Eps.5

206 24 0
                                    

Author' POV

     Malam-malam sendu telah berlalu. Mari sambut hari yang baru. Terdengar bunyi nyaring alarm dari jam di nakas. Membangunkan seorang insan dari bunga tidurnya yang indah.

     "Ahh~"kata insan tersebut. Ya. Sowon sudah terbangun. Disusul Lee Chan yang tak jauh dari tempatnya. Mungkin ia terbangun juga karena alarm tersebut.

     Tak lama, Sowon selesai dari bersih-bersih dirinya. Ia segera ke dapur, menyiapkan sarapan. Ya. Jam segini mana ada yang sudah bangun selain Sowon? -kecuali Eunha tentunya-. Oh, para gadis itu bagai putri tidur dalam negeri dongeng.

     "Sarapan selesai~"kata Sowon lega. Ia menghembuskan nafasnya. Tak lama, Lee Chan datang dan disusul para gadis. Sowon yang sedang membereskan meja makan menoleh. Meyambut mereka dengan sapaan pagi. Juga dengan mimik muka yang ramah.

     Hha.. entah mengapa, setelah hari di mana mereka jadi tau satu sama lain, ada rasa kekeluargaan yang timbul dalam satu rumah ini. Seperti,,, rasa rindu pada rumah mereka ada yang mengisinya. Entahlah~

     "Semuanya, selamat menikmati makanan kalian..!"kata SinB setelah berdoa bersama. Tentu saja sebelum makan kita tak boleh lupa berdoa, bukan? Setelah itu, mereka serempak berkata,"terima kasih makannanya.!"pada Sowon. Sowon pun tersenyum.

Pagi mereka pun berlanjut~

~~~~~

Sowon' POV

     "Hari ini, siapa yang menjaga Chan?"tanyaku. Mereka semua menunduk. "Maaf, eonni. Tapi aku sudah mulai masuk kuliah."kata Yuju. "Eum.. maaf eonni. Aku masih sibuk dengan tes kuliahku."jawab Umji. Yahh.. sepertinya, hari ini tidak ada yang bisa. Baiklah..

     "Baiklah.. tak apa-apa. Biar aku saja."kataku. Ya.. mau tak mau, Lee Chan harus aku bawa ke tempat kerjaku. Yaa,, lagipula aku hanya bekerja di cafe. Itu pun, cafe dari keluargaku. Aku memang diberi kepercayaan untuk berwirausaha dengan cafe tersebut.

     "Eonni.. tak apa-apa?"tanya Umji. Yahh memang dari kami semua hanya tersisa aku, Umji dan Yuju. Mungkin memang sudah waktu sibuk mereka. Sebenarnya, bisa saja Lee Chan aku bawa ke tempat kerjaku setiap hari. Hanya mungkin, ia tak akan nyaman di sana.

     "Um.. aku tak apa-apa"jawabku tersenyum. Mimik wajah 'tak tega' dari mereka, segera bergannti menjadi 'terima kasih'. Aku tau. Saat seperti ini pasti tiba. Dan mau tak mau, aku yang harus mengalah. Karena, Lee Chan merupakan keponakanku. Anggota keluargaku.

     Hha.. mereka terburu-buru kembali ke kamar masing-masing untuk segera bersih-bersih pada diri mereka. Yahh sebenarnya, aku merasa tak enak pada mereka semua. Karena, aku seperti memberi beban pada mereka setelah kedatangan Lee Chan. Tapi Lee Chan juga tak pantas disalahkan. Ah, entahlah..

     "Eonni.. kami pergi dulu..!! Lee Chan, jadilah anak yang baik..!"seru mereka berdua. Umji dan Yuju. Setelah beberapa menit dari renunganku, mereka sudah siap untuk berangkat beraktivitas masing-masing. Sedangkan aku yang sedang beres-beres perlengkapan makan ini, hanya bisa tersenyum dan tertawa tipis melihat tingkah mereka.

     Ya, bagaimana tidak? Setelah berkata seperti itu, mereka menghampiri Lee Chan dan tampak seperti 'menasihati' agar ia menjadi anak yang baik. Duhh.. mereka ini ada-ada saja. "Ne, noona.. sudahlahh.. jangan mengacak-acak rambutku..!"kata Lee Chan. Mungkin ia sedikit jengkel karena rambutnya yang sudah rapih di pagi hari itu di acak-acak oleh mereka.

     "Ahhahhaa.. maaf, Chan-ah. Baiklah. Kami pergi dulu, bye."itu kata penutup dari mereka. Setelah itu, mereka menghilang di balik pintu. Lee Chan menoleh padaku. Lalu sedikit menggeleng dan menaikkan pundaknya. Aku tertawa tipis.

~~~~~

Author' POV

     Cafe de'flo milik keluarga Kim Sojung. Salah satu usaha yang dimiliki mereka. Dan tentu saja, ada banyak cabangnya. Dan Kim Sojung merupakan salah satu pemegangnya. Merupakan salah satu yang diwariskan kepadanya.

     Ya. Di sinilah mereka, Sowon dan Lee Chan. Di dalam sebuah cafe. Yang bisa dibilang, belum terlalu ramai karena ini masih sangat pagi untuk pergi ke cafe. Dengan aksen interior cafe yang dibuat comfy dan sedikit elegant, menambah daya tarik cafe ini. Tentu saja hal tersebut termasuk pendorong cafe ini menjadi cafe yang laris didatangi.

     Sowon dan Lee Chan segera ke belakang. Tempat di mana hanya para pegawai yang bekerja di sini bisa masuk. Mereka mengambil celemek dan topi khas pegawai milik cafe ini. Untung saja, ada ukuran yang dapat dikecilkan untuk Lee Chan.

     "Aigoo.. Chan-ah. Kau terlihat lucu."kata Sowon pada Lee Chan. Ya, setelah ia memakai pakaian ala pegawai cafe itu, ia terlihat imut karena pakaian yang ia pakai. "Benarkah, noona?"tanya Lee Chan dengan antusias. "Bagaimana kalau kau kupotret?"tanya Sowon sembari mengambil handphone miliknya.

     Lee Chan segera mengambil gaya yang pas baginya. Ia bergerak lihai bagai sudah sering melakukan pemotretan. Sowon pun tak mau kalah untuk tidak melewatkan hal tersebut. Bagaimana tidak? Seorang anak kecil yang imut, ditambah dengan pakaian yang mendukung.

Ahh..

Kringg

Suara bel. Tanda seseorang masuk ke cafe ini. Seorang pelanggan di pagi hari?

"Sowon-ah.!"panggil seseorang.

~To be Continued~

One Month Baby SitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang