Eps.9

164 17 0
                                    

Author' POV

     Sudah tinggal 10 hari lagi untuk Lee Chan tinggal di rumah ini. Ahh tak terasa. Para gadis pun makin saling mengenal mereka masing-masing. Mungkin, jiwa mereka juga sudah menjadi dekat satu sama lain.

     Kali ini, giliran Umji yang menjaga Lee Chan di rumah. Karena dengan senang hati Umji mau menjaga Lee Chan, juga untuk berterima kasih atas malam itu. Dan kebetulan, Umji akhirnya diterima di Universitas pilihannya. Dalam jurusan Act&Arts. Ya, umji senang dengan seni.

Umji' POV

     "Chan-ah.!!"seruku memanggil Lee Chan. "Aku membawa beberapa snack nihh."kataku lagi. Lee Chan terdengar berlari dari lantai atas untuk turun.

     Ya. Aku memang membawa beberapa kantung berisikan beberapa keperluanku. Dan juga satu kantung untuk cemilan dan minuman ringan. Aku memang habis pergi ke toserba yang tak jauh dari sini. Dan aku meninggalkan Lee Chan untuk sebentar.

     "Noona..!!"teriaknya setelah ia turun dari tangga. Ia menghampiriku. Terlihat wajah senang di sana. Tentu saja, Lee Chan kan, sangat suka dengan cemilan.

     "Ini, kau mau yang mana? Ambil saja.. setelah itu akan aku taruh di lemari es."kataku. "Aku mau yang ini."kata Lee Chan setelah itu ia mengambil apa yang ia mau.

     "Tapi biar aku saja yang taruh lemari es."katanya. Dan dengan segera ia menaruh kantung yang berisi makanan ke lemari es. Sedangkan aku? Kutaruh barang-barangku di kamarku tentunya.

     Sesampainya ku di lantai bawah,"noona. Tolong nyalakan televisinya, aku tak sampai.. hehe."pinta Lee Chan padaku. Aku tersenyum. Lalu segera melakukan apa yang ia pinta.

     Setelah televisi menyala, ia mengganti channel televisi nya menjadi channel yang ia inginkan. Oh? Sejak kapan Lee Chan suka dengan K-idol?

     "Hehe.. Yuju noona sering mengajakku untuk menonton ini."tunjuk Lee Chan pada apa yang ditontonnya. Oh iya, aku lupa. Aku lupa bahwa Yuju eonni dan Lee Chan sering menonton bersama.

     Ya. Di televisi itu, terlihat beberapa pria sedang menari sambil menyanyi. Lalu berganti, menjadi solo artis dengan alat musiknya. Juga tak lupa para wanita dengan tubuh indahnya melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan para pria sebelumnya.

     Sekitar satu setengah jam acara itu berlangsung. Setelah itu, muncul acara berita, walau hanya sekedar sekilas berita.

     Diberitakan dalam acara itu, bahwa ada salah satu manajer perusahaan yang terlibat kasus korupsi. Ya.. walaupun sang manajer memegang cabang yang bukan di daerah perkotaan.

Ah! Apa jangan-jangan.. dia..

     Nama sang terduga kasus korupsi itu terlihat. Aku memang tak berniat melihat. Tetapi Lee Chan berkata,"Kim Wonshik."

     Aku yang tak asing dengan nama itu tentu saja menoleh. "AYAH!!"seruku. Ya, terlihat jelas wajah ayahku di acara itu. Wajah yang selama ini jarang kulihat. Dan sekarang, aku melihatnya. Di televisi. Tetapi, dalam gambaran yang buruk.

~~~~~
Sowon' POV

     Selesai sudah makan malam kami. Dan sekarang, giliran SinB yang mencuci piring. Yerin sedang di kamar mandi menyikat giginya. Sedangkan Yuju, sedang bersama Lee Chan dan saling melontarkan teriakan memanggil mereka yang berada di layar kaca. Eunha, ia belum pulang. Lalu, siapa lagi?

     Ah iya, Umji. Tadi sore sepulang aku bekerja, ia pergi. Katanya, ia diajak makan oleh teman-temannya. Ya tentu saja aku membolehkannya.

     Tapi, dari laporan yang Lee Chan bilang, Umji seharian ini terlihat murung. Memang ia tetap tersenyum. Tetapi, ia pasti akan murung kembali. Begitu kata Lee Chan.

     Ah entahlah.. barangkali, teman-temannya dapat membuatnya agar kembali ceria. Ya, kuharap begitu.

~~~~~

     Sudah pukul 10 malam. Aku masih belum bisa tertidur. Ya, bagaimana aku bisa tertidur. Umji masih berkeliaran di luar sana. Feelingku tak enak.

Tiin!! Tiinn!!

     Sepertinya suara klakson mobil. Tapi untuk siapa? Apa tetangga? Ku segera melihat ke luar jendela. Mobil itu terparkir tepat di depan rumah kami.

     "Hei, kau! Tolong segera turun, kami butuh bantuan!"seru seseorang dari mobil itu. Tapi tak jauh dari sana, aku melihat Eunha. Ya, ia baru saja pulang -sepertinya-. Akupun segera turun. Takut-takut ada sesuatu yang tak beres.

     Aku membuka kunci pintu. Di sana sudah ada Eunha dan beberapa wanita. "Eonni. Tolong kami. Umji pingsan."katanya. Aku seketika berubah menjadi panik. Feelingku berkata benar.

     "A..aa..aayoo..ayoo kita bbawa umji masuk.!!"pintaku dengan nada membentak tapi dengan kegugupan akan kekhawatiranku.

     Kami -aku, Eunha dan 3 orang gadis (teman Umji)- bersusah payah membawa Umji masuk. Aku memutuskan untuk menaruhnya di sofa di depan televisi saja. Mengingat kamar Umji yang berada di atas. Juga tangga dan kekuatan wanita kami.

     Teman-teman Umji segera menceritakan apa yang terjadi padanya. Setelah panjang lebar mereka bercerita, mereka segera berpamitan. Lagipula, sekarang memang sudah sangat malam.

     Kata mereka, memang benar bahwa tadi ada makan-makan oleh temannya semasa SMA. Tetapi, Umji saat datang terlihat sangat depresi. Setelah itu, ia segera memesan soju. Padahal saat itu teman-temannya sudah mengingatkan untuk makan terlebih dahulu. Alhasil, Umji mabuk. Sangat mabuk.

Oh Umji. Ada apa denganmu?

One Month Baby SitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang