Epispde 15

854 32 27
                                    


*
  Di sebuah parkiran mall yang cukup terkenal di daerah Jakarta, terlihat seorang wanita berparas cantik tengah berdiri di parkiran demgan raut wajah yang kesal. Entah hal apa sehingga membuat dia terlihat sangat kesal.

"Ck... Ah rese banget sih tu anak! Lama amat!" gertu wanita itu berdecak kesal dengn menghentakan kakinya ke tanah.

   Tiba tiba datang sebuah mobil di hadapannya yang mengrem secara mendadak, hingga membuat wanita itu terlonjak kaget dan sedikit mundur langkah ke belakang. Tanpa di duganya, keluarlah dua pria tak dikenalinya dan langsung menyeret wanita itu masuk ke dalam.

"Eh... Apa apaan nih! Lepas!" sentak Wanita itu namun cengkraman kedua pria itu sangat kuat hingga sulit dirinya untuk melepaskan cengkraman itu.

"Tolong! Tolong!" teriak wanita itu namun sebelum banyak masa menghampirinya, dia dan kedua pria itu sudah berada di dalam mobil tersebut.

   Tanpa sempat berontak mobil itu telah melesat jauh meninggalkan tempat tadi.

"Lepas! Ikh sakit!" sentak wanita tadi dan akhirnya kedua tangannya pun terlepas saat sudah berada di dalam mobil.

"Diam!" sentak seorang gadis yang duduk di bangku pengemudi dan menggunakan masker.

"Siapa kalian?" tanya wanita tadi dengan menatap keempat orang di dalam mobil itu yang memakai masker semua.

"Naomi, kamu tidak perlu tahu siapa kami, yang jelas kami membutuhkan mu, untuk kami jadikan umpan adikmu... Hahahaha!" ujar seorang gadis yang duduk di bangku pengememudi dengan tawa puasnya.

   Berselang berapa menit, kelimanyapun tiba di sebuah bangunan yang terlihat setengah jadi, namun dilihat dari tekstur dinding luarnya, nampak bangunan itu telah lama ditinggalkan, sehingha terlihat kumuh dan tak enak di pandang.

  "Lepas, akkkhhh... Sakit ih Lepasin Gue!" wanita yang bernama Naomi itu berontak saat kedua pria yang membawanya kedalam mobil tadi kini menyeretnya kembali ke arah bangunan tua itu.

"Diam!" lagi kini seorang Gadis yang tadi mengemudikan Mobil tadi membentak korban penculikannya, yaitu Naomi dan Keempat orang yang memakai masker itu tak lain adalah komplotan Beby, Yaitu Dewa, Arga dan Shania.

   Dengan pasrahnya, Kini Naomi dan keempat lainnya pun sampai di lantai dua bangunan itu. Setelah itu Dewa dan Arga pun mengkat Naomi pada tiang dengan menggunakan tambang. Dengan posisi berdiri Naomi diikat sangat kuat oleh Arga dan Dewa hingga tak ada celah dirinya untuk bisa terlepas dari tali itu.

"Hahaha... Selamat datang Nyonya Shinta Naomi Prasetya." Ujar Beby dengan membuka masker yang sedari tadi ia kenakan.

"Hiks... Hiks... Apa... Mau kalian sebenarnya..." lirih Naomi yang ketakutan sehingga membuatnya menangis lirih. Sebenarnya Shania sangat iba melihat kakak temannya di perlakukan seperti itu. Namub ia pun tak bisa apa apa.

"Simple, kamu tenang saja aku tak akan mencelakakan mu, selama adikmu mengikuti kemauan saya." ujar Beby dengan mendekati Naomi dan mengambil handphone Naomi dari saku celananya.

"Apa yang akan kau lakukan dengan ituhh... Hks..." lirih Naomi. Tanpa menjawab, Beby pun membajak handphone Naomi dan menelpon Adiknya yaitu Sinka.

"Tuuuttt... Tuuu"

Sengaja Beby men loudspeker panggilannya.

"Naomi... Lo dimana sih, tadi lo marah marah nyuruh gue buru buru, sekarang gak ada, mau lo apa sih, huh?" terdengar suara Sinka memarahi kakaknya.

"Du....dut..." suara Naomi terdengar ketakutan.

"Ci... Cici kenapa? Cici sebenarnya dimana, aku udah di parkiran mall f(x)!" Entah karena suara ketakutan naomi, Sinka pun sedikit mengecilkan suara dari sebelumnya.

Cinta Yang TersakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang