabatnya itu.

💮💮💮💮💮

Mobil itu membawa Seongwoo dan Sejeong menuju ke kediaman gadis itu. Kedua orang tua Sejeong telah menunggu kembalinya anak gadis mereka ke rumah. Di sepanjang perjalanan, suasana dalam mobil itu tidak pernah sepi. Selalu ada tawa dan cerita yang mengalir, keduanya seakan ingin mengembalikan waktu dimana keduanya berpisah. Baik Seongwoo maupun Sejeong, masing-masing membagikan pengalaman mereka selama ada di daerah mereka mengabdi. Suasana itu didukung keadaan lalu lintas yang saat ini sedang macet sehingga mereka memiliki waktu berdua yang lebih panjang.

"Jadi pernah suatu hari aku disuruh nemenin orang sana berburu kan."

"Hem terus terus?"

"Pertamanya lancar sih, udah ala-ala James Bond gitu akunya. Sok ngerangkak-ngerangkak seksi gitu,"

"Yaya Bagong terus?"

"Tapi gak sengaja waktu udah mau nangkep babinya, kakiku kesandung ranting. Terus babinya kaget kan, aku malah dikejar habis itu. Lari lah aku, sumpah itu kayanya lari tercepetku selama hidup dan akhirnya aku manjat pohon sambil nangis."

💮S E R E N E 💮 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang