JoNab moment...
*
Tepat pukul 14.15, Jojo sudah berada di depan Gerbang sekolah Nabilah. Sesuai dengan janji nya, bahwa Jojo akan mengajak Nabilah jalan jalan.Tak berselang lama, Terdengar suara Bel dar dalam sekolahan Nabilah. Bersamaan dengan itu, terlihat seorang satpam membuka kan Gerbang sekolahnya.
"Lho, ini nak Jojo ya?" tanya Satpam itu saat melihat seorang pemuda tengah duduk diatas motor.
"Eh, Pak Agus... Bapak masih kerja disini?" tanya Jojo dengan menyalami penjaga sekolahnya dulu.
"Masih lah, oh ya. Kamu lagi ngapain disini Jo?" tanya satpam yang bernama Agus.
"Ini lagi nungguin Nabilah, Pak!" ujar Jojo.
"Wih, awet ya hubungan kalian. Udah sampe mana nih?" tanya pak Agus.
"Ah, nggak sampe mana mana pak, masih sama." ujar Jojo malu malu. Dan terlihatlah Nabilah dengan berjalan keluar bersama Shania dan beberapa temannya.
"Hai." sapa Nabilah dengan senyum manisnya saat sudah tepat di hadapan Jojo.
"Hai... Gimana? Jadi?" tanya Jojo.
"Bisa, kata mamih asal jan sampe sore banget." ujar Nabilah.
"Yaudah, yuk. Pak, kita duluan Ya." pamit Jojo pada pak Agus dan menyalaminya diikuti Nabilah.
#skip
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang hingga memakan waktu sekitar 1 jam 45 menit. Tibalah Jojo dan Nabilah di sebuah Jalanan yang cukup sepi dan tidak jauh di depannya ada sebuah bukit yang tidak terlalu tinggi, namun cukup luas dan di tumbuhi rumput rumput hijau.
"Yuk, sini aku yang bawa!" ujar Jojo saat keduanya turun dari motor yang jojo kendarai dan mengambil cover gitar yang tentu saja berisi Gitarnya.
"Ini dimana, Yang?" tanya Nabilah terpaku melihat sekelilingnya.
"Kata orang, ini tuh bukit De**a." ujar Jojo santai. Namun berbeda dengan Nabilah yang terkejut.
"Berarti ini di Cikarang dong?" pekik Nabilah menoleh cepat pada Jojo yang tengah berjalan bersamanya menaiki bukit itu.
"Iya..." ujar Jojo dengan cengiran bodohnya.
"Hhhuuufff.... Kalo kesorean, trus mamih marah marah, pokoknya kamu yang Nanggung!" ujar Nabilah.
"Iya kamu tenang Aja." ujar Jojo.
Sampailah keduanya di puncak bukit itu, walau tidak terlalu tinggi, namun cukup jauh dari jalan dimana motor Jojo di parkirkan.
"Duduk sini aja!" ujar Jojo pada Nabilah. Dan mereka pun duduk di bangku bawah pohon Yang menghadap ke pesawahan yang hijau membentang luas.
"Kamu suka?" tanya Jojo dengan mengeluarkan gitarnya.
"Suka, tapi btw. Ini ada acara apa kamu ngajak aku kesini? Agak aneh, soalnya. Biasanya kamu diajak jalan di daerah jakarta aja susahnya minta ampun. sekalinya ngajak jalan, jauh betul." ujar Nabilah panjang lebar.
"Hahaha, kamu... Nggak ada acara apa apa, cuma mau ngenang masa masa kita dulu aja, dimulai saat aku pulang dari belanda, terus ketemu abang mu. Lalu kenalan sama kamu." tutur Jeje tanpa menatap Nabilah. Namun Nabilah melihat sisi wajah Jojo. Jujur ia merasa firasat aneh akan kekasihnya itu hingga, fikiran fikran negatif pun bermunculan di otaknya
"Kamu... Aneh banget. Gak biasanya tau gak? Jangan aneh aneh deh." Ujar Nabilah mencoba menepis pikiran negatifnya.
"Haahhhh..." hela nafas Jojo. Lalu memainkan gitarnya hingga membentuk sebuah intro lagu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Tersakiti
Fanfiction"Sesakit inikah mencintaimu?" Nabil "Mengapa semua terlihat disaat semua telah terlambat. Maaf, aku terlalu buta untuk melihat semua pengorbananmu." Gaby Mungkin ini memang takdirku... Mencintai harus tersakiti... (Dadali - Cinta Yang Tersak...