Episode 9

861 50 6
                                    


   Sebelum masuk story, Author mau ngasih info nih, masalah cerita ini. Jadi author niatnya mau bikin cerita ini cuma sampai episode 15 ato paling banyak 18 episode (*termasuk ppn eh maksudnya termasuk Epilogue.😂).
    Jadi walaupun nanti di akhir cerita kayak ngegantung, itu nggak akan ada skuelnya. *ngerti gak? Nggak ya? Yaudah dingertiin aja ya😂😂😪

   Dan yang paling penting ini bukan squel atau prequel dari cerita cerita author sebelumnya.😃.

So... The begin is story...🙌..

   Plak...

   Tanpa Ve dan Deva duga, Gaby menampar pipi Boby sangat keras dan tanpa perlawanan, Boby hanya menunduk tak mampu menatap gadis dihadapannya.

"Emmm... Maaf Nona, biar kita menjelaskan dulu tujuan kedatangan kami kesini untuk...."

*

"Baiklah, jika itu keinginan papah, Boby... Boby gak bisa lagi untuk lanjutin kemauan hati papah, Boby mau berhenti untuk ikutin papah, terserah papah mau anggap Boby seperti apa, Boby sayang sama saudara boby, cukp lama boby lihat mereka papah siksa. Boby nggak tega. Maaf mulai sekarang Boby ada di pihak mereka." Ujar Boby lalu pergi meninggalkan Farish sendiran dengan Amarah yang sangat memuncak.

"Anak itu! Boby, sekali kamu meninggalkan keluarga ini, maka selamanya kamu akan menjadi musuh Papah!" Geram Farish yang sukses menghentikan langkah Boby yang telah ada di ambang pintu.

"Terserah!?" Ujar Boby Acuh lalu benar benar meninggalkan ruangan Ayahnya itu.

   Tanpa farish ketahui, ternyata Boby mengunjungi tempat yang semestinya tak ia kunjungi.

**
Kantor Polisi.

"Selamat siang pak." Sapa Boby pada petugas jaga yang tengah memeriksa beberapa berkas.

"Yah, Selamat siang. Silahkan duduk.
Ada yang bisa saya Bantu?" Tanya polisi itu pada Boby.

"Sebelumnya, perkenalkan Saya Boby Chaesar, saya kesini bertujuan untuk menyerahkan diri saya untuk mempertanggungkan Atas tuduhan dari keluarga Devan Kenan Putra yang menyangkut Putrinya, Gabryella Margareth Warrou." Ujar Boby dengan amat sangat tenang.

"Begitu, tapi sebelumnya apa saya boleh tau, apa alasan anda menyerahkan diri." Ujar Polisi itu.

"Saya hanya merasa, bahwa tindakan saya sudah keterlaluan dan saya lebih percaya jika hukuman negara lebih baik darpada saya harus berperang dingin dengan Keluarga bliau." Ujar Boby. Dan petugas itu menganggukinya.

"Baiklah. Untuk itu, silahkan anda masuk ke ruangan saya untuk pemeriksaan lebih lanjutnya." Ujar Polisi itu.

"Maaf pak, sebelumnya saya punya satu permintaan. Tolong antarkan saya untuk mengunjungi kediaman tuan Deva. Apa bapak berkenan?" Tanya Boby. Dan tanpa bantahan pun Polisi itu membawa Boby menuju kediaman Deva.

   Selang beberapa menit, Boby dan beberapa petugas polisi pun sampai di kefiaman Deva.

Ting tong... Ting tong ...

    Komandan Polisi dari kelompoknya itu memencet Bel rumah Deva. Dan tak berselang lama, keluarlah ART yang bekerja di rumah Deva.

"Selamat Siang. Maaf mengganggu. Kami dari puhak kepolisan ingin bertemu dengan Sodara Deva." Ujar Komandan Polisi itu.

"Siang Pak, baik silahkan Masuk biar saya panggilkan tuan saya." Ujar ART itu.

   Dan tanpa menunggu waktu, Boby dan beberapa petugas polisi itu tengah Duduk di sofa ruang tengah rumah Deva.

Cinta Yang TersakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang